Pertamina Hulu Energi Temukan Cadangan Eksplorasi Terbesar dalam 15 Tahun

Pada tahun 2024, PHE berhasil menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 22 sumur. PHE juga mencatatkan survei Seismik 2D sepanjang 769 kilometer (km) dan Seismik 3D seluas 4.990 kilometer persegi (km2).

oleh Arief Rahman H diperbarui 11 Feb 2025, 16:40 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2025, 16:40 WIB
Pertamina Hulu Energi
Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Muharram Jaya Panguriseng dalam Media Gathering PHE, di The Patra Resort, Badung, Bali, Selasa (11/2/2025). (Liputan6.com/Arief)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menemukan cadangan eksplorasi terbesar dalam 15 tahun terakhir sejak 2009. Temuan ini memperkuat upaya mencapai swasembada energi nasional.

"Keberhasilan ini adalah bukti nyata dari dedikasi dan kerja keras tim eksplorasi kami serta kolaborasi erat dengan SKK Migas dan Kementerian ESDM, sehingga dapat berkontribusi pada lifting migas nasional demi mewujudkan visi swasembada energi dan ketahanan energi nasional," ujar Direktur Eksplorasi Pertamina Hulu Energi, Muharram Jaya Panguriseng dalam Media Gathering PHE, di The Patra Resort, Badung, Bali, Selasa (11/2/2025).

Adapun pada 2024, realisasi temuan sumber daya migas kontijen 2C Recoverable Subholding Upstream Pertamina Group mencapai 652 juta barel standar minyak (MMBOE) atau 2C Inplace sebesar 1.75 BBOE termasuk evaluasi reasessment struktur yang telah ada. Realisasi temuan sumber daya migas kontijen 2C ini meningkat pesat dibandingkan realisasi tahun-tahun sebelumnya.

"Meningkat 34 persen jika dibandingkan capaian tahun 2023 yang tercatat sebesar 488 MMBOE," katanya.

Temuan ini didongkrak dari penemuan High Impact Discovery sumur Tedong (TDG)-001 dengan sumber daya 2C Recoverable sebesar 548 bcfg dan kondensat sebesar 13.51 mmbc di dalam WK Pertamina EP yang dioperasikan oleh afiliasi PHE, PT Pertamina EP Cepu, di Region IV Zona 13.

Pengeboran sumur Tedong (TDG)-001 merupakan rangkaian pengeboran di frontier area sekaligus pengembangan ekonomi kawasan Indonesia Timur di lima titik, yakni East Wolai (EWO)-001, West Wolai (WWO)-001, Julang Emas (JLE)-001, Yaki Emas (YKE)-001 dan Tedong (TDG)-001. Pengeboran eksplorasi ini untuk membuktikan potensi sumber daya migas dari Batugamping Formasi Minahaki dan Tomori.

Temuan lainnya, sumber daya migas di struktur Padang Pancuran (PPC)-1 yang secara administratif terletak di Sumatra Selatan dalam WK Jambi Merang juga turut mendongkrak realisasi temuan sumber daya kontijen 2C Subholding Upstream Pertamina Group di tahun 2024.

Struktur ini ditemukan melalui sumur PPC-1 yang dibor sedalam 3.750 feet atau setara 1.143 meter dengan sumber daya 2C Recoverable sebesar 140.6 mmboe (2C Inplace 550 mmbo).

"Eksplorasi di struktur ini masih menyisakan 2-3 pemboran appraisal lagi," ujar Muharram.

 

Berhasil Mengebor 22 Sumur

PT Pertamina Hulu Energi (PHE)
Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Muharram Jaya Panguriseng dalam Media Gathering PHE, di The Patra Resort, Badung, Bali, Selasa (11/2/2025). (Liputan6.com/Arief)... Selengkapnya

Pada tahun 2024, PHE berhasil menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 22 sumur. PHE juga mencatatkan survei Seismik 2D sepanjang 769 kilometer (km) dan Seismik 3D seluas 4.990 kilometer persegi (km2).

Muharram menilai penemuan ini tidak hanya berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Tapi juga diharapkan dapat memberikan manfaat sosial bagi masyarakat sekitar melalui penciptaan lapangan kerja dan pengembangan infrastruktur.

"PHE akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG)," ucapnya.

Pertamina Hulu Energi Siap Garap Blok Melati, Eksplorasi Mulai Februari 2025

Blok Migas Melati
Penandatanganan Perjanjian Operasi Bersama Wilayah Kerja (WK) Melati antara PT Pertamina Hulu Energi Sulawesi Melati (PHESM) bersama dengan mitra konsorsiumnya yaitu SIEI MELATI LIMITED (SIEIML) dan KUFPEC Indonesia (Melati) B.V. (KUFPEC). (Dok Pertamina)... Selengkapnya

PT Pertamina Hulu Energi bersiap menggarap Wilayah Kerja Melati (WK) Melati di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Proses eksplorasi awal rencananya dimulai pada Februari 2025 mendatang.

Rencana tersebut jadi bagian penandatanganan Perjanjian Operasi Bersama Wilayah Kerja (WK) Melati. Ini dilakukan PT Pertamina Hulu Energi Sulawesi Melati (PHESM) bersama dengan mitra konsorsiumnya yaitu SIEI MELATI LIMITED (SIEIML) dan KUFPEC Indonesia (Melati) B.V. (KUFPEC).

Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Hulu Energi Rachmat Hidajat menyampaikan PHE selalu melakukan upaya terbaik dalam mengelola WK migas diantaranya melalui penandatanganan JOA WK Melati.

"Jajaran Direksi dan Komisaris PHE melihat WK Melati ini memiliki prospek dan berharap mampu untuk mendukung visi Pertamina dalam pemenuhan swasembada energi dan pengembangan energi berkelanjutan. Semoga dengan ditandatanganinya JOA WK Melati kegiatan operasional bisa berjalan lancar ke depannya sehingga bisa menghasilkan temuan hidrokarbon yang fantastik," ujar Rachmat, mengutip keterangan resmi, Sabtu (25/1/2025).

 

Mitra Pertamina di Konsorsium

Blok Melati
Penandatanganan Perjanjian Operasi Bersama Wilayah Kerja (WK) Melati antara PT Pertamina Hulu Energi Sulawesi Melati (PHESM) bersama dengan mitra konsorsiumnya yaitu SIEI MELATI LIMITED (SIEIML) dan KUFPEC Indonesia (Melati) B.V. (KUFPEC). (Dok Pertamina)... Selengkapnya

Direktur PHESM Muhammad Arifin mengungkap rencana terdekat dalam proses garapan itu. Yakni melalui studi lanjutan hinhha eksploasi pengeboran pada awal Februari 2025 nanti.

"Awal Februari mendatang harapannya kami selaku Operator WK Melati sudah mulai melakukan studi lanjutan, survei seismik, aktivitas eksplorasi dan pengeboran untuk memastikan temuan minyak atau gas bumi," ujar Arifin.

Sementara itu, dua mitra Pertamina di Konsorsium WK Melati, KUFPEC dan SIEIML mengapresiasi kerja sama yang solid di antara para mitra kerja. Country Manager KUFPEC Indonesia Sara Al-Baker menyampaikan bahwa dengan ditandatanganinya JOA WK Melati diharapkan dapat memperlancar kegiatan operasi di WK Melati sehingga dapat diperoleh temuan hidrokarbon yang besar.

Direktur SIEIML Qin Shenggao juga menuturkan bahwa harapannya di WK Melati akan ditemukan hidrokarbon yang bisa dikomersialkan. "Kami akan mendukung penuh proyek ini bersama dengan KUFPEC" ujar Qin.

WK Melati

Blok Melati
Penandatanganan Perjanjian Operasi Bersama Wilayah Kerja (WK) Melati antara PT Pertamina Hulu Energi Sulawesi Melati (PHESM) bersama dengan mitra konsorsiumnya yaitu SIEI MELATI LIMITED (SIEIML) dan KUFPEC Indonesia (Melati) B.V. (KUFPEC). (Dok Pertamina)... Selengkapnya

WK Melati merupakan hasil Penawaran Langsung Indonesia Petroleum Bidding Round (IPBR) Tahap 1 tahun 2024 dengan Kontrak Kerja Sama (KKS) atau Production Sharing Contract (PSC) WK Melati telah ditandatangani antara SKK Migas dengan Konsorsium WK Melati, pada tanggal 14 Oktober 2024 dan berlaku efektif 24 Oktober 2024.

Pada saat yang sama, Konsorsium WK Melati juga menandatangani Key Terms Perjanjian Operasi Bersama atau Key Terms Joint Operating Agreement (JOA) terkait teknis kerjasama pengelolaan dan pengoperasian WK Melati yang telah disepakati.

PT Pertamina Hulu Energi Sulawesi Melati (PHESM) akan menjadi Operator WK Melati yang memiliki skema cost recovery dan mencakup luas wilayah kerja 8.453,7 Km2 dengan nilai Total Komitmen Pasti sebesar USD 12,7 juta berupa pelaksanaan kegiatan Studi Geologi dan Geofisika, 200 Km2 Seismik 3D, 250 Km Seismik 2D dalam tiga tahun ke depan.Produksi Minyak PHE

Sebelumnya, Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus berupaya menyukseskan swasembada energi yang dicanangkan oleh pemerintah dalam 8 program Asta Cita. Upaya ini dilakukan dengan meningkatnya realisasi produksi minyak dan gas bumi dari Subholding Upstream Pertamina Grup.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya