Terminal penerima dan regasifikasi terapung (Floating Storage Regastification Unit/ FSRU) gas alam cair (LNG) di Lampung ditargetkan beroperasi pada 2014. Dengan kapasitas sebesar 170 ribu metrik ton, FSRU Lampung menjadi yang terbesar di Indonesia.
"FSRU Lampung itu terbesar saat ini, kilang Bontang 125 ribu meter kubik, Tangguh 145 Meter Kubik," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Sumber Daya Mineral (ESDM) Edy Hermantoro di Jakarta, Rabu (3/7/2013).
Rencananya FSRU yang dibangun PT PErusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) tersebut bakal mendapat pasokan LNG dari kilang Tangguh. LNG yang telah diregasifikasi bakal disalurkan melalui pipa gas South Sumatera West Java (SSWJ)
"Untuk ambil gas dimasukan sistem SSWJ. Pokoknya yang penting LNG domestik, gasnya dari Tangguh," jelasnya.
Sementara untuk harga jual gas, Edy mengaku saat ini masih dalam proses negosiasi. "Selesai tahun depan on stream, investasinya PGN. Harga masih negosiasikan juga, tapi alokasi sudah diberikan," pungkasnya. (Pew/Ndw)
"FSRU Lampung itu terbesar saat ini, kilang Bontang 125 ribu meter kubik, Tangguh 145 Meter Kubik," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Sumber Daya Mineral (ESDM) Edy Hermantoro di Jakarta, Rabu (3/7/2013).
Rencananya FSRU yang dibangun PT PErusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) tersebut bakal mendapat pasokan LNG dari kilang Tangguh. LNG yang telah diregasifikasi bakal disalurkan melalui pipa gas South Sumatera West Java (SSWJ)
"Untuk ambil gas dimasukan sistem SSWJ. Pokoknya yang penting LNG domestik, gasnya dari Tangguh," jelasnya.
Sementara untuk harga jual gas, Edy mengaku saat ini masih dalam proses negosiasi. "Selesai tahun depan on stream, investasinya PGN. Harga masih negosiasikan juga, tapi alokasi sudah diberikan," pungkasnya. (Pew/Ndw)