Buy Now Pay Later Jalan Keluar Tekanan Ekonomi, BAca Dulu Untung Ruginya

Jumlah pengguna layanan Buy Now Pay Later (BNPL) tumbuh signifikan hingga mencapai 48,4 juta pada Oktober 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 25 Jan 2025, 11:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2025, 11:00 WIB
Ilustrasi layanan Buy Now Pay Later (BNPL). (Foto by AI)
Fasilitas BNPL menjadi pilihan utama bagi konsumen, terutama generasi muda, karena kemudahan dan fleksibilitas yang ditawarkan. Ilustrasi layanan Buy Now Pay Later (BNPL). (Foto by AI)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan, seperti penurunan daya beli dan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara masif, kebutuhan masyarakat tetap tinggi, bahkan cenderung meningkat. Fenomena ini mendorong lonjakan permintaan pembiayaan, salah satunya melalui layanan Buy Now Pay Later (BNPL).

Pengamat Ekonomi Celios Nailul Huda menilai, BNPL menjadi solusi yang relevan bagi masyarakat yang tidak memiliki akses ke perbankan tradisional (unbankable). BNPL memungkinkan pengguna untuk membeli barang atau jasa secara langsung dan membayarnya secara bertahap tanpa harus memiliki kartu kredit. Hal ini memberikan akses pembiayaan yang lebih inklusif bagi masyarakat yang selama ini sulit mendapatkan layanan keuangan dari bank.

“Masyarakat yang unbankable tetap membutuhkan pembiayaan. Daripada bergantung pada pembiayaan individu seperti rentenir, lebih baik beralih ke pembiayaan alternatif yang resmi seperti BNPL,” jelasdia kepada Liputan6.com, Jumat (24/1/2025).

Kenapa BNPL Lebih Dipilih Dibandingkan Kartu Kredit?

Berdasarkan data yang dihimpun oleh PEFINDO Biro Kredit (IdScore), jumlah pengguna fasilitas BNPL tumbuh signifikan hingga mencapai 48,4 juta pada Oktober 2024. Ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 28,64%, jauh melampaui kartu kredit. Adapun pengguna kartu kredit hanya mencapai 13,9 juta pada periode yang sama, dengan pertumbuhan relatif kecil sebesar 3,22%.

Menurut Huda, proses pengajuan kartu kredit yang panjang dan tidak pasti menjadi salah satu alasan masyarakat, terutama generasi muda, lebih memilih BNPL. BNPL lebih cepat bertumbuh dibandingkan kartu kredit karena fleksibilitas dan kenyamanan dalam penggunaannya. Promo menarik yang ditawarkan, seperti diskon atau cashback. Kemudahan persetujuan (instant approval) tanpa proses pengajuan yang rumit seperti kartu kredit.

 

Males Rumit-rumit

Sistem Beli Sekarang Bayar Nanti atau Buy Now Pay Later. Foto: Freepik
Sistem Beli Sekarang Bayar Nanti atau Buy Now Pay Later. Foto: Freepik... Selengkapnya

Menjadi pertimbangan juga, yakni desain UI/UX yang lebih sesuai dengan gaya hidup kalangan muda. Serta integrasi dengan merchant online atau e-commerce yang memudahkan transaksi. Fasilitas BNPL menjadi pilihan utama bagi konsumen, terutama generasi muda, karena kemudahan dan fleksibilitas yang ditawarkan.

Hal ini menjadikan BNPL sebagai kompetitor kuat bagi kartu kredit dalam menyediakan layanan kredit berbasis digital.

“Generasi muda kita cenderung enggan menghadapi proses administrasi yang rumit. Selain itu, mereka lebih mengandalkan transaksi berbasis teknologi, seperti melalui gawai, dibandingkan dengan kartu kredit atau pinjaman individu,” kata Huda.

Kondisi ini semakin relevan dengan munculnya generasi sandwich, yaitu kelompok yang harus menopang kebutuhan keluarga. “Bagi mereka, meminjam uang ke keluarga tidak mungkin dilakukan. Maka, teknologi seperti BNPL menjadi pilihan yang lebih praktis dan terjangkau,” tambahnya.

 

Risiko di Balik Kemudahan BNPL

Meski menawarkan banyak kemudahan, penggunaan BNPL tidak lepas dari risiko. Salah satu yang menjadi perhatian adalah potensi gagal bayar yang meningkat “Ketika cicilan hutang melebihi pendapatan, pembayaran cicilan bisa macet. Ini menjadi dampak negatif utama dari pola konsumsi yang terlalu bergantung pada BNPL,” ujar Huda.

Selain itu, ada risiko pergeseran alokasi pengeluaran masyarakat. Di mana dana yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan lain bisa dialihkan untuk membayar bunga BNPL. "Namun, hal ini relatif kecil karena banyak penyedia BNPL menawarkan bunga rendah,” imbuh Huda.

Meski memiliki tantangan, BNPL tetap menjadi solusi penting bagi masyarakat yang membutuhkan pembiayaan cepat dan mudah, terutama di tengah tekanan ekonomi yang sedang berlangsung. Namun, pengguna perlu berhati-hati dan memastikan kemampuan finansial mereka tetap terjaga agar tidak terjebak dalam utang yang berlebihan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya