seiring naiknya harga daging serta berkurangnya jumlah pembeli, para pedagang menjual daging nomor dua agar masyarakat tetap bisa membeli sumber bahan protein hewani tersebut. Kondisi ini setidaknya tampak di pasartradisional Prambanan, Sleman, Yogkarta.Â
Daging kelas dua adalah daging sisa penyembelihan atau bagian daging yang masih banyak terdapat tulang-tulangnya. Daging jenis ini hanya dijual seharga Rp 30 ribu rupiah per kilogram. Harga ini jauh lebih murah dibandingkan harga daging di pasaran yang sempat menyentuh level 100 ribu per Kg.
Pilihan menjual daging kualitas nomor dua dilakukan para pedagang karena kurangnya kemampuan masyarakat untuk membeli daging. Akibatnya omzet penjualan daging terus menurun karena pembeli terus berkurang
"Harga daging masih tinggi. Harganya sudah tak nyampe. Sudah tidak laku. Orang pada nawar rendah," salah seorang pedagang daging Yogyakarta, Sri Murwani, Kamis (25/7/2013).
Pasar Sepi
Sementara itu di Polewali, Sulawesi Barat, pasar tradisional Polewali Mandar terlihat mulai sepi pengunjung. Kondisi ini disebabkan terus meroketnya harga sejumlah bahan sayur dan ikan.
Tak hanya para pedagang, pembeli di Pasar Polewali Mandar juga mengeluhkan harga kebutuhan pokok yang meningkat tajam. akibatnya, pasar yang biasanya ramai dikunjugi pembeli tersebut kini menurun drastis bahkan terlihat lengang.
Advertisement
Harga sayur mayur dan daging ayam tercatat naik 100% bahkan harga ikan naik lebih dari 100%. Kenaikan harga ini akan terus terjadi hingga menjelang Lebaran nanti sehingga membuat kemampuan membeli masyarakat terus menurun. (Shd)