Liputan6.com, Jakarta Investasi asing yang tak kunjung merealisasikan dananya dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menjadi sorotan. Padahal, ada ratusan minat investor swasta yang dicatat oleh Otorita IKN.
Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono menerangkan masuknya investor asing masih perlu melalui berbagai seleksi. Maka, menjadi suatu yang wajar jika investasi lokal yang lebih dulu melakukan pembangunan.
Baca Juga
"Kalau ditanya asingnya mana, saya selalu katakan beberapa kali dari 328 LOI dominan mayoritas adalah investor dalam negeri, lebih dari 60 persen. Tentunya sangat normal bahwa mereka yang masuk terlebih dahulu, membangun dan menjadi pelopor," ungkap Agung dalam Media Briefing secara virtual, di Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Advertisement
Dia mengatakan proses terhadap masuknya investasi asing ke IKN ini masih terus berjalan. Hanya saja, belum masuk pada realisasi pendanaan, tapi masih pada beberapa tahapan seleksi hingga studi kelayakan.
"Tapi para investor asing juga tetap berjalan dan berproses melalui seleksi, terutama sebagian dari yang saya tunjukkan ini melalui mekanisme KPBU atau kerjasama pemerintah dengan badan usaha yang memang ada mekanisme seleksi," urainya.
"Mereka harus dievaluasi, feasibility study atau studi kelayakannya. Kemudian nanti akan dilakukan tender untuk kemudian nanti ditetapkan mana yang memang terbaik. Dan baru kemudian nanti akan ada perjanjian dan dibangun," tegas Agung.
Terkait investasi asing ini, dia membagi pada 2 kategori. Pertama, kategori investor asing yang akan membangun hunian melalui skema KPBU. Pada kategori ini ada China dan Malaysia yang disebut akan ikut terlibat.
Kedua, kategori investor asing yang akan masuk dalam pengembangan smartcity. Pada bagian ini, ada Korea Selatan, Amerika Serikat, Perancis, China, Jerman, dan Finlandia.
Â
Peran Investor Asing
Lebih lanjut, Agung menerangkan kalau ada bagian-bagian pembangunan IKN yang memerlukan tenaga dari luar. Meski demikian, proses seleksi tetap akak berjalan sebagaimana mestinya.
"Namun sekali lagi semua ini harus melakukan atau mengalami proses seleksi, proses kompetisi karena mereka ada yang berminat untuk masuk KPBU," kata dia.
"Jadi kalau ditanya apakah investor asing akan berperan, akan diperlukan? Jawabannya iya. Tapi mereka akan masuk pada sektor-sektor yang memang kita butuh peran (asing). Tapi bagi properti, bangun hotel, bangun rumah sakit, bangun sekolah, itu investor dalam negeri bisa. Dari itu sudah terjadi, sudah berjalan," sambung Agung.
Agung melihat seiring berjalannya waktu pembangunan, lambat laun investasi asing akan bisa terealisasi. "Dan tentunya seiring dengan perkembangan IKN nanti, maka peran investor asing ini akan semakin nyata terwujud setelah seleksi terjadi dan menghasilkan pemenang dengan proses good governance," pungkasnya.
Â
Advertisement
Investasi Lokal
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) saat ini masih bersumber dari APBN dan investor lokal. Meski begitu, investasi asing masih menunggu proses seleksi yang berjalan.
Meski investor asing belum masuk, Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono menegaskan, pembangunan IKN sudah makin terlihat. Utamanya, pada pembangunan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP).
"Kalau tanya investor asing mana? Well, investor dalam negeri (saja) sudah bisa mewujudkan IKN terutama KIPP, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan. Dan bahkan investor skala kecil menengah, investor lokal bisa membangun," tegasnya dalam Media Briefing, di Jakarta, Jumat (29/12/2023).
Bukan tanpa alasan, Agung mencatat sudah ada investasi jumbo yang masuk dari pengusaha lokal. Selama 2023 ini, sudah ada 23 perusahaan yang menanamkan modalnya ke IKN.
Ini mengacu pada perhitungan pada perusahaan dan konsorsium yang sudah memulai pembangunan atau groundbreaking di IKN.
"Kita bisa sampaikan dari investasi IKN, 2023 juga ada 23 investor, jadi tahun 23 jumlah investasi sudah 23, dan kita menyebut mereka sebagai investor pelopor, para pionir yang sudah melaksanakan ground breaking dari 3 kegiatan dengan total nilai investasinya yang merupakan non APBN itu sebesar Rp 41 Triliun," tuturnya.
Rinciannya, pada tahap awal di September 2023 ada 4 groundbreaking, November 2023 ada 9 groundbreaking, dan Desember 2023 ada 10 groundbreaking.
Â
Daftar Perusahaan
Dalam paparannya, Agung turut merinci perusahaan swasta nasional yang sudah terlibat membangun IKN. Termasuk keterlibatan Konsorsium Nusantara yang dipimpin Aguan.
Konsorsium Nusantara terdiri dari Agung Sedayu Group, Adaro, Sinarmas, Pulau Intan, Astra, Salim Group, Mulia Group, Kawan Lama, Barito Pasific, dan Alfamart.
Kemudian, ada Pakuwon Group, dan The Pakubuwono Development sebagai bagian dari Agung Podomoro Land.
Tercatat juga 2 investor lokal Kalimantan, yakni Wulandari Bangun Laksana dan PT Karya BSH Mandiri.
Advertisement