Penerbangan di Libur Natal dan Tahun Baru Bakal Meledak 124%

Berdasarkan data permintaan extra flight dan slot penerbangan dari maskapai yang masuk, jumlah penerbangan pada musim libur Nataru nanti diperkirakan akan naik sebesar 124 persen.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 15 Des 2023, 20:40 WIB
Diterbitkan 15 Des 2023, 20:40 WIB
Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Aktivitas penerbangan di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Kamis (16/5/2019). Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi antara Kementerian Bidang Perekonomian dan Kementerian Perhubungan memutuskan tarif batas atas tiket pesawat turun sebesar 12 - 16 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - BUMN pengelola pelayanan navigasi penerbangan, AirNav Indonesia, memprediksi jumlah penerbangan pada musim liburan Nataru (Natal dan Tahun Baru 2023/2024) akan melonjak hingga 124 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Menindaki proyeksi itu, Direktur Utama AirNav Indonesia Polana B Pramesti mengatakan, pihaknya akan menggelar Posko Nataru sejak 19 Desember 2023 hingga 3 Januari 2024.

AirNav Indonesia akan mengadakan Posko Nataru di 52 Kantor Cabang, 1 di Kantor Pusat, dan 1 Posko Terpadu di Kementerian Perhubungan.

Berdasarkan data permintaan extra flight dan slot penerbangan dari maskapai yang masuk, jumlah penerbangan pada musim libur Nataru nanti diperkirakan akan naik sebesar 124 persen.

"Diperkirakan puncak arus mudik Nataru pada hari Sabtu 23 Desember 2023 dan puncak arus balik pada 2 Januari 2024, dengan jumlah total 4.467 penerbangan domestik dan 609 penerbangan internasional," jelas Polana, Jumat (15/12/2023).

Polana menyatakan, AirNav Indonesia telah menyiapkan seluruh personel dan fasilitas pelayanan navigasi penerbangan untuk menjaga kelancaran dan keselamatan penerbangan selama masa Nataru. Pemeriksaan harian akan dilakukan untuk kesiapan Fasilitas dan SDM navigasi penerbangan, kesiapan data & informasi penerbangan, fleksibilitas Slot penerbangan, serta kesiapan prosedur emergency atau tanggap darurat bencana seperti cuaca buruk dan gunung meletus.

Para petugas di Posko akan mencatat dan melaporkan kejadian-kejadian signifikan, rekapitulasi data penerbangan, laporan operasional seperti Notam (notice to Airmen), Ashtam (gunung meletus), Pirep (laporan Pilot), dan insiden keselamatan penerbangan lainnya, yang akan kami evaluasi setiap harinya untuk meningkatkan kelancaran dan keselamatan penerbangan," imbuhnya.

 

Pantau Informasi Penerbangan dan Kondisi Cuaca

Tarif Batas Atas Tiket Pesawat
Pesawat maskapai Lion Air terparkir di areal Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (16/5/2019). Berdasarkan hasil Rapat Koordinasi antara Kementerian Bidang Perekonomian dan Kementerian Perhubungan memutuskan tarif batas atas tiket pesawat turun sebesar 12-16 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Selain itu, AirNav Indonesia disebutnya juga memiliki fasilitas navigasi penerbangan semisal Radio Komunikasi sebanyak 785 VHF (Very High Frequency), VOR–DME (alat panduan arah dan jarak untuk pesawat) di 168 lokasi, ILS (Instrument Landing System) di 44 lokasi, Radar di 29 lokasi, A-DSB (radar satelit) di 49 lokasi, dan ATS (Air Traffic Services) System di 15 lokasi.

Lebih lanjut, Polana menyampaikan, masyarakat juga bisa memantau informasi penerbangan dan kondisi cuaca di sepanjang rute penerbangan maupun bandar udara tujuan, melalui aplikasi digital peta penerbangan yang merupakan hasil inovasi AirNav Indonesia bernama Nav-earth melalui website pia.airnavindonesia.co.id/navearth.

"Kami juga sudah berkoordinasi dengan para stakeholder penerbangan, termasuk regulator, operator bandar udara, maskapai, BMKG, Basarnas dan pihak lainnya. Kita akan upayakan penyaluran informasi yang cepat, tepat dan efisien untuk memudahkan koordinasi yang baik di lapangan," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya