Jadwal Operasional Bank Indonesia saat Natal dan Akhir Tahun 2024

Bank Indonesia (BI) telah menetapkan jadwal operasional khusus menjelang akhir tahun 2024

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Des 2024, 20:00 WIB
Diterbitkan 18 Des 2024, 20:00 WIB
Cek Jadwal Kegiatan Operasional dan Layanan Publik BI Selama Mitigasi COVID-19
Ilustrasi Bank Indonesia.

 

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) telah menetapkan jadwal operasional khusus menjelang akhir tahun 2024. Kebijakan Bank Indonesia ini mengikuti pedoman Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024 berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri.

Langkah tersebut bertujuan untuk mendukung kelancaran transaksi perbankan, penerimaan, dan pengeluaran negara, serta memenuhi kebutuhan masyarakat dan dunia usaha.

Berikut jadwal operasional Bank Indonesia selama Natal hingga akhir tahun 2024, dikutip dari pengumuman Bank Indonesia, Rabu (18/12/2024):

1. Sistem Pembayaran dan Kliring

Operasional BI-RTGS, BI-SSSS, BI-ETP, dan SKNBI akan mengalami penyesuaian pada 19–31 Desember 2024. Puncaknya, pada 31 Desember 2024, jam operasional diperpanjang hingga pukul 23.55 untuk transaksi BI-RTGS dan hingga pukul 22.45 untuk layanan SKNBI. Operasional akan kembali normal mulai 2 Januari 2025.

2. Layanan Kas

Seluruh layanan kas, termasuk penukaran uang rusak, layanan kas keliling, dan penyetoran untuk perbankan, akan dihentikan mulai 25 hingga 31 Desember 2024. Layanan ini akan kembali aktif pada 2 Januari 2025.

3. Operasi Moneter dan Valas

Transaksi Operasi Moneter Rupiah, seperti Term Repo Konvensional dan Reverse Repo Surat Berharga Negara (RR SBN), serta transaksi Operasi Moneter Valas, akan berjalan sesuai jadwal yang diumumkan. Penyesuaian akan diberlakukan secara khusus untuk mendukung kebutuhan likuiditas akhir tahun.

4. Publikasi JIBOR dan IndONIA

Jadwal publikasi Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR), Indonesia Overnight Index Average (IndONIA), serta kurs referensi seperti JISDOR tetap berjalan tanpa perubahan.

Bank Indonesia mengingatkan bahwa operasional di industri sektor keuangan akan menjadi kewenangan masing-masing institusi. Penyesuaian jadwal ini diharapkan dapat mendukung kelancaran transaksi ekonomi menjelang tutup tahun anggaran 2024.

Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga Acuan 6 Persen

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Dewan Gubernur BI dalam konferensi pers RDG Oktober 2024, di Gedung BI, Jakarta, Rabu (20/11 /2024). (Tira/Liputan6.com)
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dan Dewan Gubernur BI dalam konferensi pers RDG Oktober 2024, di Gedung BI, Jakarta, Rabu (20/11 /2024). (Tira/Liputan6.com)

Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan di posisi 6,00 persen setelah menggelar pertemuan pada 17-18 Desember 2024.

Sementara itu, suku bunga Deposit Facility tetap sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen pada Desember 2024.

"Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Desember 2024 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 6,00 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,25 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,75 persen," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, Rabu (18/12/2024)

Perry menuturkan, keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5 plus minus 1 persen pada 2024 dan 2025. Kebijakan ini juga mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan. 

Keputusan Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan ini juga sejalan dengan kebijakan moneter diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar Rupiah. Diharapkan kinerja rupiah terhindar dari dampak semakin tingginya ketidakpastian geopolitik dan perekonomian global dengan perkembangan politik di Amerika Serikat (AS). 

Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperhatikan pergerakan nilai tukar Rupiah dan prospek inflasi serta perkembangan data dan dinamika kondisi yang berkembang. BI juga tetap membuka peluang adanya ruang penurunan suku bunga kebijakan lanjutan. 

 

Kebijakan Makroprudensial

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan November 2023, dikutip Kamis (23/11/2023).
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan November 2023, dikutip Kamis (23/11/2023).

Sementara itu, kebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran terus diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Kebijakan makroprudensial longgar terus ditempuh untuk mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja, termasuk UMKM dan ekonomi hijau.

"Kebijakan sistem pembayaran juga diarahkan untuk turut mendorong pertumbuhan, khususnya sektor perdagangan dan UMKM, dengan memperkuat keandalan infrastruktur dan struktur industri sistem pembayaran, serta memperluas akseptasi digitalisasi sistem pembayaran," kata Perry.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya