Indonesia dan Australia Kerja Sama Pelatihan Keamanan Maritim

Kementerian Perhubungan RI bersama Australian Government Department of Home Affairs mengadakan kegiatan pelatihan keamanan maritim

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 28 Mei 2024, 18:59 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2024, 16:15 WIB
Patroli laut gabungan KPLP, Bea Cukai dan Polairud
Patroli laut gabungan KPLP, Bea Cukai dan Polairud (dok: Kemenhub)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, khususnya Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, mengadakan kegiatan Marine Security Train The Trainer bersama Australian Government Department of Home Affairs selama lima hari dari tanggal 27 hingga 31 Mei 2024 di Surabaya.

Acara ini bertujuan sebagai ajang pertukaran pengetahuan, pengalaman, dan teknologi terkini guna meningkatkan profesionalisme dan kualitas layanan dalam sektor maritim. Diharapkan para Auditor ISPS Code Indonesia dapat menjadi Trainer yang andal, yang nantinya dapat menularkan ilmunya kepada Junior Auditor ISPS Code dalam melaksanakan tugas dan fungsi mereka.

Lebih lanjut, kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan Auditor ISPS Code Indonesia yang mampu menjadi Trainer di tingkat nasional maupun internasional, sehingga bisa bekerja sama dengan IMO untuk melatih Auditor di berbagai negara.

Dalam sambutannya, Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Jon Kenedi, menyampaikan terima kasih kepada Australian Government Department of Home Affairs yang telah memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan ini.

"Saya juga ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh tim yang telah bekerja keras untuk mengorganisir kegiatan ini dengan sebaik-baiknya," tambah Jon Kenedi, Selasa (28/5/2024).

Penguatan Sinergi

Dia juga menyatakan bahwa kolaborasi dengan Australian Government Department of Home Affairs merupakan wujud nyata dari komitmen Direktorat Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai untuk memperkuat sinergi antar lembaga dalam mencapai keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan.

"Melalui kegiatan Marine Security Train the Trainer yang telah kita persiapkan dengan matang ini, diharapkan para peserta dapat memperoleh pemahaman mendalam tentang regulasi, baik nasional maupun internasional, yang akan diberikan oleh Mr. Mourad Ghorbel, Maritime Security Expert, Consultant for IMO.

Dengan demikian, para peserta dapat menerapkan praktik terbaik serta strategi inovatif dalam mengelola keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan," tutupnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Langkah Strategis

Kapal MV Suzuka Express dikawal 3 kapal patroli KPLP hingga keluar area keruk pelabuhan Patimban. (Foto: Kemenhub)
Kapal MV Suzuka Express dikawal 3 kapal patroli KPLP hingga keluar area keruk pelabuhan Patimban. (Foto: Kemenhub)

Penerapan ISPS Code merupakan langkah strategis dalam menjaga keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan serta memastikan kelancaran operasional.

Dalam dunia yang terus berkembang, tantangan keamanan maritim semakin kompleks dan membutuhkan tindakan yang tegas serta sinergi dari semua pihak terkait.

ISPS Code memberikan landasan kuat dalam mengatur dan melaksanakan tindakan keamanan yang efektif, yang berdampak positif pada fasilitas pelabuhan di Indonesia dan mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjaga keamanan infrastruktur maritim di mata dunia.

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Kantor KSOP Utama Tanjung Perak, Kantor Distrik Navigasi Tipe A Kelas I Surabaya, Kantor KSOP Kelas II Gresik, Kepala Pangkalan PLP Kelas II Tanjung Perak, serta Ms. Gillian Van Dure dari Australian Government Department of Home Affairs, dan para peserta Marine Security Train The Trainer.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya