Kemudahan Akses KUR Percepat Regenerasi Petani

Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus mendorong proses regenerasi petani dan mendorong pengembangan usaha pertanian melalui akses permodalan khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).

oleh Septian Deny diperbarui 07 Apr 2024, 19:55 WIB
Diterbitkan 07 Apr 2024, 19:45 WIB
Kementan Targetkan 8,2 Juta Hektare Sawah untuk 20 Juta Ton Beras
Petani menanam padi di persawahan di kawasan Tangerang, Kamis (3/12/2020). Kementerian Pertanian menargetkan pada musim tanam pertama 2020-2021 penanaman padi mencapai seluas 8,2 juta hektare menghasilkan 20 juta ton beras. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian RI melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terus mendorong proses regenerasi petani dan mendorong pengembangan usaha pertanian melalui akses permodalan khususnya Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Kementan melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) didukung lembaga pembiayaan global bidang pertanian, International Fund for Agricultural Development (IFAD) berupaya menumbuhkan dan meningkatkan minat generasi muda untuk berwirausaha di bidang pertanian.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meyakini SDM pertanian yang inovatif dan memiliki gagasan kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern.

"Regenerasi petani merupakan harga mati yang harus segera direalisasikan bersama. Pendidikan vokasi berperan penting menghasilkan petani muda berjiwa wirausahawan," katanya.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengingatkan pentingnya akses permodalan bagi para pelaku bisnis pertanian. Permodalan menjadi faktor penting bagi kegiatan usaha para petani milenial.

"Penting untuk mendukung mereka dalam mengembangkan skala usaha mereka, untuk itu akses permodalan, khususnya KUR harus terus diupayakan," katanya.

Kementan terus memasifkan informasi tentang akses KUR bagi petani milenial, kali ini dilakukan oleh unit pelaksana teknis (UPT) SMK-PP Negeri Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Program YESS di Provinsi Kalimantan Selatan.

SMK-PP Negeri Banjarbaru menggelar Millennial Agriculture Forum (MAF) edisi Tani Akur bertajuk ´Dukungan Lembaga Keuangan dalam Ekosistem Pertanian.´ MAF disiarkan live melalui daring dari P4S Kusan Farm di Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel, Rabu [3/4].

Project Manager PPIU Kalsel, Angga Tri Aditia Permana mengungkapkan kegiatan MAF sebagai business matching dan business pitching antara pelaku usaha dan pengembangan usaha.

“Harapannya, sebagai sarana bisnis antara pelaku usaha, dalam hal ini itik, pengolahan hasil dan memberikan manfaat serta kemitraan. MAF juga sebagai literasi keuangan dan sharing knowledge,” katanya.

 

Akses KUR

Sawah
Lahan pertanian. (Dok. Kementan)

Erfan Noor dari MBM BRI Cabang Batulicin menguraikan akses KUR bagi petani bahwa KUR merupakan program pemerintah, yang intinya adalah kepercayaan, seraya mengingatkan tentang Program Brilian bagi UMKM Indonesia di Batulicin, yang dinamai Kurbri.

Menurut Erfan, pada setiap cabang BRI, kuota KUR berbeda-beda. Ada pun KUR yang tersedia antara lain KUR Super Mikro, KUR Mikro, dan KUR Kecil.

Ketua P4S Kusan Farm, Ahmad Sodikin mengatakan, pihaknya akan terus mengakses ilmu dan inovasi teknologi pertanian melalui smart farming untuk diterapkan di Kecamatan Kusan Tengah dan sekitarnya.

Petani muda sukses tersebut mengemukakan bahwa adanya Ibu Kota Negara [IKN] di Provinsi Kalimantan Timur sebagai peluang bagi petani Tanah Bumbu, seraya mengajak untuk mengembangkan usaha pertanian mendukung IKN.

Rizal Masri, offtaker telur bebek dan ayam kampung di Kecamatan Kusan Tengah mengingatkan pemuda yang baru lulus jangan bingung, karena kesempatan mendapatkan penghasilan ada di depan mata, salah satunya melalui pertanian dan peternakan. Terlebih, kebutuhan ayam kampung di Tanah Bumbu belum tercukupi, sehingga terbuka peluang untuk beternak ayam kampung.

 

Local Champion

Kementan
Ilustrasi petani di sawah/Istimewa.

Joko Nugroho, local champion Kecamatan Sungai Loban yang mengawali usahanya secara sambilan pada 2018, setelah mengenal Program YESS melalui fasilitator seraya terus terus mengikuti pelatihan, hal itu memotivasinya untuk mengembangkan usaha di bidang pengolahan hasil.

Sebagai pemilik kripik Sari Mulya, dia mengaku di awal usaha sempat kesulitan mendapat bahan baku, sehingga terpaksa mengambil bahan baku dari luar Tanah Bumbu. Tercetus pula upaya mengembangkan kluster pisang, pada 2023, maka dia pun mendirikan Kluster Pisang dan selaku ketua.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian [Pusdiktan] Idha Widi Arsanti mengingatkan bahwa Kementan senantiasa bersemangat mendukung petani milenial untuk terus mandiri, maju dan dapat memenuhi kebutuhan pangan Indonesia.

“Dari MAF Tani Akur, kita berharap terjadi business matching dan business pitching di BPP dan P4S. Harapannya, terjadi kontrak kerjasama, sehingga akses layanan perbankan dapat dilakukan. Sebab untuk mengembangkan usahanya, petani milenial harus dapat mengakses permodalan,” katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya