PT Pegadaian (persero) tengah sibuk melayani menjelang perayaan Lebaran. Itu berkaitan masyarakat yang berduyun-duyun menebus barang gadaian emas miliknya di perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) ini.
Direktur Keuangan PT Pegadaian Dwi Agus Pramudya mengatakan, fenomena ini kerap berlangsung menjelang Lebaran. Terjadi kenaikan drastis terutama pada penebusan emas.
Dari sini, Pegadaian meraup pemasukan lewat biaya yang diterima dari gadai emas tersebut. "Masyarakat biasanya di saat Lebaran ingin bersolek ria saat ketemu keluarganya, bersilaturahmi, makanya mereka butuh perhiasan," ujar Pramudya ketika ditemui di kantor Pusat Pegadaian, Jakarta, Kamis (1/8/2013).
Dwi menjelaskan, fenomena ini terjadi karena masyarakat memerlukan perhiasan emas untuk dipakai kala Lebaran. Sebab itu, mereka berbondong-bondong menebus emasnya ke Pegadaian.
Adapun jumlah masyarakat yang datang pada Lebaran tahun ini meningkat 2 kali lipat jika dibandingkan dengan hari-hari biasa. "Fenomena lebaran, masyarakat menebus barang gadaiannya ke kami, sehingga kami mendapatkan pemasukan uang dari masyarakat," kata dia.
Namun, seusai Lebaran masyarakat biasanya kembali menggadaikan emas mereka. "Kami masih sebesar 95% transaksinya gadai emas, sisanya itu untuk elektronik, mobil, motor, telepon genggam, televisi, laptop. Barang yang masih mempunyai value seperti telepon genggam dan televisi," jelasnya. (Dis/Nur)
Direktur Keuangan PT Pegadaian Dwi Agus Pramudya mengatakan, fenomena ini kerap berlangsung menjelang Lebaran. Terjadi kenaikan drastis terutama pada penebusan emas.
Dari sini, Pegadaian meraup pemasukan lewat biaya yang diterima dari gadai emas tersebut. "Masyarakat biasanya di saat Lebaran ingin bersolek ria saat ketemu keluarganya, bersilaturahmi, makanya mereka butuh perhiasan," ujar Pramudya ketika ditemui di kantor Pusat Pegadaian, Jakarta, Kamis (1/8/2013).
Dwi menjelaskan, fenomena ini terjadi karena masyarakat memerlukan perhiasan emas untuk dipakai kala Lebaran. Sebab itu, mereka berbondong-bondong menebus emasnya ke Pegadaian.
Adapun jumlah masyarakat yang datang pada Lebaran tahun ini meningkat 2 kali lipat jika dibandingkan dengan hari-hari biasa. "Fenomena lebaran, masyarakat menebus barang gadaiannya ke kami, sehingga kami mendapatkan pemasukan uang dari masyarakat," kata dia.
Namun, seusai Lebaran masyarakat biasanya kembali menggadaikan emas mereka. "Kami masih sebesar 95% transaksinya gadai emas, sisanya itu untuk elektronik, mobil, motor, telepon genggam, televisi, laptop. Barang yang masih mempunyai value seperti telepon genggam dan televisi," jelasnya. (Dis/Nur)