Kalah Saing dengan RI, Raksasa Tambang Australia Setop Produksi Nikel

Raksasa pertambangan Australia, BHP mengumumkan akan menutup tambang nikelnya di Australia Barat setidaknya selama tiga tahun.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 12 Jul 2024, 19:15 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2024, 19:15 WIB
Harita Nickel di Pulau Obi sudah menggelontorkan investasi lebih dari USD 1 miliar untuk membangun industri hilirisasi nikel
Harita Nickel di Pulau Obi sudah menggelontorkan investasi lebih dari USD 1 miliar untuk membangun industri hilirisasi nikel (dok: Ilyas)

Liputan6.com, Jakarta Raksasa pertambangan Australia, BHP mengumumkan akan menutup tambang nikelnya di Australia Barat setidaknya selama tiga tahun.

Penutupan tambang ini diputuskan karena adanya kelebihan pasokan di pasar nikel global.

Mengutip ABC News, Jumat (12/7/2024) BHP mengatakan pihaknya akan mulai menangguhkan operasinya di kilang nikel Kwinana di Perth, pabrik peleburan Kalgoorlie, dan tambang utamanya di Mt Keith dan Leinster mulai bulan Oktober mendatang.

Dikatakan bahwa keputusan tersebut akan ditinjau pada bulan Februari 2027 dan akan terus menginvestasikan sekitar USD 450 juta per tahun untuk mendukung potensi dimulainya kembali perekonomian.

Dalam sebuah pernyataan, Perdana Menteri Australia Barat Roger Cook mengatakan langkah tersebut akan berdampak pada ribuan pekerja.

“Pemerintahan saya akan melakukan apa pun untuk mendukung para pekerja dan komunitas regional melalui masa sulit ini,” katanya.

Tambang yang terkena dampak termasuk operasi Nickel West milik BHP dan proyek West Musgraves di Goldfields.

Perusahaan pertambangan tersebut mengatakan bahwa proyeksinya menunjukkan harga nikel dalam lima tahun ke depan akan turun tajam, sehingga memberi jalan bagi kuatnya pertumbuhan nikel murah yang diproduksi di negara lain.

1.600 Pekerja Terkena Dampak

Presiden aset nikel BHP di Australia Barat, Jessica Farrell, mengatakan 1.600 pekerja garis depan di seluruh operasi akan terkena dampak langsung dari penutupan tambang BHP.

“Siapa pun di garis depan kami yang menginginkan pekerjaan di BHP, sudah memiliki pekerjaan di BHP,” katanya, meskipun tidak ada rincian yang diberikan mengenai usulan penempatan kembali tersebut.

“Kami terus bekerja dengan semua karyawan kami yang lain dan mendukung bisnis mengenai opsi yang kami bisa untuk penempatan kembali bebernya.

Dia mengatakan keputusan itu "sulit namun perlu".

“Kami jelas mengambil keputusan ini atas dasar bahwa kami melihat kelebihan pasokan di pasar nikel,” jelas Farrell.

“Kami melihat kelebihan pasokan masih terjadi hingga akhir dekade ini, namun keputusan kami akan ditinjau kembali pada tahun 2027.

BHP mengatakan pihaknya akan membentuk dana komunitas sebesar AUD 20 juta untuk mendukung kota-kota yang terkena dampak penutupan tambang, meskipun tidak jelas untuk apa dana tersebut akan dibelanjakan pada tahap ini.

 

Kalah Saing Dengan Indonesia

ANTAM Rogoh Rp82,87 Miliar untuk Eksplorasi Komoditas Emas, Nikel dan Bauksit
Lokasi pertambangan ANTAM. (Dok. ANTAM)

Pasar nikel global telah mengalami perubahan besar dalam 18 bulan terakhir.

Meningkatnya dominasi pasar Indonesia telah menyebabkan harga komoditas tersebut anjlok dari sekitar USD 30.000 per ton menjadi USD 16.000 per ton, sehingga unit usaha nikel BHP tidak memperoleh keuntungan.

Analis pertambangan independen Peter Strachan mengatakan Indonesia berubah dari yang sebelumnya memasok enam persen nikel dunia menjadi 53 persen saat ini.

“Ini bukan perubahan siklus dalam industri nikel, ini masalah sistemik,” karanya.

Teknologi pemrosesan baru, yang dihasilkan melalui kemitraan dengan produsen baja Tiongkok, telah memungkinkan Indonesia dan Filipina untuk memasok nikel dengan diskon 30 persen dibandingkan pasokan Australia, kata Strachan.

Produsen nikel Australia, termasuk Nickel West, telah kehilangan daya saingnya.

Strachan mengatakan penutupan Nickel West akan menimbulkan gelombang kejutan bagi industri pertambangan di WA dan masyarakat yang bekerja di dalamnya.

“Akan ada dampaknya bagi semua orang di ekosistem itu,” katanya.

"Saya akan mengatakan tekanan terhadap harga rumah di Kalgoorlie-Boulder dan Kwinana dimulai, dan banyak orang di Perth Barat yang mencari pekerjaan menjelang akhir tahun,” tambah dia.

 

Dampak Ekonomi

Nikel
Ilustrasi Nikel

Kerugian ekonomi akibat penutupan ini akan paling parah terjadi di Goldfields di Australia Barat, yang menjadi BHP menjalankan pabrik peleburan nikel Kalgoorlie, serta operasi Mt Keith dan Leinster.

Walikota Kalgoorlie-Boulder, Glenn Wilson mengatakan dampak ekonomi akan sangat signifikan bagi wilayah tersebut.

“Akan menarik untuk melihat dampak ekonominya, karena banyak industri jasa yang mendukung BHP dari Kalgoorlie-Boulder, semuanya akan terkena dampak penangguhan ini,” imbuhnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya