Rosan Roeslani Optimis Target Investasi Rp 1.650 Triliun 2024 Tercapai, Ini Buktinya

Menteri Investasi Rosan Roeslani meyakini target investasi tahun 2024 sebesar Rp1.650 triliun akan tercapai.

oleh Tira Santia diperbarui 11 Sep 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2024, 17:00 WIB
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani kunjungan kerja ke PT LCI, di Cilegon, Banten, Rabu (11/9/2024). (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani kunjungan kerja ke PT LCI, di Cilegon, Banten, Rabu (11/9/2024). (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)

 

Liputan6.com, Jakarta Hampir sebulan menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani meyakini target investasi tahun 2024 sebesar Rp1.650 triliun akan tercapai.

"Target memang sudah 53%, dan saya sudah di-update mengenai potensi-potensi yang masuk dan sedang berjalan. Kami meyakini target Rp1.650 triliun itu akan tercapai," kata Rosan Roeslani saat ditemui dalam kunjungan kerjanya ke PT LCI di Cilegon, Banten, Rabu (11/9/2024).

Rosan menegaskan bahwa ia akan terus mengawal investasi yang sudah dan akan masuk ke Indonesia. Salah satu bentuk pengawasan tersebut adalah kunjungannya ke PT Lotte Chemical Indonesia (LCI).

"Untuk mencapai target itu, kita harus mengawal dengan baik. Saya datang ke sini (Cilegon) juga untuk memastikan bahwa ada beberapa investasi yang sedang dibangun dan berjalan dengan baik dan benar," ujarnya.

Realisasi Investasi

Kementerian Investasi mencatat realisasi investasi hingga semester I-2024 baru mencapai Rp829,9 triliu. Realisasi ini setara dengan 67% dari target Renstra yang sebesar Rp1.239,3 triliun, dan mencapai 50,3% dari target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebesar Rp1.650 triliun.

"Tapi pada intinya, jika dilihat dari pipeline investasi, kita yakin Insya Allah ini tercapai dan membawa kebaikan untuk kita semua," tambahnya.

Rosan juga berkomitmen untuk mendorong penyebaran investasi di seluruh Indonesia, agar tidak hanya terfokus di Pulau Jawa, tetapi juga di luar Jawa.

"Investasi asing dan domestik sama-sama kita dorong, dan penyebarannya baik di Jawa maupun luar Jawa juga kita dorong agar lebih merata. Tidak hanya di Jawa," pungkas Menteri Investasi.

 

Indonesia Bakal Tambah Ekspor Produk Petrokimia dari Cilegon

Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani kunjungan kerja ke PT LCI, di Cilegon, Banten, Rabu (11/9/2024). (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)
Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan P. Roeslani kunjungan kerja ke PT LCI, di Cilegon, Banten, Rabu (11/9/2024). (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani mengatakan produk pabrik petrokimia milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di Cilegon, Banten, akan diekspor ke Malaysia, Thailand, hingga India.

Rosan menjelaskan, pabrik petrokimia ini ditargetkan beroperasi pada Maret 2025 mendatang. Setelah beroperasi, pada Mei 2025 akan mulai dilakukan ekspor. Namun, porsi produk yang akan diekspor hanya 30 persen, 70 persen untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri.

"Ya pasti 70 persen dari produksi dan produk dari LCI ini akan dipergunakan untuk kepentingan domestik. Untuk industri domestik. 30 persennya ekspor, ekspornya ke Malaysia, Thailand, India," kata Rosan saat melakukan kunjungan kerja ke PT LCI, di Cilegon, Banten, Rabu (11/9/2024).

Produk yang Dihasilkan

Produk yang akan dihasilkan PT LCI antara lain polyethylene (bahan baku plastik), polypropylene (bahan baku karet sintetis), butadiene (campuran karet sintesis), dan benzene toluene xylene (campuran bensin dan bahan baku plastik).

Nantinya produk tersebut akan dipasarkan sebagai bahan baku botol, kabel listrik, bumper otomotif, peralatan medis, ban, karet sintetis, cat, dan pengusir serangga.

Adapun saat ini pembangunan pabrik petrokimia yang berlokasi di Cilegon ini telah mencapai 97,8 persen.

Rosan pun berharap dengan adanya pabrik ini bisa memberikan multiplier effect bagi lingkungan sekitar Cilegon dan dapat meningkatkan roda perekonomian Indonesia.

"Kita lihat tadi pembangunan dari petrochemical pabrik ini sudah hampir final. Itu tadi saya sampaikan kurang lebih sudah 97,8 persen dan diharapkan pada bulan Maret 2025 ini sudah bisa memulai produksi dan bulan Mei (2025) sudah bisa melakukan ekspor," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya