Liputan6.com, Jakarta PT Aneka Tambang Tbk (Antam), raksasa nikel Indonesia, tengah tancap gas dalam menggarap proyek baterai EV (Electric Vehicle) yang sejalan dengan visi pemerintah untuk memajukan industri kendaraan listrik di Tanah Air.
Langkah strategis Antam ini diyakini membuka peluang besar bagi perusahaan dalam jangka panjang, seiring dengan meningkatnya permintaan global terhadap baterai EV.
Baca Juga
Fokus Hilirisasi Nikel untuk Baterai EV
Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadri, menegaskan bahwa proyek baterai EV menjadi fokus utama perusahaan saat ini.
Advertisement
"Kami tengah berfokus pada hilirisasi seluruh komoditas perusahaan, dan di sektor nikel salah satunya adalah penyelesaian proyek baterai EV, baik di hulu maupun hilir," jelas Faisal, Jumat (19/7/2024).
Faisal menuturkan bahwa Antam telah melangkah maju dalam pengembangan baterai EV, dengan menyelesaikan berbagai tahapan penting. "Saat ini seluruh pekerjaan pada proyek ini berjalan sesuai dengan timeline yang disiapkan. Kami berkomitmen untuk menuntaskan milestone yang telah direncanakan untuk dirampungkan di tahun ini," tambahnya.
Divestasi dan Kolaborasi Strategis
Pada 28 Desember 2023, Antam menunjukkan komitmennya melalui penyelesaian divestasi 49% saham PT Sumberdaya Arindo (SDA) dan 60% saham PT Feni Haltim (FHT) kepada HongKong CBL Limited (HKCBL).
Transaksi senilai Rp7,23 triliun ini merupakan langkah strategis untuk mengamankan pasokan bijih nikel, mengembangkan kawasan industri, serta membangun dan mengoperasikan pabrik pengolahan dan pemurnian nikel.
Â
Perjanjian Kerja Sama
Lebih lanjut, Antam dan HKCBL menandatangani perjanjian rencana pendirian perusahaan patungan (joint venture) untuk proyek hidrometalurgi (HPAL JVCO) pada 22 Desember 2023.
"Transaksi ini merupakan bagian penting dalam hal pengoperasian tambang nikel untuk memasok bijih nikel," ujar Faisal.
Kerja sama strategis ini, menurut Faisal, akan menjadi landasan penting bagi pengembangan ekosistem EV Battery di Indonesia.
"Untuk pendirian HPAL JVCO, ANTAM bersama HKCBL juga senantiasa berkoordinasi agar proses pendirian HPAL JVCO tersebut dapat dilakukan di tahun 2025 mendatang," tutupnya.
Advertisement