Liputan6.com, Jakarta Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat harga pangan di tingkat pedagang eceran secara nasional rata-rata naik, bawang putih tembus Rp44.880 per kilogram (kg) dan minyak goreng kemasan sederhana Rp20.220 per kg, per 7 Agustus 2024.
Berdasarkan data dari Panel Harga Bapanas yang dilansir dari Antara, pukul 06.30 WIB, harga pangan rata-tata melonjak naik seperti harga beras premium naik 1,29 persen atau Rp200 menjadi Rp15.750 per kg.
Baca Juga
Sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun tipis 1,67 persen atau Rp210 menjadi Rp12.370 per kg; sama halnya dengan beras premium juga turun tipis 1,32 persen atau Rp180 menjadi Rp13.410 per kg.
Advertisement
Sementara itu harga komoditas bawang merah naik hingga 15,01 persen atau Rp3.950 menjadi Rp30.270 per kg; sedangkan bawang putih bonggol turun 12,79 persen atau Rp5.090 menjadi Rp44.880 per kg.
Kemudian harga komoditas cabai merah keriting naik 8,28 persen atau Rp3.670 menjadi Rp48.020 per kg; sedangkan cabai rawit merah turun 5,43 persen atau Rp3.800 menjadi Rp66.170 per kg.
Berikutnya harga daging sapi murni naik 2,19 persen atau Rp2.960 menjadi Rp138.280 per kg; begitu pun daging ayam ras naik 11,85 persen atau Rp4.140 menjadi Rp39.080 per kg; telur ayam ras juga naik 13,39 persen atau Rp3.880 menjadi Rp32.860 per kg.
Selanjutnya, kedelai biji kering (impor) terpantau naik 12,04 persen atau Rp1.440 menjadi Rp13.400 per kg; sementara itu harga gula konsumsi juga naik 6,30 persen atau Rp1.130 menjadi Rp19.060 per kg.
Harga Minyak Goreng
Selanjutnya, minyak goreng kemasan sederhana naik 12,15 persen atau Rp2.190 menjadi Rp20.220 per kg; sedangkan minyak goreng curah turun 5,79 persen atau Rp930 menjadi Rp15.130 per kg.
Berikutnya harga tepung terigu curah terpantau turun 1,65 persen atau Rp170 menjadi Rp10.110 per kg; begitu pun tepung terigu non curah juga naik 8,63 persen atau Rp1.150 menjadi Rp14.470 per kg.
Sementara itu, jagung di tingkat peternak terpantau naik 23,60 persen atau Rp1.350 menjadi Rp7.070 per kg; sama halnya dengan garam halus beryodium juga naik 4,69 persen atau Rp540 menjadi Rp12.050 per kg.
Sementara itu, harga ikan kembung naik hingga 21,33 persen atau Rp7.880 menjadi Rp44.820 per kg; ikan tongkol juga naik 26,63 persen atau Rp8.270 menjadi Rp39.320 per kg; begitu pun ika bandeng naik hingga 35,18 persen atau Rp11.580 menjadi Rp44.500 per kg.
Advertisement
Deflasi Juli 2024 Jadi yang Terdalam Sejak November 2022, Sektor Ini Penyumbangnya
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat deflasi pada Juli 2024 sebesar 0,18 persen. Angka deflasi ini disebut menjadi yang terdalam sejak November 2022.
Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menyampaikan, tingkat deflasi Juli 2024 disumbang paling besar oleh kelompok pengeluaran kategori makanan, minuman dan tembakau.
"Tingkat deflasi kelompok makanan minuman dan tembakau pada bulan Juli 2024 adalah yang terdalam sejak November 2022," kata Amalia dalam konferensi pers, di Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Dia juga mencatat, kelompok ini menjadi penyumbang deflasi selama 4 bulan berturut-turut pada 2024. "Kelompok makanan minuman dan tembakau menjadi penyumbang deflasi selama 4 bulan berturut-turut," ungkapnya.
Sebagai rinciannya, komoditas utama penyumbang deflasi selama Juli 2024 antara lain bawang merah menyumbang andil deflasi sebesar 0,11 persen. Cabai merah menyumbang andil deflasi sebesar 0,09 persen. Tomat menyumbang andil deflasi sebesar 0,07 persen dan daging ayam ras menyumbang andil deflasi sebesar 0,04 persen.
"Di antara komoditas tersebut, tomat mengalami deflasi terdalam sepanjang 2022 sampai dengan 2024," ujar Amalia.
Didorong Komponen Harga Bergejolak
Pada kesempatan ini, Amalia menyebut deflasi pada Juli 2024 sebesar 0,18 persen ini didorong oleh deflasi komponen harga bergejolak. Komponen harga bergejolak mengalami deflasi sebesar 1,92 persen. Komponen ini memberikan andil deflasi sebesar 0,32 persen.
"Komoditas yang dominan memberikan andil deflasi adalah bawang merah, cabe merah, tomat, daging ayam ras, bawang putih dan telur ayam ras," urainya.
Sementara itu, komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,18 persen. Komponen ini memberikan andil inflasi sebesar 0,12 persen komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah emas perhiasan, kopi bubuk, biaya sekolah SD SMP dan SMA.
Komponen harga diatur pemerintah juga mengalami inflasi sebesar 0,11 persen dengan andil finflasi sebesri 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi adalah sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret kretek tangan (SKT).
Advertisement