Proyek IKN dan 3 Juta Rumah Jadi Peluang Sektor Furnitur Indonesia

Ketua Umum Asmindo, Dedy Rochimat berharap pemerintah terus beri dukungan untuk furnitur Indonesia.

oleh Tira Santia diperbarui 24 Jan 2025, 09:45 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2025, 09:45 WIB
Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo)
Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) kembali akan menggelar pameran furnitur dan kerajinan IFFINA Indonesia Mebel & Design Expo dengan mengangkat tema “A Showcase of Indonesia’s Finest Furniture and Homedecor”.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo), Dedy Rochimat, menilai dengan adanya program pembangunan 3 juta rumah dan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dapat memberikan peluang bagi sektor furnitur di Indonesia.

"Saya kira bagus ya, pemerintah sedang membangun rumah 3 juta rumah ya, kemudian ada IKN dan lain sebagainya. IKN juga memerlukan banyak sekali furnitur, dalam 5-4 tahun ini," kata Dedy saat ditemui di Jakarta, Jumat (24/1/2025).

Menurut dia, setiap proyek pembangunan properti pasti memerlukan furnitur, dan ini merupakan peluang bagi para pelaku industri furnitur lokal untuk meningkatkan daya saing mereka.

Sebagai contoh, dengan pembangunan di IKN maka kebutuhan banyak furnitur dan interiornya akan besar. Oleh karena itu, para pengusaha furnitur harus dapat berinovasi dan menciptakan produk dengan kualitas setara dengan produk internasional.

Ia juga mengingatkan, jika para pelaku industri tidak segera melakukan inovasi maka mereka berisiko kalah bersaing dengan produk furnitur impor.

Oleh sebab itu, Dedy menegaskan supaya pelaku industri peka terhadap tren yang ada, sehingga produk mereka dapat diterima oleh konsumen di Indonesia.

"Itu cukup berprospek lah, yang penting kita mau benar-benar mengikuti pasar, mengikuti desain dan lain sebagainya, Indonesia dan juga internasional begitu," ujarnya.

Dedy juga mengharapkan agar pemerintah terus memberikan dukungan bagi industri furnitur Indonesia dan bekerja sama dengan asosiasi untuk membahas berbagai tantangan dan peluang yang ada di pasar global.

“Asosiasi tidak bisa berkembang tanpa dukungan pemerintah. Kami berharap bisa duduk bersama dan memiliki visi yang sama untuk kemajuan industri ini," tegasnya.

Asosiasi Minta Pemerintah lindungi Pasar lokal dari produk Furnitur Impor

Pasar Furnitur Indonesia yang Belum Matang, Optimisme IKEA di Tengah Perubahan
Pasar Furnitur Indonesia yang Belum Matang, Optimisme IKEA di Tengah Perubahan (doc: Liputan6.com/Sulung Lahitani)... Selengkapnya

Di sisi lain, Dedy mengaku sangat khawatir dengan semakin banyaknya produk furnitur impor yang masuk ke Indonesia, dapat mempersempit ruang gerak bagi produk lokal yang dihasilkan oleh para pengrajin dan industri furnitur dalam negeri.

Dedy mengungkapkan bahwa selain meningkatnya volume impor furnitur, keberadaan pameran produk furnitur internasional juga memberikan tantangan tersendiri.

Sebab pameran-pameran tersebut sering kali menampilkan produk impor yang dianggap lebih murah atau memiliki desain yang lebih modern, membuat konsumen lebih tertarik untuk membeli produk dari luar negeri.

Fenomena ini, kata Dedy, memerlukan perhatian lebih dari pemerintah dan pemangku kepentingan di sektor industri. Asmindo, sebagai wadah bagi pelaku industri furnitur dan kerajinan lokal, terus berupaya memperjuangkan kepentingan produk-produk dalam negeri agar tetap dapat bersaing di pasar domestik.

Perkembangan Industri Furnitur Indonesia

Furnitur dari limbah palet kayu yang diproduksi BUMDes Kemudo Makmur
Furnitur dari limbah palet kayu yang diproduksi BUMDes Kemudo Makmur (sumber: instagram/bumdes_kemudo_makmur).... Selengkapnya

Kendati demikian, Dedy menyampaikan industri furnitur Indonesia terus menunjukkan potensi besar dalam mendukung perekonomian nasional.

Data dari BPS menunjukkan selama periode Januari hingga Oktober 2024, sebuah ekspor furnitur mencatat pertumbuhan positif sebesar 4,7 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023.

"Ini merupakan kabar baik yang patut kita syukuri, sekaligus menjadi modal optimis untuk menyongsong tahun 2025 dengan semangat yang lebih tinggi," ujarnya.

Namun di sisi lain, pasar domestik menghadapi tantangan serius dengan meningkatnya arus furnitur impor. Data dari BPS menunjukkan bahwa import furnitur meningkat hingga 16 persen dalam periode yang sama, ditambah semakin banyaknya pameran produk furnitur impor yang diselenggarakan di Indonesia.

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya