Freeport Gaet 2 Perusahaan Lokal Buat Bangun Smelter

PT Freeport Indonesia menggandeng PT Indosmelt dan PT Indovasi Mineral Indonesia untuk membangun smelter mineral di Indonesia.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 13 Agu 2013, 17:17 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2013, 17:17 WIB
freeport-smelter-130813c.jpg

PT Freeport Indonesia (PTFI) menggandeng PT Indosmelt dan PT Indovasi Mineral Indonesia untuk membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) mineral di Indonesia. Langkah itu untuk mendukung program hilirisasi mineral yang ditetapkan dalam Undang-undang (UU) Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batu Bara.

Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara ketiga perusahaan tersebut.

"Penandatanganan MoU ini merupakan langkah kongrit dukungan PTFI atas kebijakan pemerintah untuk proses hilirisasi industri berbasis sumber daya mineral di Indonesia," kata  Presiden Direktur PTFI Rozik Soetjipto saat menghadiri penandatanganan kerja sama, di Holtel Pullman, Jakarta, Selasa (13/8/2013).

Rozik menjelaskan, kerja sama ini merupakan bentuk dukungan terhadap program hilirisasi yang perlu direalisasikan dengan langkah konkrit dan realistis. Secara prinsip PTFI bersedia memasok konsentrat tembaga yang didasarkan pada basis harga yang kompetitif atau berdasarkan harga pasar Internasional yang berlaku.

Saat ini, PTFI telah membangun pabrik peleburan tembaga pertama dan satu-satunya yang berlokasi di Gresik Jawa Timur, yang dilakukan PT Smelting, yang merupakan perusahaan patungan antara PTFI dan Mitsubishi.

Perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu telah memasok 40% bijih tembaga yang sudah diolah menjadi konsentrat tembaga yang telah mengalami peningkatan nilai.

"PTFI akan terus membatu memberikan informasi, kemampuan teknis sesuai dengan kebutuhan dan kelayakan fasilitas peleburan dan pemurnian. Tembaga guna menarik minat investor seperti Indosmelt dan Indovasi. Kedua perusahaan tersebut adalah investor potensial yang menilai kelayakan ekonomi membangun pabrik peleburan baru," pungkasnya. (Pew/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya