Mengenal Rumah Kayu Besutan Jepang, Tahan Gempa dan Hemat Energi

Di Indonesia, sebagian besar bangunan dibangun dengan menggunakan balok dan batu bata, dan rumah kayu jarang sekali dibangun.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Jul 2024, 18:29 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2024, 17:00 WIB
Desain Rumah.
Ilustrasi rumah bergaya rustik modern. Di Indonesia, sebagian besar bangunan dibangun dengan menggunakan balok dan batu bata, dan rumah kayu jarang sekali dibangun. (Freepik/frimufilms)

Liputan6.com, Jakarta Iida Group Holdings mengadakan upacara perjanjian penelitian bersama dengan Universitas Tokyo, Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Institut Pertanian Bogor (IPB) di Bogor, Jawa Barat. Tujuannya adalah untuk mempromosikan rumah kayu yang tahan gempa, tahan lama, dan hemat energi.

"Selama kurang lebih tiga tahun ke depan, proyek ini akan mengembangkan pembangunan rumah contoh, survei analitis terhadap bahan dan struktur bangunan lokal, persiapan item pemeriksaan, dan kegiatan untuk meningkatkan kesadaran akan rumah kayu," kata Presiden Iida group holdings Masashi Kanei dikutip Senin (22/7/2024).

Di Indonesia, sebagian besar bangunan dibangun dengan menggunakan balok dan batu bata, dan rumah kayu jarang sekali dibangun. Namun, seiring dengan tren global menuju dekarbonisasi yang semakin cepat, pemerintah dalam beberapa tahun terakhir telah mencari cara untuk meningkatkan jumlah rumah kayu di masa depan.

Salah satu tantangan konstruksi kayu adalah rayap. Iida Group HD menggunakan teknologi yang telah dikembangkannya untuk melakukan eksperimen pada konstruksi rumah yang tahan terhadap rayap dan gempa bumi serta memiliki insulasi termal yang tinggi.

Perusahaan ini menargetkan model bisnis berdasarkan produksi lokal untuk konsumsi lokal, di mana bahan bangunan dan komponen lainnya dibeli di dalam negeri, dan berencana untuk mempelajari sistem promosi penjualan pada tahun 2026. Selain kualitas, pembangunan sistem jaminan, termasuk pemeliharaan untuk memastikan nilai aset, juga akan dipromosikan.

Jepang juga memiliki teknologi pembangunan rumah kayu yang dapat diadaptasi di Indonesia.

Iida Group Holdings, Inc. merupakan perusahaan terkemuka dalam pengembangan dan penjualan rumah serta kondominium yang terbuat dari kayu di Jepang. Selain itu, perusahaan ini juga terlibat dalam berbagai sektor lain seperti produksi kayu, keuangan, fasilitas perumahan, dan industri perjalanan. Iida Group Holdings adalah pemasok properti residensial terbesar di Jepang, dengan penjualan sekitar 40.000 hingga 45.000 rumah per tahun.

Semua rumah yang diproduksi memenuhi standar tertinggi di Jepang. Perusahaan ini juga berpartisipasi dalam proyek konstruksi rumah prefabrikasi di Indonesia dan pembangunan untuk Osaka Expo 2025 yang sedang berlangsung.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Update Harga Properti Terkini: Rumah di Jaksel dan Bekasi Melesat, Tangerang dan Jakut Turun

Ilustrasi denah rumah
Ilustrasi denah rumah. (Image by Freepik)

Sebelumnya, Pinhome, platform properti di Indonesia meluncurkan dua indeks baru yang pertama kali hadir di pasar properti Indonesia yakni Pinhome Home Value Index (PHVI) dan Pinhome Home Rental Index (PHRI).

Kedua indeks ini hadir memberikan informasi harga jual dan sewa rumah terkini juga terpercaya, memberdayakan para pelaku industri properti, pembeli, pemilik rumah, penyewa, serta pemerintah daerah dalam mengambil keputusan yang lebih cerdas dan strategis.

CEO dan Co-founder Pinhome Dayu Dara Permata, mengatakan Pinhome Home Value Index dan Home Rental Index adalah bukti komitmen Pinhome untuk merevolusi industri properti Indonesia melalui transparansi dan aksesibilitas informasi di pasar propertiIndonesia.

"Dengan data yang akurat dan mudah diakses, kami yakin semua pihak dapat membuat keputusan properti yang tepat, baik dalam membeli, menjual, sewa menyewa, maupun dalam merencanakan pembangunan dan membuat kebijakan perumahan yakni pemerintah daerah sehingga bisa lebih efektif," kata Dayu dalam laporannya, Jumat (21/6/2024).

Menurutnya, index harga pembelian dan sewa properti tersebut dirancang untuk memberikan gambaran yang akurat tentang tren harga jual dan sewa rumah di berbagai wilayah dan tipe properti.

Indeks ini didasarkan pada analisis data yang komprehensif dari database Pinhome yang luas, mencakup lebih dari 1 juta inventori perumahan di berbagai penjuru Indonesia. Sehingga, temuan ini menjadi suatu revolusi industri properti yang dapat memberikan manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.


Harga Jual Rumah

ilustrasi rumah mewah
ilustrasi rumah mewah by arcadiadesain.com

Tren Harga Jual Rumah

● Tren Kenaikan Harga Rumah Tipe Kecil di Wilayah Penyangga Jakarta dan Kota Besar: Rumah tipe kecil (≤54) menjadi favorit pembeli rumah pertama dan milenial, mendorong kenaikan harga jual tertinggi secara kuartalan di Kabupaten Bekasi (11%), Jakarta Selatan (9%), Jakarta Pusat (8%), dan Bogor (8%).

● Penurunan Harga Rumah Tipe Kecil di Jakarta Utara, Barat, dan Tangerang: Penurunan harga jual rumah tipe kecil terkonsentrasi di Jakarta Utara (-16%), Jakarta Barat (-13%), dan Tangerang (-14%).

Dinamika Pasar Sewa Rumah

● Lonjakan Harga Sewa Rumah Tipe Kecil: Harga sewa tahunan rumah dengan ukuran lebih kecil atau sama dengan tipe 54 mengalami kenaikan secara kuartalan di Jakarta Selatan (15%), Kabupaten Badung (12%), Kota Bandung (7%), dan Kabupaten Bandung Barat (7%). Di sisi lain, penurunan harga sewa tahunan terjadi di Kota Bogor (-32%), Kota Jakarta Utara (-24%) dan Kota Jakarta Pusat (-22%).

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya