Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir menguraikan potensi ekonomi digital Indonesia menjadi yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Untuk itu, dia turut menyinggung bos perusahaan teknologi, seperti TikTok untuk meningkatkan investasinya.
Erick Thohir mencatat, potensi ekonomi sigital Indonesia bisa tembus hingga Rp 4.500 triliun di 2030 mendatang. Dia juga enggan Indonesia dibandingkan dengan Thailand maupun Vietnam.
Baca Juga
Erick Thohir Sebut Ada Hal Positif Meski Timnas Indonesia Dikalahkan Vietnam di Piala AFF 2024
Piala AFF 2024: Respons Timnas Indonesia Dibungkam Vietnam, Erick Thohir Lihat Ada Sisi Positif
Harga Makanan di Warung Bakmi Bu Citro Jowo yang Disinggahi Jokowi Usai Nonton Laga Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
"Nah, tadi saya bilang Indonesia is the bigest economy in Asia Tenggara, and we will the bigest economy in the world. Saya berharap TikTok jangan jadi stranger untuk Indonesia, karena tadi potensi of economy-nya kalau TikTok bilang ‘oh di Bangkok ada, di Vietnam ada’ di Indonesia harus lebih, karena Indonesia bukan Thailand, bukan Vietnam," ungkap Erick dalam peluncuran TikTok-PosAja! Creator House di kawasan Kota Tua, Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Dia mengingkan TikTok menanamkan investasi lebih banyak dari negara lain. Lantaran potensi ekonomi digital yang diprediksi semakin meningkat hingha 2045 mendatang.
Advertisement
"Jadi tolong sampaikan bos TikTok, saya sudah pernah ketemu semua, jangan jadi stranger di Indoensia. Karena apa? Tadi potensi ekonominya jauh lebih besar dari yang lain. Jadi kalau yang lain kasih 1, Indonesia harus kasih 4, nah gitu," pintanya.
Erick menegaskan, hal tersebut bisa menjadi upaya untuk mengerek pertumbuhan ekonomi nasional bersama-sama. Bukan cuma bagi Indonesia, tapi juga ada manfaat bagi investor.
"Karena kenapa? Tadi kita ingin membangun yang namanya pertumbuhan ekonomi bersama ya, dan jadi win-win," tegas dia.
Â
Tak Cuma TikTok
Lebih lanjut, Erick mengatakan penambahan investasi itu tak hanya diminta kepada TikTok. Tapi juga berlaku bagi semua investor asing yang berencana menanamkan modalnya di Indonesia.
"Enggak, yang saya bilang bukan hanya buat TikTok. Dengan semua investasi yang ada di Indonesia, jangan jadi stranger di Indonesia," ujarnya.
"Karena tadi marketnya kita paling gede, jadi kalau mereka taruh di negara lain satu, di kita cuma satu, padahal uangnya dari Indonesia, ya tentu saya keberatan," imbuhnya.
Erick menyebut, jika investor meyakini pasar Indonesia, maka harus membangun ekosistem usaha juga di dalam negeri. Dia enggan investor membangun pabrik di luar negeri tapi mengirim barangnya ke Indonesia.
"Itu yang saya mendorong, kalau percaya market Indonesia, jangan juga bandingkan Indonesia dengan negara lain. Jadi kalau tadi banyak yang bikin pabrik di luar ngeri, ya barangnya nggak usah masuk ke Indonesia. Nah, kalau bikin di sini. karena marketnya kita gede, jadi kita bukan arogansi, kan kita melihat dari pertumbuhan ekonomi," jelasnya.
Â
Advertisement
Pos Indonesia Gandeng TikTok
Menteri BUMN Erick Thohir meminta perusahaan pelat merah tak menutup diri dalam melakukan kerja sama. Termasuk dalam menjalin kolaborasi dengan perusahaan swasta hingga UMKM.
Salah satunya, dibuktikan dengan kerja sama PT Pos Indonesia dengan TikTok yang menghadirkan wadah bagi konten kreator. Wadah yang disebut TikTok-PosAja! Creator House itu bertempat di gedung milik PT Pos di kawasan Kota Tua, Jakarta.
"Aset-aset PT POS kita kolaborasikan dengan UMKM, dengan content creator, dengan siapapun pihak yang melihat ini punya visibility untuk win-win atau saling menguntungkan," ujar Erick dalam momen peresmian, di Jakarta, Rabu (10/7/2024).
Dia ingin seluruh BUMN juga melakukan kerja sama serupa. Artinya, perusahaan negara itu tidak menutup diri akan peluang kerja sama, termasuk dengan perusahaan swasta dan inbestasi asing.
"Jadi saya mendorong itu, dan saya mendorong semua BUMN juga terbuka untuk berpartner dengan UMKM, private sector, investasi luar negeri, secara transparan dan profesional. Jangan sampai tadi kesimbangan ekonomi tidak terjadi," paparnya.
"Saya mengapresiasi PT POS dengan TikTok, bekerjasama di mana PT POS ini yang selalu saya bilang, yang punya sejarah besar, gedung-gedung bersejarah, tetapi jangan juga di era daripada perubahan yang terjadi, tidak melahirkan sejarah baru lagi," imbuh Erick.
Sementara itu, Direktur Utama Pos Indonesia, Faizal Rochmad Djoemadi menyampaikan kerja sama dengan TikTok jadi perwujudan penguatan ekosistem ekonomi digital di Indonesia. Mengingat adanya kekuatan yang dimiliki masing-masing perusahaan.
"Pos Indonedia memiliki dua kekuatan, yang pertama logistik service, yang kedua finansial service. Karena itu adalah heritage dari masa lalu. TikTok mempunyai ecommerce platform, entertainment platform, content creator platform, ketika tiga industri berkumpul dan berkolaborasi ini akan menjadi kekuatan baru Indonesia," bebernya.
Â