Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mencatat rata-rata volume pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek pada hari kerja sepanjang Mei 2024 sebanyak 985.739 orang per hari, dengan rata-rata volume setiap hari Senin sebanyak 999.398 orang.Â
"Angka tersebut mengalami tren kenaikan jika dibanding dengan rata-rata pengguna pada bulan April lalu yaitu sebesar 1 persen atau sebanyak 983.260 orang per harinya," jelas Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, Senin (3/6/2024).
Anne menyampaikan, untuk rata-rata volume pengguna KRL Jabodetabek pada hari libur atau akhir pekan selama Mei sebanyak 719.018 orang per harinya.Â
Advertisement
Angka tersebut juga mengalami kenaikan sebesar 3 persen jika dibanding dengan rata-rata volume hari libur pada April kemarin atau sebanyak 700.778 orang per harinya.Â
"Dengan selisih volume pengguna antara hari kerja khususnya hari Senin dengan hari libur/akhir pekan, KAI Commuter mengimbau para pengguna untuk kembali ke Jakarta ataupun lokasi aktivitas kerjanya dengan memanfaatkan kondisi commuter line yang cenderung lebih lengang pada akhir pekan, untuk menghindari kepadatan di stasiun pada Senin esok pagi," imbuhnya.Â
Saat ini, KAI Commuter juga telah mengoperasikan sebanyak 1.034 perjalanan KRL Jabodetabek tiap harinya. Persebaran pengguna pada hari kerja masih terpusat pada jam sibuk pagi (06.00-09.00 WIB) dan sore hari (16.00-18.00 WIB).
Sedangkan pada pelayanan Commuter Line Basoetta, KAI Commuter mencatat rata-rata pengguna pada hari kerja Mei 2024 sebanyak 6.465 orang, dan pada hari libur atau akhir pekan sebanyak 5.226 orang.Â
Â
Perjalanan Commuter Line
"Dengan pelayanan naik dan turun pengguna di Stasiun Batu Ceper, Stasiun Rawabuaya, Stasiun Duri dan Stasiun BNI City, diharapakan layanan Commuter Line Basoetta ini bisa menjadi alternatif moda transportasi public dari wilayah Tangerang menuju pusat perkantoran Ibu Kota maupun sebaliknya," kata Anne.Â
Sementara pada KRL Merak, KAI Commuter mengoperasikan sebanyak 14 perjalanan Commuter Line Merak per harinya mulai pukul 05.05 WIB sampai dengan pukul 21.22 WIB.Â
"Sepanjang bulan Mei kemarin akumulasi total pengguna Commuter Line Merak diangka 387.602 orang, dengan rata-rata pengguna pada hari kerja sebanyak 10.275 orang per hari dan rata-rata pengguna para hari libur per akhir pekan 14.475 orang per hari," terang Anne.Â
Â
Advertisement
Kemenhub Soal Rencana Tarif KRL Naik: Tunggu Waktunya
Sebelumnya, rencana kenaikan tarif Kereta Rel Listrik (KRL) masih terus bergulir di tengah pengembangan fasilitas yang dilakukan. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebut sudah ada diskusi terkait naiknya tarif KRL.
Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati menyampaikan, pihaknya masih mendiskusikan hal tersebut. Artinya, hal tersebut turut dibahas bersama PT Kereta Api Indoneisa (Persero) dan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sebagai pengelola KRL Commuter Line.
"Tarif KRL ya sama, kita masih diskusi terus ya," ujar Adita, ditemui di Jakarta Convention Center, Selasa (21/5/2024).
Kendati sudah ada diskusi tersebut, Adita belum berbicara banyak mengenai waktu kenaikan tarif KRL itu berlaku. Dia menuturkan, kebijakan itu harus mempertimbangkan kondisi yang tepat. "Kita mesti melihat situasi dan kondisi yang tepat lah," tegas dia.
Termasuk dalam hal ini kemungkinan kenaikan tarif dilakukan sebelum periode kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) selesai pada Oktober 2024. "Kita lihat lagi ya," pungkas Adita.
Disubsidi Sejak 2016
Diberitakan sebelumnya, tarif KRL Jabodetabek tidak mengalami penyesuaian atau kenaikan sejak 2016. Adapun KRL Jabodetabek jadi salah satu moda transportasi publik yang bersifat pelayanan publik (public service obligation/PSO) atau mendapat subsidi dari pemerintah.
Padahal, survei yang dilakukan terhadap pengguna KRL Jabodetabek oleh LM FEUI (2016) menyebutkan, penumpang KRL Jabodetabek yang memiliki penghasilan Rp 3-7 juta per bulan sebanyak 63,78 persen.
Â
Hasil Survei
Wakil Ketua Pemberdayaan dan Penguatan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno, pun turut memaparkan hasil survei yang dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)-Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan pada 2021.
Hasilnya menyatakan, penumpang yang memiliki penghasilan kurang dari Rp 4 juta sebulan sebanyak 56,06 persen, dan lebih dari Rp 4 juta sebanyak 43,94 persen.
"Pengguna KRL Jabodetabek mayoritas bekerja sebagai karyawan swasta dengan penghasilan paling tinggi Rp 4 juta," ujar Djoko dalam keterangan tertulis, Kamis (2/5/2024).
Seperti diketahui, rata-rata upah minimum regional (UMR) Jabodetabek pun mengalami penyesuaian atau kenaikan setiap tahunnya. Saat ini, UMR DKI Jakarta Rp 5.067.381, Kota Bogor Rp 4.813.988, Kota Depok Rp 4.878.612, Kota Tangerang Rp 4.760.289, Kota Tangerang Selatan Rp 4.670.791, dan Kota Bekasi Rp 5.343.430.
Â
Advertisement