Ekonomi Korea Selatan Kontraksi 0,2% pada Kuartal II 2024, Ini Penyebabnya

Capital Economics prediksi potensi penurunan suku bunga segera terjadi seiring lemahnya produk domestik bruto (PDB) terbaru Korea Selatan.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 25 Jul 2024, 13:16 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2024, 13:16 WIB
Ekonomi Korea Selatan Kontraksi 0,2% pada Kuartal II 2024, Ini Penyebabnya
Ekonomi Korea Selatan secara tak terduga menyusut pada kuartal kedua 2024, dan mencatat kontraksi paling tajam dalam enam kuartal. (AFP Photo/Ed Jones)

Liputan6.com, Jakarta - Ekonomi Korea Selatan secara tak terduga menyusut pada kuartal kedua 2024, dan mencatat kontraksi paling tajam dalam enam kuartal.

Melansir Channel News Asia, Kamis (25/7/2024) menurunya kinerja ekonomi Korea Selatan didorong oleh belanja konsumen yang lemah. Pelemahan ekonomi ini memperkuat ekspektasi pasar penurunan suku bunga akan segera dilakukan.

Produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan turun 0,2 persen pada periode April-Juni 2024 dibandingkan kuartal sebelumnya dalam penyesuaian musiman, menurut data dari Bank of Korea.

Penyusutan ekonomi Korea Selatan ini terjadi setelah ekspansi sebesar 1,3 persen pada kuartal pertama 2024, pertumbuhan kuartalan tercepat sejak kuartal keempat tahun 2021.

Capital Economics mengatakan data ekonomi kali ini menunjukkan kondisi permintaan domestik akan semakin memburuk.

"Lemahnya angka PDB terbaru memberi kami keyakinan lebih besar terhadap pandangan kami bahwa penurunan suku bunga akan segera terjadi,” kata Capital Economics dalam sebuah catatan.

"Meskipun kami memperkirakan bank sentral akan melonggarkan kebijakannya mulai bulan Oktober, risiko penurunan suku bunga pada bulan Agustus kini telah meningkat,” bebernya.

Secara tahunan, Korea Selatan, yang dikenal sebagai negara dengan ekonomi terbesar keempat di Asia tumbuh sebesar 2,3 persen, dibandingkan dengan kenaikan sebesar 3,3 persen pada kuartal pertama 2024.

Konsumsi swasta dan investasi konstruksi Korea Selatan masing-masing turun 0,2 persen dan 1,1 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, sementara ekspor meningkat 0,9 persen.

Pengeluaran pemerintah naik 0,7 persen dari tiga bulan sebelumnya. Pada Juli, bank sentral mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah pada level tertinggi dalam 15 tahun sebesar 3,50 persen untuk pertemuan ke-12 berturut-turut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Asyik, Belanja di Korea Selatan Bisa Bayar Pakai QRIS

Gubernur BI, Perry Warjiyo menjalin kesepakatan dengan Bank of Korea (BoK) untuk mengimplementasikan pembayarran QRIS antarnegara.
Gubernur BI, Perry Warjiyo menjalin kesepakatan dengan Bank of Korea (BoK) untuk mengimplementasikan pembayarran QRIS antarnegara. (dok: BI)

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) dan Bank of Korea (BoK) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait pembayaran berbasis QR code dalam rangka memperkuat hubungan ekonomi dan mendorong transaksi digital antar kedua negara.

MoU ini ditandatangani oleh Gubernur BI, Perry Warjiyo, dan Gubernur BoK, Ree Chang-yong, di sela-sela Pertemuan Tahunan Bank Sentral ASEAN (ASEAN Governors’ Meeting) 2024 di Penang, Malaysia.

Kolaborasi ini bertujuan untuk mengakselerasi interkoneksi dan interoperabilitas pembayaran lintas negara menggunakan QR code, yakni QR Code Indonesian Standard (QRIS) dan QR Code pembayaran Korea Selatan yang akan ditentukan oleh BoK.

Kerangka kerja ini akan memfasilitasi pembayaran berbasis QR code antar kedua negara, termasuk bagi operator sistem pembayaran dan penyedia jasa pembayaran.

Memperkuat Konektivitas dan Mendukung Transaksi Digital

MoU ini menandai awal kerja sama BI dan BoK dalam mengimplementasikan konektivitas pembayaran berbasis QR code.

Sinergi erat pelaku industri kedua negara akan menjadi kunci dalam mewujudkan interkoneksi dan uji coba sebelum implementasi penuh.

Implementasi kerja sama ini diharapkan dapat mendukung transaksi antar masyarakat di Indonesia dan Korea Selatan, sejalan dengan tingginya mobilitas dan aktivitas perdagangan antara kedua negara.

 

 


Menuju Ekonomi dan Keuangan Digital yang Lebih Kokoh

Ilustrasi bayar pajak pakai QRIS
Ilustrasi bayar pajak pakai QRIS

Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kerja sama pembayaran berbasis QR code ini tidak hanya memperkuat hubungan ekonomi antara Indonesia dan Korea Selatan, tetapi juga merupakan langkah nyata dalam mengimplementasikan G20 Roadmap for Enhancing Cross-border Payments.

"Konektivitas pembayaran lintas negara ini perlu disinergikan dengan skema mata uang lokal dalam transaksi bilateral untuk mendukung stabilitas makroekonomi dan meningkatkan efisiensi," katanya, Senin (15/7/2024).

MoU ini diharapkan dapat menjadi fondasi untuk mewujudkan sistem pembayaran lintas negara yang lebih efisien, cepat, inklusif, dan transparan.

Bank Indonesia berkomitmen untuk terus memperkuat dan memperluas kerja sama internasional dengan bank sentral dan otoritas terkait lainnya di tingkat global untuk mendorong konektivitas pembayaran lintas batas.


Apa Saja Keuntungan QRIS?

Ilustrasi Penggunaan QRIS untuk melakukan transaksi di Kutai Kartanegara.
Ilustrasi Penggunaan QRIS untuk melakukan transaksi di Kutai Kartanegara./Istimewa.

Pembayaran menggunakan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) memiliki sejumlah keuntungan, baik bagi konsumen maupun bagi pelaku usaha. Berikut beberapa keuntungan utama dari pembayaran menggunakan QRIS:

Kemudahan dan Kepraktisan

Konsumen hanya perlu memindai kode QR yang disediakan oleh merchant menggunakan aplikasi pembayaran yang mendukung QRIS. Ini menghemat waktu dan memudahkan transaksi.

Interoperabilitas

QRIS memungkinkan semua aplikasi pembayaran digital yang mendukung QRIS untuk digunakan di berbagai merchant tanpa perlu penyesuaian tambahan. Konsumen dapat menggunakan satu aplikasi pembayaran untuk berbagai merchant yang berbeda.

Keamanan Transaksi

Transaksi menggunakan QRIS relatif aman karena tidak memerlukan kontak fisik dan data sensitif seperti nomor kartu kredit tidak perlu diungkapkan. Selain itu, setiap transaksi melalui QRIS biasanya dilengkapi dengan notifikasi instan, sehingga pengguna dapat segera mengetahui jika ada transaksi yang mencurigakan.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya