Liputan6.com, Jakarta Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) memprediksi akan ada kenaikan permintaan kebutuhan pangan jelang natal dan tahun baru 2023/2024 di kisaran tanggal 21 sampai 25 Desember.
Oleh karena itu, Ketua Umum DPP IKAPPI Abdullah Mansuri meminta kepada pedagang terus menjaga kewaspadaan. Lantaran beberapa pemberitaan akhir-akhir ini tentang naiknya kasus covid-19 di Jakarta.
Baca Juga
"Kami minta pedagang tetap berjualan sebagaimana mestinya, tetapi tetap terus menjaga kesehatan, mencuci tangan dan menjaga kebersihan di lingkungan pasar," kata Abdullah, di Jakarta, Sabtu (16/12/2023).
Abdullah berharap agar semua anggota IKAPPI yang berada di DKI Jakarta dan kota-kota besar terus mengantisipasi dan mewaspadai lonjakan covid-19 di Jakarta.
Advertisement
Ketua IKAPPI ini mengatakan, perlu di ketahui bahwa kasus covid-19 di Jakarta selama beberapa hari terakhir mengalami kenaikan, menurut informasi yang pihaknya terima dari Kementerian kesehatan lonjakan kasus covid-19 di beberapa daerah terus mingkat.
Peningkatan Kasus Covid-19
Menurut Dinas Kesehatan DKI Jakarta ada peningkatan kasus covid-19. Pada periode 11 sampai 13 Desember 2023 terdapat 315 kasus baru di temukan di DKI Jakarta.
"Kami berharap agar informasi ini dapat menjadi rujukan kewaspadaan bagi pedagang pasar di DKI Jakarta atau daerah lain, bali atau kota-kota besar lainnya untuk mewaspadai kenaikan covid-19 di daerahnya masing-masing. Tetap berjualan sebagaimana mestinya tetapi menjaga kesehatan dan upayakan menggunakan masker," pungkasnya.
Prediksi Bulog: Harga Beras Mulai Turun di Maret 2024
Dampak fenomena El Nino, menyebabkan harga beras di Indonesia mengalami kenaikan signifikan. Dalam data Badan Pangan Nasional per tanggal 15 Desember, harga beras medium tembus Rp13.220 per kilogram.
Guna mengendalikan harga beras, Bulog melakukan operasi pasar atau Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) pada September.
Saat itu, Perum Bulog membanderol beras SPHP Rp54.500 untuk 5 kg, atau naik Rp 7.500 dari sebelumnya Rp47.000 per 5 kg. Harga tersebut masih berlaku hingga periode Desember.
Menyikapi Hal tersebut, Manager Humas dan Kelembagaan Perum Bulog, Tomi Wijaya berharap harga beras di tahun 2024 sudah berada di level normal yaitu Rp10.000 untuk kualitas premium.
"Sekarang masih Rp12.000 - Rp13.000 beras kita harapkan bisa Rp10 ribuan," ucap Tomi, di kantor Bulog, Jumat (15/12/2023).
Turun Mulai Maret 2024
Perkiraan turunnya harga beras dipicu dari panen raya yang diperkirakan terjadi pada Maret 2024. Selain itu kecukupan stok beras juga datang dari impor beras yang sudah teken kontrak pada akhir tahun 2023.
"Prinsipnya, Maret sudah panen raya kita akan upayakan produksi dalam negeri dulu apakah dibutuhkan tambahan impor beras kita menunggu situasi tanah air dan keputusan dari regulator," ujarnya.
Â
Advertisement
Harga Beras Naik
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional, Arief Prasetyo Adi menjelaskan harga beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau beras pemerintah mengalami kenaikan per 1 September. Semula, harga beras tersebut ukuran 5 Kg senilai Rp47.000, kini naik menjadi Rp54.500
Kenaikan ini terjadi karena harga beras Bulog per kilogramnya sudah dinaikkan menjadi Rp10.900 per Kg, dari harga eceran tertinggi (HET) sebelumnya Rp9.450 per Kg.
Arief menambahkan, faktor lainnya yang menyebabkan harga beras SPHP naik yaitu meningkatnya biaya produksi mulai dari sewa lahan, benih, harga pupuk, dan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) di September-Oktober tahun 2022.
Â