Respons BSI Usai Tembus Target Pemerintah Jadi 10 Besar Bank Syariah Global

Bank Syariah Indonesia (BSI) catat kapitalisasi pasar USD 8,6 miliar, dan masuk jajaran top 10 Islamic Global Bank.

oleh Divina Aulia Rachmani diperbarui 18 Mar 2024, 15:06 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2024, 14:45 WIB
Konferensi Pers Bank Syariah 2024
konferensi pers Bank Syariah Indonesia (liputan6.com/ Divina Aulia Rachmani)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Syariah Indonesia (BSI) meraih pencapaian gemilang pada awal tahun 2024 dengan masuk ke dalam jajaran top 10 Global Islamic Bank. Pencapaian ini didasarkan pada sisi kapitalisasi pasar.

Kinerja luar biasa ini didorong oleh lonjakan harga saham emiten dengan kode BRIS, yang mengerek kapitalisasi perusahaan melebihi  Rp131,4 triliun atau setara dengan USD 8,6 miliar. Berkat prestasi ini, BSI berhasil menempati posisi ke-10, di bawah kinerja Emirates islamic Bank yang berada di peringkat-9 dengan kapitalisasi sebesar USD 10,49 miliar.

Direktur Manajemen Risiko BSI Grandhis Helmi Harumsyah menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian yang melebihi target tersebut.  "Memang selama ini pemerintah menargetkan untuk mencapai 10 besar top global islamic bank pada 2025. Jadi alhamdulilalh, di awal 2024 raihan atau target tersebut akhirnya bisa kita capai dengan baik," ujar dia pada konferensi pers di Kementerian BUMN Jakarta Senin (18/2/2024).

Dengan keberhasilan ini, Bank Syariah Indonesia berhasil membuktikan kemampuannya secara impresif pada awal 2024. Hal ini menunjukkan komitmen dan kualitas yang konsisten dari BSI dalam mengemban perannya sebagai salah satu pemain utama dalam industri perbankan syariah global.

Berikut daftar Top 10 Global Islamic Bank:

1.Al Rajhi Bank dengan capaian kapitalisasi pasar USD 92,67 miliar 

2. Kuwait Finance dengan capaian USD 41,03 miliar

3. Alinma Bank  dengan capaian USD 23,41 miliar

4. Abu Dhabi Commericial Bank dengan capaian USD 17,30 miliar

5. Qatar Islamic Bank dengan capaian USD 12,71miliar

6. Bank Al Bilad dengan capaian sebesar  USD 13,36 miliar

7. Dubai Islamic dengan capaian USD 11,38 miliar 

8. Abu Dhabi Islami dengan capaian USD 10,94 miliar 

9.Emirates Islamic dengan capaian USD 10,42 miliar 

10.Bank Syariah Indonesia dengan capaian USD 8,68 miliar

 

BSI Bisa Masuk 10 Bank Syariah Terbesar Dunia Lebih Cepat dari Target

FOTO: Pelayanan Bank Syariah Indonesia Usai Diresmikan Jokowi
Pekerja beraktivitas di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). Pada 27 Januari 2021, BSI telah mendapatkan persetujuan dari OJK ditandai dengan keluarnya Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor 4/KDK.03/2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya diberitakan, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menilai sejak awal, pertumbuhan kapitalisasi pasar PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI akan berjalan dengan cepat. Sehingga tidak heran jika pada tahun ini sudah masuk dalam jajaran 10 bank syariah terbesar di dunia.

BSI resmi masuk ke jajaran Top 10 Global Islamic Bank, mengacu pada harga saham BRIS pada penutupan perdagangan Rabu 13 maret 2024. Kapitalisasi pasar BRIS menjadi Rp131,47 triliun atau setara USD 8,44 miliar.

Nilai itu membuat BRIS masuk peringkat 10 di jajaran bank syariah dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia. BSI berada di bawah Emirates Islamic Bank pada posisi 9 dengan kapitalisasi pasar USD10,38 miliar, dan Abu Dhabi Islamic Bank pada posisi 8 dengan kapitalisasi pasar USD 10,94 miliar.

Anggota Komisi VI DPR RI Jon Erizal sudah menduga sejak awal bahwa pertumbuhan bisnis BSI akan berjalan cepat. Pasalnya, BSI memiliki posisi strategis di industri keuangan syariah Tanah Air, yang potensinya masih teramat besar.

"Saya sudah menduga sejak awal bahwa BSI (masuk ke Top 10 Global Islamic Bank) akan lebih cepat dari target. Pada awal aksi korporasi oleh Kementerian BUMN saya melihatnya sangat strategis, karena pasarnya di Indonesia sangat besar," ujar Jon.

 

Beri Daya Tawar Tinggi

FOTO: Pelayanan Bank Syariah Indonesia Usai Diresmikan Jokowi
Aktivitas pekerja di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menurutnya, apabila bank syariah BUMN tetap berjalan sendiri-sendiri, perkembangan keuangan syariah Indonesia bisa kalah oleh Malaysia dan negara-negara tetangga lainnya.

Penggabungan bank syariah menjadi BSI pun memberikan daya tawar yang tinggi, baik di pasar dalam negeri maupun secara global.

"Kalau size (bank syariah) kita kecil, jalan sendiri-sendiri, investor juga mungkin ragu. Setelah bergabung kan BSI jadi bisa bicara di tingkat dunia," ujar Jon.

Jon juga menilai bahwa penempatan orang-orang kompeten di BSI menjadi faktor penting yang menunjang bank tersebut untuk membuat terobosan dengan cepat.

Jon mengapresiasi jajaran Direksi di bawah kepemimpinan Hery Gunardi, juga jajaran Dewan Komisaris yang dipimpin Muliaman D. Hadad.

"Ke depan, ini pasar kita besar sekali, hubungan aktivitas syariah dengan negara-negara di Timur Tengah luar biasa, kita harus bisa membuka cabang di Jeddah, Madinah, dan tempat lainnya. Apalagi umroh dan haji terus meningkat. Saya sebagai wakil masyarakat sangat mendukung pengembangan ke sana," ujar Jon.

 

Andalan Perseroan

FOTO: Pelayanan Bank Syariah Indonesia Usai Diresmikan Jokowi
Pekerja menghitung uang di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Direktur Utama BSI Hery Gunardi menjelaskan bahwa sektor perbankan, terutama Top 4 Banks, masih menjadi andalan utama investor domestik dan global di Bursa Efek Indonesia (BEI) karena kinerjanya yang stabil. Terlebih, 3 dari Top 4 Banks adalah induk dari BRIS yaitu, BMRI, BBRI dan BBNI.

"Pun kemudian ketika BRIS ternyata memiliki fundamental performance sangat baik, maka BRIS pun menjadi saham yang banyak dikoleksi investor," ujar Hery menegaskan.

Peningkatan saham BRIS sejalan dengan kondisi IHSG yang bergerak di rentang 7.409,67 hingga menembus rekor 7.435,81. BRIS pun menjadi salah satu faktor pendorong yang turut menggerakkan IHSG menjadi hijau.

Hery lanjut menjelaskan, untuk menjaga kepercayaan publik, BSI juga terus aktif melakukan kegiatan update kepada investor potensial baik yang sudah maupun yang belum memiliki saham BRIS melalui berbagai kegiatan konferensi dan non-deal roadshow (NDR).

“Oleh karena itu kami pun tentu akan menjaga kepercayaan ini dengan terus meningkatkan kinerja semakin baik. Kami ingin menjadikan BSI sebagai salah satu bank transaksional terbaik di segmen retail maupun wholesale,” ujar Hery.

Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis: Deretan Bank Digital di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya