Harga Cabai Tembus Lagi Rp 100 Ribu per Kg, Usul Bapanas Ini Bisa Jadi Jalan Keluar?

Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy pun, memberikan solusi jangka pendek dan jangka panjang untuk menangani harga cabai rawit merah yang mahal tersebut.

oleh Tira Santia diperbarui 29 Jul 2024, 12:15 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2024, 12:15 WIB
20161003-Pasar Tebet-Jakarta- Angga Yuniar
Pedagang merapikan barang dagangannya di Tebet, Jakarta, Senin (3/10). Secara umum, bahan makanan deflasi tapi ada kenaikan cabai merah sehingga peranannya mengalami inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengakui mahalnya harga cabai rawit merah yang tembus dikisaran Rp90.000 hingga Rp100.000 per kilogram disebabkan produksinya berkurang.

Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy pun, memberikan solusi jangka pendek dan jangka panjang untuk menangani harga cabai rawit merah yang mahal tersebut. Untuk jangka pendek, salah satunya dengan membagikan benih kepada masyarakat agar mereka menanam sendiri di pekarangan rumah masing-masing.

"Ya salah satu penyebabnya adalah karena produksinya kurang. Solusinya ya harus nanam. Jadi makanya saya menyarankan kepada teman-teman pemerintahan untuk menanam, untuk membagikan benih-benih cabe ke masyarakat agar dia menanam di pot-pot, di pekarangan, di teras-teras," kata Sarwo saat ditemui usai Rapat Koordinasi Perencanaan Program Pembangunan Ketahanan Pangan Tahun 2025, Senin (29/7/2025).

Kata Sarwo, penyebab produksi cabai rawit berkurang karena disebabkan faktor cuaca yang tidak menentu, sehingga berpengaruh terhadap waktu panen. Hal itulah menyebabkan harga cabai rawit menjadi mahal.

 

"Karena produksinya kurang. Salah satunya faktor cuaca," ujarnya.

 

Solusi Jangka Panjang

Untuk solusi jangka panjang, Bapanas menyebut bisa dilakukan penanaman off season maupun on season dengan menggunakan screen house, artinya tidak mengenal musim penanaman. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan produksi cabai rawit merah.

Sebagai informasi, Screen house merupakan bangunan yang terbuat dari plastik atau kaca yang digunakan untuk melindungi serangan hama.konsep screenhouse mudah dan murah dalam pengaplikasiannya diharapkan dapat mendukung petani dalam peningkatan efektivitas produksi

"Solusi jangka panjang itu sebetulnya sebetulnya cabe itu bisa panen di off-season maupun on-season. Jadi tidak mengenal waktu, sepanjang itu ada screen house. Jadi jangka pandangnya kan membangun screen house-screen house dalam kapasitas yang agak besar," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harga Pangan Hari Ini 24 Juli 2024: Harga Beras hingga Cabai Masih Mahal

Jelang Nataru, Harga Bahan Pokok Merangkak Naik
Pedagang merapikan cabai rawit merah di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (14/12/2022). Telur ayam ras terpantau naik menjadi Rp 31.250 per kg, bawang merah menjadi Rp 38.200 per kg, cabai rawit merah menjadi Rp 54.600 per kg, cabai rawit hijau menjadi Rp 46.500 per kg, dan minyak goreng curah Rp 15.000 per kg. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan kabar gembira di tengah fluktuasi harga pangan.

Dikutip dari Antara, Rabu (24/7/2024), sejumlah produk di tingkat pedagang eceran mengalami penurunan harga. Bawang merah, bawang putih, daging sapi, daging ayam, telur ayam, gula pasir, minyak goreng, hingga tepung terigu kompak turun.

Penurunan harga paling signifikan terjadi pada minyak goreng curah, yakni 1,31% atau Rp210 menjadi Rp15.830 per kg. Disusul minyak goreng kemasan sederhana (-0,67% atau Rp120), gula konsumsi (-0,22% atau Rp40), dan tepung terigu kemasan (-0,90% atau Rp120).

Harga daging sapi juga turun tipis 0,47% atau Rp630 menjadi Rp134.520 per kg, bersamaan dengan telur ayam ras (-0,72% atau Rp210) dan daging ayam ras (-1,53% atau Rp540). Bawang merah dan putih pun mengalami penurunan harga, meskipun tipis, yaitu 0,03% (Rp10) dan 0,55% (Rp220).

Namun, di antara kabar baik ini, harga beras dan cabai masih menunjukkan tren kenaikan. Beras premium naik 0,97% (Rp150) menjadi Rp15.670 per kg, diikuti beras medium (0,44% atau Rp60) dan beras SPHP Bulog (0,48% atau Rp60).

Kenaikan harga cabai pun tak terelakkan. Cabai merah keriting naik 3,65% (Rp1.610) menjadi Rp45.720 per kg, sedangkan cabai rawit merah naik 2,37% (Rp1.530) menjadi Rp66.130 per kg.


Harga Ikan dan Kedelai

Harga beberapa jenis ikan juga mengalami kenaikan, seperti ikan kembung (2,72% atau Rp840) dan ikan tongkol (0,35% atau Rp110). Sementara itu, harga kedelai biji kering impor naik 0,91% (Rp110) dan jagung di tingkat peternak naik 1,58% (Rp90).

Secara keseluruhan, pergerakan harga pangan di pasaran menunjukkan tren yang bervariasi. Penurunan harga pada beberapa komoditas menjadi kabar baik bagi konsumen, namun kenaikan harga beras dan harga cabai perlu mendapat perhatian untuk menjaga stabilitas pangan. 

Infografis Harga Cabai
Di balik harga cabai Jakarta yang melambung (liputan6.com/Deisy)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya