Awal pekan ini, McDonald's memutuskan untuk menghentikan menyajikan produk makanan halal di beberapa restorannya yang berada di pinggiran Detroit Dearborn, Michigan. Menu halal yang dimaksud yaitu hewan yang dimasak harus disembelih secara hukum Islam dan tidak termasuk produk-produk terlarang seperti daging babi.
Seperti dilansir dari CNBC, Rabu (26/5/2013), langkah itu dilakukan beberapa minggu setelah penyelesaian kasus hukum bernilai US$ 700 ribu antara McDonald's dengan seorang konsumen yang menyeretnya ke meja hijau atas dugaan menyajikan menu makanan tak halal pada 2011.
Di salah satu pernyataannya, McDonald's mengatakan pihaknya sudah mempertimbangkan pendapat masyarakat. Namun beberapa produk ini memang ditawarkan sebagai pengecualian dan hanya di dua restoran ini. Makanan halal bukan menu utama di McDonald's.
Menurut dia, keputusan untuk menghentikan tawaran menu makanan halal ini merupakan salah satu upaya untuk fokus hanya pada menu utama di negara tersebut.
Dalam pemberitahuannya, salah satu cabangnya mengatakan, McDonald's memiliki sistem yang dirancang khusus untuk menyiapkan dan menyajikan makanan halal. Nantinya produk-produk ayam halal akan dilabeli, disimpan, didinginkan dan dimasak hanya di daerah-daerah `halal` saja.
Penasehat senior di Michigan Muslim Community Council, Victor Ghalib Begg mengatakan, keputusan McDonald's terdengar menyedihkan bagi keluarga-keluarga muslim yang anak-anaknya sangat menyukai produk-produk restoran cepat saji tersebut. Tapi di Dearborn, hak tersebut tak banyak berpengaruh, karena daerah itu menyediakan banyak alternatif makanan lain.
"Tak ada kelangkaan restoran halal di Michigan," kata dia.
Kota-kota besar bahkan menyajikan sejumlah pilihan menu halal. Jika para konsumen tak menemukan daging halal, maka ikan dan pengganti lainnya masih bisa dikonsumsi.
Dia mengatakan, dirinya dan keluarga biasa mengunjungi restoran seafood atau restoran vegetarian jika kesulitan menemukan restoran halal.
Keputusan McDonald's tersebut mengurangi jumlah rantai restoran besar dengan lokasi-lokasi 'halal' yang strategis. Di antara perusahaan-perusahaan yang menyediakan makanan halal seperti Crown Fried Chicken & Deli, Kentucky Fried Chicken, Subway dan Outback Steakhouse.
Menurut survei Pew, terdapat sekitar 2,75 juta penduduk muslim di Amerika Serikat. Meski begitu, tuntutan hukum yang dihadapi McDonald's dan perusahaan-perusahaan yang diklaim asal menyembelih bisa jadi salah satu alasan mengapa banyak restoran di negara tersebut belum mau meluncurkan produk-produk berlabel halal. (Ndw)
Seperti dilansir dari CNBC, Rabu (26/5/2013), langkah itu dilakukan beberapa minggu setelah penyelesaian kasus hukum bernilai US$ 700 ribu antara McDonald's dengan seorang konsumen yang menyeretnya ke meja hijau atas dugaan menyajikan menu makanan tak halal pada 2011.
Di salah satu pernyataannya, McDonald's mengatakan pihaknya sudah mempertimbangkan pendapat masyarakat. Namun beberapa produk ini memang ditawarkan sebagai pengecualian dan hanya di dua restoran ini. Makanan halal bukan menu utama di McDonald's.
Menurut dia, keputusan untuk menghentikan tawaran menu makanan halal ini merupakan salah satu upaya untuk fokus hanya pada menu utama di negara tersebut.
Dalam pemberitahuannya, salah satu cabangnya mengatakan, McDonald's memiliki sistem yang dirancang khusus untuk menyiapkan dan menyajikan makanan halal. Nantinya produk-produk ayam halal akan dilabeli, disimpan, didinginkan dan dimasak hanya di daerah-daerah `halal` saja.
Penasehat senior di Michigan Muslim Community Council, Victor Ghalib Begg mengatakan, keputusan McDonald's terdengar menyedihkan bagi keluarga-keluarga muslim yang anak-anaknya sangat menyukai produk-produk restoran cepat saji tersebut. Tapi di Dearborn, hak tersebut tak banyak berpengaruh, karena daerah itu menyediakan banyak alternatif makanan lain.
"Tak ada kelangkaan restoran halal di Michigan," kata dia.
Kota-kota besar bahkan menyajikan sejumlah pilihan menu halal. Jika para konsumen tak menemukan daging halal, maka ikan dan pengganti lainnya masih bisa dikonsumsi.
Dia mengatakan, dirinya dan keluarga biasa mengunjungi restoran seafood atau restoran vegetarian jika kesulitan menemukan restoran halal.
Keputusan McDonald's tersebut mengurangi jumlah rantai restoran besar dengan lokasi-lokasi 'halal' yang strategis. Di antara perusahaan-perusahaan yang menyediakan makanan halal seperti Crown Fried Chicken & Deli, Kentucky Fried Chicken, Subway dan Outback Steakhouse.
Menurut survei Pew, terdapat sekitar 2,75 juta penduduk muslim di Amerika Serikat. Meski begitu, tuntutan hukum yang dihadapi McDonald's dan perusahaan-perusahaan yang diklaim asal menyembelih bisa jadi salah satu alasan mengapa banyak restoran di negara tersebut belum mau meluncurkan produk-produk berlabel halal. (Ndw)