Presiden Jokowi Puji Gebrakan Mentan Amran Lakukan Percepatan Tanam Padi di Sulteng

Jokowi mengapresiasi upaya Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam meningkatkan produksi beras nasional dan menghadapi dampak El Nino melalui gerakan percepatan tanam.

oleh Gilar Ramdhani pada 27 Mar 2024, 12:18 WIB
Diperbarui 27 Mar 2024, 12:18 WIB
Presiden Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Amran Lakukan Percepatan Tanam Padi
Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengunjungi panen padi sekaligus gerakan olah tanah dan percepat tanam di hamparan persawahan yang diairi Bendung Daerah Irigasi Gumbasa, Kabupaten Sigi.

Liputan6.com, Sigi Presiden Jokowi mengapresiasi upaya Menteri Pertanian Amran Sulaiman dalam meningkatkan produksi beras nasional dan menghadapi dampak El Nino melalui gerakan percepatan tanam. Percepatan tanam menggunakan alat mesin pertanian modern terlihat dalam kegiatan panen panen padi Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Jokowi didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengunjungi panen padi sekaligus gerakan olah tanah dan percepat tanam di hamparan persawahan yang diairi Bendung Daerah Irigasi Gumbasa, Kabupaten Sigi. 

"Saya melihat panen padi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah panennya bagus, bisa 6 sampai 6,2 ton per hektar," demikian dikatakan Presiden Jokowi pada kunjungan tersebut di lahan pertanian Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tengah, Rabu (27/3/2024).

Kegiatan panen padi di Sigi menggunakan full mekanisasi pertanian guna menggenjot peningkatan produksi padi atau beras dalam negeri dan sekaligus kesejahteraan petani.

"Pak Mentan mendorong untuk dipercepat penanaman kembali. Setelah panen langsung dilakukan olah tanah menggunakan traktor, mekanisasi pertanian modern sehingga mempercepat penanaman kembali," tuturnya.

Presiden Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Amran Lakukan Percepatan Tanam Padi di Sulteng
Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengunjungi panen padi sekaligus gerakan olah tanah dan percepat tanam di hamparan persawahan yang diairi Bendung Daerah Irigasi Gumbasa, Kabupaten Sigi.

Merujuk dari hasil pengamatan Kerangka Sampel Area atau KSA Badan Pusat Statistik, potensi produksi beras nasional dari hasil panen raya yang berlangsung dalam dua bulan yakni Maret-April mencapai 8,46 juta ton. Produksi pada Maret diperkirakan mencapai 3,54 juta ton dan April sebesar 4,92 juta ton.

Mentan Dorong Penggunaan Mekanisasi Pertanian

Mentan Dorong Penggunaan Mekanisasi Pertanian
Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengunjungi panen padi sekaligus gerakan olah tanah dan percepat tanam di hamparan persawahan yang diairi Bendung Daerah Irigasi Gumbasa, Kabupaten Sigi.

Sementara itu, Mentan Amran mengatakan kunjungan Presiden Jokowi di Kabupaten Sigi salah satunya untuk melihat langsung percepatan tanam atau tanam culik, dimana selesai panen langsung melakukan olah tanah dan langsung tanam. Percepatan tanam merupakan langkah konkret untuk mengejar target tanam dalam memitigasi dampak El Nino dan meningkatkan produksi beras nasional.

"Sekarang kita lakukan tanam, biasa di sini tanam padi 1 kali setahun sekarang menjadi 2 dan 3 kali bahkan sampai 4 kali. Caranya adalah kalau kita panen dengan manual, tanamnya maksimal 2 kali setahun," ujarnya.

Mentan mendorong penggunaan mekanisasi pertanian agara dapat meningkatkan produktivitas.

"Tapi kita menggunakan mekanisasi pertanian yaitu combine harvester, traktor roda 4 dan rice transplanter itu bisa tanam 3 kali setahun, sehingga produktivitas dan produksi meningkat. Biayanya bisa ditekan 40 sampai 50 persen per hektar," pinta Amran.

Luas Baku Sawah Sigi

Perlu diketahui, Luas baku sawah Kabupaten Sigi sebesar 13.823 hektar. Bendung Daerah Irigasi Humbasa mampu mengairi persawahan seluas 8.000 hektar. 

Rencana panen padi di Kabupaten sigi pada Maret sebesar 1349 hektar dan April 1375 hektar. Sementara rencana panen padi di Kecamatan Gumbasa pada Maret-April sebesar 854 hektar. Harga gabah di petani saat ini Rp 7.000 per kg dengan biaya produksi berkisar Rp 6 sampai Rp 7 juta per hektar.

Adapun luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar. Varietas padi yang dipanen yaitu Mekongga dengan produktivitasnya 6,2 ton per hektar.

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya