Hampir 1 Juta Penumpang Padati KRL Jabodetabek Tiap Senin pada Mei 2024

Untuk rata-rata volume pengguna KRL Jabodetabek pada hari libur atau akhir pekan selama Mei sebanyak 719.018 orang per harinya.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 03 Jun 2024, 09:33 WIB
Diterbitkan 03 Jun 2024, 09:33 WIB
Hampir 1 Juta Penumpang Padati KRL Jabodetabek Tiap Senin pada Mei 2024
PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mencatat rata-rata volume pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek pada hari kerja sepanjang Mei 2024 sebanyak 985.739 orang per hari(merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mencatat rata-rata volume pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek pada hari kerja sepanjang Mei 2024 sebanyak 985.739 orang per hari, dengan rata-rata volume setiap hari Senin sebanyak 999.398 orang. 

"Angka tersebut mengalami tren kenaikan jika dibanding dengan rata-rata pengguna pada bulan April lalu yaitu sebesar 1 persen atau sebanyak 983.260 orang per harinya," jelas Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, Senin (3/6/2024).

Anne menyampaikan, untuk rata-rata volume pengguna KRL Jabodetabek pada hari libur atau akhir pekan selama Mei sebanyak 719.018 orang per harinya. 

Angka tersebut juga mengalami kenaikan sebesar 3 persen jika dibanding dengan rata-rata volume hari libur pada April kemarin atau sebanyak 700.778 orang per harinya. 

"Dengan selisih volume pengguna antara hari kerja khususnya hari Senin dengan hari libur/akhir pekan, KAI Commuter mengimbau para pengguna untuk kembali ke Jakarta ataupun lokasi aktivitas kerjanya dengan memanfaatkan kondisi commuter line yang cenderung lebih lengang pada akhir pekan, untuk menghindari kepadatan di stasiun pada Senin esok pagi," imbuhnya. 

Saat ini, KAI Commuter juga telah mengoperasikan sebanyak 1.034 perjalanan KRL Jabodetabek tiap harinya. Persebaran pengguna pada hari kerja masih terpusat pada jam sibuk pagi (06.00-09.00 WIB) dan sore hari (16.00-18.00 WIB).

Sedangkan pada pelayanan Commuter Line Basoetta, KAI Commuter mencatat rata-rata pengguna pada hari kerja Mei 2024 sebanyak 6.465 orang, dan pada hari libur atau akhir pekan sebanyak 5.226 orang. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Perjalanan Commuter Line

KRL Yogyakarta-Solo mulai berbayar pada 10 Februari 2021
KRL Yogyakarta-Solo mulai berbayar pada 10 Februari 2021 (dok: KAI Commuter)

"Dengan pelayanan naik dan turun pengguna di Stasiun Batu Ceper, Stasiun Rawabuaya, Stasiun Duri dan Stasiun BNI City, diharapakan layanan Commuter Line Basoetta ini bisa menjadi alternatif moda transportasi public dari wilayah Tangerang menuju pusat perkantoran Ibu Kota maupun sebaliknya," kata Anne. 

Sementara pada KRL Merak, KAI Commuter mengoperasikan sebanyak 14 perjalanan Commuter Line Merak per harinya mulai pukul 05.05 WIB sampai dengan pukul 21.22 WIB. 

"Sepanjang bulan Mei kemarin akumulasi total pengguna Commuter Line Merak diangka 387.602 orang, dengan rata-rata pengguna pada hari kerja sebanyak 10.275 orang per hari dan rata-rata pengguna para hari libur per akhir pekan 14.475 orang per hari," terang Anne. 

 


Kemenhub Soal Rencana Tarif KRL Naik: Tunggu Waktunya

FOTO: Kapasitas Penumpang KRL Jabodetabek Naik Jadi 80 Persen
Sejumlah penumpang menunggu kereta rel listrik (KRL) di Stasiun Manggarai, Jakarta, Kamis (19/5/2022). PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) membuat aturan baru tentang perjalanan KRL di wilayah Jabodetabek, yakni menambah kapasitas penumpang menjadi 80 persen. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, rencana kenaikan tarif Kereta Rel Listrik (KRL) masih terus bergulir di tengah pengembangan fasilitas yang dilakukan. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut sudah ada diskusi terkait naiknya tarif KRL.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati menyampaikan, pihaknya masih mendiskusikan hal tersebut. Artinya, hal tersebut turut dibahas bersama PT Kereta Api Indoneisa (Persero) dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sebagai pengelola KRL Commuter Line.

"Tarif KRL ya sama, kita masih diskusi terus ya," ujar Adita, ditemui di Jakarta Convention Center, Selasa (21/5/2024).

Kendati sudah ada diskusi tersebut, Adita belum berbicara banyak mengenai waktu kenaikan tarif KRL itu berlaku. Dia menuturkan, kebijakan itu harus mempertimbangkan kondisi yang tepat. "Kita mesti melihat situasi dan kondisi yang tepat lah," tegas dia.

Termasuk dalam hal ini kemungkinan kenaikan tarif dilakukan sebelum periode kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) selesai pada Oktober 2024. "Kita lihat lagi ya," pungkas Adita.

Disubsidi Sejak 2016

Diberitakan sebelumnya, tarif KRL Jabodetabek tidak mengalami penyesuaian atau kenaikan sejak 2016. Adapun KRL Jabodetabek jadi salah satu moda transportasi publik yang bersifat pelayanan publik (public service obligation/PSO) atau mendapat subsidi dari pemerintah.

Padahal, survei yang dilakukan terhadap pengguna KRL Jabodetabek oleh LM FEUI (2016) menyebutkan, penumpang KRL Jabodetabek yang memiliki penghasilan Rp 3-7 juta per bulan sebanyak 63,78 persen.

 


Hasil Survei

Pasca Pencabutan PPKM, Angka Pengguna Kereta Commuter Line Meningkat Drastis
Penumpang melihat ponsel di dalam kereta rel listrik (KRL) saat menunggu keberangkatan di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Rabu (17/1/2023). Sementara itu, total volume pengguna pada weekend sebanyak 3.087.153 orang atau rata-rata sebanyak 617.431 orang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, pun turut memaparkan hasil survei yang dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)-Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan pada 2021.

Hasilnya menyatakan, penumpang yang memiliki penghasilan kurang dari Rp 4 juta sebulan sebanyak 56,06 persen, dan lebih dari Rp 4 juta sebanyak 43,94 persen.

"Pengguna KRL Jabodetabek mayoritas bekerja sebagai karyawan swasta dengan penghasilan paling tinggi Rp 4 juta," ujar Djoko dalam keterangan tertulis, Kamis (2/5/2024).

Seperti diketahui, rata-rata upah minimum regional (UMR) Jabodetabek pun mengalami penyesuaian atau kenaikan setiap tahunnya. Saat ini, UMR DKI Jakarta Rp 5.067.381, Kota Bogor Rp 4.813.988, Kota Depok Rp 4.878.612, Kota Tangerang Rp 4.760.289, Kota Tangerang Selatan Rp 4.670.791, dan Kota Bekasi Rp 5.343.430.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya