Pertamina EP Bor 2 Sumur Baru di Tarakan

Selain fokus pada peningkatan produksi, Pertamina EP Tarakan Field juga berkomitmen terhadap penurunan emisi karbon, sejalan dengan aspirasi Kementerian BUMN dan PT Pertamina (Persero) untuk mencapai net zero emission.

oleh Arthur Gideon diperbarui 27 Agu 2024, 10:30 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2024, 10:30 WIB
Pertamina EP bor dua sumur minyak baru, yakni Pamusian PAM SE-1 dan PAM SE-2, di Kelurahan Kampung Satu, Kota Tarakan, pada 16 Agustus 2024. (Dok Pertamina)
Pertamina EP bor dua sumur minyak baru, yakni Pamusian PAM SE-1 dan PAM SE-2, di Kelurahan Kampung Satu, Kota Tarakan, pada 16 Agustus 2024. (Dok Pertamina)

Liputan6.com, Jakarta - Pertamina EP Tarakan Field Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, memulai pengeboran dua sumur minyak baru di Kelurahan Kampung Satu, Kota Tarakan. Kedua sumur minyak baru yang mulai di bor 16 Agustus 2024 adalah Pamusian PAM SE-1 dan PAM SE-2.

Tarakan Field Manager Pertamina EP Cahyo Tri Mulyanto menyatakan, pengeboran 2 sumur minyak ini merupakan langkah strategis perusahaan untuk menjaga tingkat produksi migas dari aset-aset yang dikelola saat ini. Menurutnya, struktur area Pamusian telah memberikan kontribusi signifikan sejak tahun 1900-an dan diyakini masih menyimpan potensi untuk dikembangkan lebih lanjut.

“Pengeboran sumur Pamusian PAM SE-1 dan PAM SE-2 diharapkan dapat memberikan tambahan produksi ratusan barel minyak per hari untuk menjaga produksi Tarakan Field dan mendukung penyediaan energi nasional," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (27/8/2024).

Selain fokus pada peningkatan produksi, Pertamina EP Tarakan Field juga berkomitmen terhadap penurunan emisi karbon, sejalan dengan aspirasi Kementerian BUMN dan PT Pertamina (Persero) untuk mencapai net zero emission dengan mengacu pada prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).  Selain itu, dalam menjalankan operasi migas, Perusahaan juga mengutamakan aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE).

“Kami percaya bahwa peningkatan kinerja HSSE akan mendukung operasi migas yang selamat, efektif, andal, ramah lingkungan, dan berkelanjutan," tegas Cahyo.

Syukuran

Sebelum melakukan tajak sumur, Pertamina EP Tarakan Field menggelar acara syukuran dan doa bersama yang dihadiri oleh sejumlah pejabat dan tokoh masyarakat, termasuk Pj Walikota Tarakan, Kapolres Kota Tarakan, dan Dandim 0907 Kota Tarakan.

Tak hanya itu, Pertamina EP Tarakan Field menunjukkan kepedulian sosial dengan memberikan bantuan kepada masyarakat sekitar, termasuk panti asuhan dan warga sekitar. Salah satunya pemberian jaminan ketenagakerjaan kepada kaum disabilitas, rekan-rekan media, serta 50 UMKM di Kota Tarakan.

Pertamina bekerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan. Kolaborasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya keselamatan kerja.

PT Pertamina EP (PEP) Tarakan Field berada di bawah Subholding Upstream Regional 3 yang dinakhodai PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) dalam menjalankan pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).

Melalui kerja sama dengan SKK Migas, PEP Tarakan Field bersama anak perusahaan dan afiliasi PHI lainnya terus melakukan beragam inovasi dan aplikasi teknologi dalam menghasilkan energi yang selamat, efisien, handal, patuh, dan ramah lingkungan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pertamina EP Sangatta Field Berhasil Capai Produksi Minyak Harian Tertinggi Sejak 1987

Fasilitas New Semberah Oil Plant di Pertamina EP Sangatta Field resmi beroperasi pada Rabu 6 Oktober 2021.
Fasilitas New Semberah Oil Plant di Pertamina EP Sangatta Field resmi beroperasi pada Rabu 6 Oktober 2021.

PT Pertamina EP (PEP) Sangatta Field Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, berhasil mencatatkan tingkat produksi minyak tertinggi dengan menghasilkan sebesar 3.545 BOPD (barrel of oil per day atau barel minyak per hari) pada 24 Maret 2024 lalu. Jumlah produksi ini merupakan yang tertinggi sejak 1987.

General Manager Zona 9 Andre Wijanarko menjelaskan tingkat produksi ini dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BPOD sejak diproduksikan pada 20 Maret 2024, dan sumur workover ST-194 yang menyumbang sebesar 206 BPOD sejak 21 maret 2024.

 Saat ini, Pertamina EP Sangatta Field berada di bawah Subholding Upstream Pertamina Regional 3 Zona 9. Pencapaian produksi ini diraih melalui penerapan strategi aggressive development selama 2 tahun terakhir.

“Sebanyak 20 sumur pengeboran telah put on production atau POP serta 15 sumur workover telah selesai dilakukan di Field Sangatta. Peningkatan success ratio di sumur-sumur tersebut juga tidak lepas dari kegiatan passive seismic dan survey ANT atau Ambient Noise Tomography di Struktur Sangatta," kata Andre, Senin (8/4/2024).

Menurutnya, pencapaian itu bisa terwujud lantaran perusahaan menerapkan rencana dan teknologi terbaik untuk mempertahankan produksi lapangan migas yang sudah mature.

“Pencapaian produksi ini menunjukkan adanya hasil yang nyata dari upaya kami dalam menahan laju penurunan produksi alamiah dan mempertahankan tingkat produksi lapangan-lapangan migas yang kami kelola” ujar Andre.


Mitigasi Risiko

Fasilitas New Semberah Oil Plant di Pertamina EP Sangatta Field resmi beroperasi pada Rabu 6 Oktober 2021.
Fasilitas New Semberah Oil Plant di Pertamina EP Sangatta Field resmi beroperasi pada Rabu 6 Oktober 2021.

Andre juga menambahkan, salah satu upaya yang dilakukan Perusahaan yang memberikan dampak positif adalah sinergi bersama terkait mitigasi risiko dengan collective and synergized favor melalui Borderless Joint Operation PEP dan PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS). Tercatat di area Sangatta, produksi minyak sebesar 511 BOPD berasal dari 3 sumur borderless yang telah POP sejak tahun 2023.

Sementara itu, Manager Subsurface Development Area 2, Budi Darmawan, menerangkan bahwa penerapan Continuous Striving Cost Effectiveness Strategy juga memegang peranan penting dalam upaya untuk mengoptimalkan kedalaman sumur pengeboran dan casing design sehingga pengeboran dapat dilaksanakan 17% lebih cepat dengan biaya yang dapat ditekan hingga sekitar US$ 200.000 per sumur.

Lebih lanjut, Budi menyampaikan dengan capaian ini dapat menjadi pemicu yang baik bagi seluruh tim untuk meningkatkan kinerja. “Semoga pencapaian ini dapat menjadi penyemangat seluruh pekerja agar selalu berupaya untuk kerja keras, cerdas, tuntas, dan ikhlas dalam mencapai target yang diberikan Perusahaan,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya