Rupiah Kembali Merosot di Awal 2025, Dekati Level Segini

Mata uang Rupiah kembali merosot di awal tahun pada Kamis, 2 Januari 2025. Rupiah ditutup melemah 66 point terhadap Dolar AS (USD), setelah sebelumnya sempat melemah 110 point di level 16.198 dari penutupan sebelumnya di level 16.173.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 02 Jan 2025, 20:25 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2025, 20:25 WIB
nilai rupiah melemah terhadap dollar
Pegawai menunjukkan mata uang rupiah di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Kamis (5/1/2023). Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.616 per dolar AS pada Kamis (5/1) sore ini. Mata uang Garuda melemah 34 poin atau minus 0,22 persen dari perdagangan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Mata uang Rupiah kembali merosot di awal tahun pada Kamis, 2 Januari 2025. Rupiah ditutup melemah 66 point terhadap Dolar AS (USD), setelah sebelumnya sempat melemah 110 point di level 16.198 dari penutupan sebelumnya di level 16.173.

“Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang 16.180-16.270,” kata Ibrahim Assuaibi, Direktur PT.Laba Forexindo Berjangka dalam keterangan di Jakarta, Kamis (2/1/2025).

Rupiah melemah menyusul rilis inflasi Badan Pusat Statistik (BPS) pada Kamis (2/1) yang menunjukkan indeks harga konsumen Indonesia mencapai 0,44 % (month to month/mtm) dan 1,57% (year on year/yoy) pada Desember 2024.

Angka tersebut menjadikan inflasi 2024 terendah dalam sejarah Indonesia.

Sebagai catatan, inflasi terendah yang pernah dicatat BPS sebelumnya adalah pada 2020 yakni 1,68%.

Rendahnya inflasi 2024 disebabkan sejumlah faktor, mulai dari melemahnya daya beli serta melandainya harga bahan pangan pokok setelah terbang pada 2022 dan 2023. Adapun Purchasing Manager Index (PMI) manufaktur Indonesia yang kembali ekspansif usai berada di zona kontraksi selama 5 bulan beruntun.

Llaporan terbaru S&P Global, Kamis (2/1) menunjukkan bahwa PMI manufaktur Indonesia menguat ke level 51,2 pada Desember 2024 dari sebelumnya terkontraksi di 49,6 pada November 2024.

Indeks kinerja manufaktur ini merupakan yang tertinggi sejak Mei 2024.

Perkembangan Kondisi Global 

Sementara itu, Presiden Terpilih AS Donald Trump berencana mengenakan tarif impor tambahan pada China, yang diperkirakan akan memicu potensi perang dagang AS-China tahun ini. Selain itu, pertemuan Federal Reserve pada Desember 2024 mengisyaratkan lebih sedikit pemotongan pada tahun 2025 karena inflasi tetap menjadi perhatian utama, yang selanjutnya meredam prospek pasar Asia.

Di Asia, pasar masih memperhatikan perkembangan krisis politik di Korea Selatan setelah Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan darurat militer pada tanggal 3 Desember, yang dengan cepat ditarik kembali karena tekanan parlemen.

Adapun aktivitas manufaktur China yang mengalami pertumbuhan lebih lemah dari yang diantisipasi pada bulan Desember, menurut data indeks manajer pembelian swasta (PMI) yang dirilis pada hari Kamis, yang menunjukkan bahwa dampak dari langkah-langkah stimulus baru-baru ini memudar.

 

Rupiah Tembus 16.200 terhadap Dolar AS Hari Ini 2 Januari 2025

Rupiah Stagnan Terhadap Dolar AS
Teller tengah menghitung mata uang dolar AS di penukaran uang di Jakarta, Rabu (10/7/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup stagnan di perdagangan pasar spot hari ini di angka Rp 14.125. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali tembus 16.200 pada perdagangan Kamis (2/1/2025).

Mengutip Antara, nilai tukar kurs rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi, 2 Januari 2025 susut 71 poin atau 0,44 persen menjadi 16.203 per dolar AS dari sebelumnya 16.132 per dolar AS.

Analis Bank Woori Saudara, Rully Nova menuturkan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi sikap pelaku pasar mengantisipasi data klaim pengangguran AS pada malam ini.

"Klaim pengangguran AS mingguan mengalami tren kenaikan untuk periode minggu terakhir Desember. Yang akan rilis nanti malam diperkirakan akan alami kenaikan 6 ribu menjadi tembus 230 ribu (dari sebelumnya 214 ribu),” tutur dia kepada Antara.

Pada Kamis ini, indeks dolar AS dan yield obligasi AS juga masih berada di level yang tinggi, masing-masing 108 dan 4,6 persen.

Sedangkan dari kondisi dalam negeri, kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terbaru yang hanya untuk barang mewah dinilai sudah terlambat karena ekspektasi harga barang di tengah masyarakat sudah terlanjur naik.

"Untuk PPN 12 persen yang terbaru, berakibat pemerintah berpotensi kehilangan pemasukan sekitar Rp70 triliun, yang berarti risiko fiskal menjadi meningkat dan rupiah akan sulit menguat. Salah satu solusinya (agar menjaga kurs rupiah) antara lain penghematan anggaran pengeluaran negara,” kata Rully.

Berdasarkan beberapa faktor tersebut, Rully prediksi nilai tukar rupiah hari ini melemah di kisaran 16.120-16.190 per dolar AS.

 

Begini Nasib Rupiah pada Hari Terakhir 2024

FOTO: Akhir Tahun, Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat
Karyawan menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Jakarta, Rabu (30/12/2020). Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup menguat 80 poin atau 0,57 persen ke level Rp 14.050 per dolar AS. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi menguat 35 poin atau 0,22 persen menjadi 16.108 per USD dari sebelumnya sebesar 16.143 per USD. 

Analis Bank Woori Saudara Rully Nova memperkirakan nilai tukar atau kurs rupiah di kisaran 16.050-16.180 per dolar Amerika Serikat (AS).

“Rupiah hari ini diperkirakan menguat di kisaran Rp16.050 - Rp16.180 per dolar AS, dipengaruhi oleh index dolar yang melemah karena data defisit perdagangan AS yang lebih besar dari perkiraan dan minim data ekonomi,” ucapnya dikutip dari Antara, Selasa (31/12/2024).

Hari ini, indeks dolar menurun jadi 107,9 dari sebelumnya 108,2 yang terkoreksi defisit perdagangan AS sebesar -102,86 miliar dolar AS dari perkiraan -100,7 miliar dolar AS.

Selain itu, permintaan dolar AS dari korporasi domestik sudah hampir terpenuhi seluruhnya.

“Dengan terpenuhinya dolar untuk operasional korporasi, maka ada ruang bagi korporasi untuk memelihara likuiditasnya pada instrumen-instrumen likuid seperti obligasi negara,” ungkap Rully.

Rupiah Perkasa dari Dolar AS Jelang Malam Tahun Baru 2025

Rupiah terpantau mengalami penguatan menjelang Tahun Baru 2025 pada Senin, 30 Desember 2024. Rupiah ditutup menguat 92 point terhadap Dolar AS (USD), setelah sebelumnya sempat menguat 95 point di level 16.142 dari penutupan sebelumnya di level 16.235.

“Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang Rupiah fluktuatif namun ditutup menguat di rentang 16.100 - 16.150,” kata Direktur PT. Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi dalam keterangan di Jakarta, Senin (30/12/2024).

“Volume perdagangan rendah karena liburan Tahun Baru yang membayangi dan data harian yang agak kosong minggu ini,” ungkapnya.

 

Infografis Nilai Tukar Rupiah
Infografis Nilai Tukar Rupiah (Liputan6.com/Trie Yas)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya