Kenaikan suku bunga acuan atau BI rate sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 7% langsung direspons sejumlah bank di Indonesia dengan menaikkan suku bunga kredit. Salah satunya bank milik pemerintah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Menurut Corporate Secretary BRI Muhammad Ali, BRI telah menaikkan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar 0,5% mulai 1 September 2013.
"KPR per September naik 0,5%, Menjadi 7-8% lah, sekitar diangka tersebut," ungkapnya kepada Liputan6.com seperti yang ditulis Rabu (4/9/2013).
Namun kenaikan bunga KPR ini belum diikuti dengan kenaikan bunga di sektor kredit yang lain.
Ali menambahkan dengan adanya kenaikan BI Rate tersebut perseroan akan mengalami pengurangan margin pendapatan (net interest margin/NIM). Namun menurut dia, hal itu tidak akan terlalu berpengaruh banyak.
"Kenaikan BI rate akan mempunyai dampak pada laba rugi BRI, walaupun BRI melihat bahwa impactnya tidak akan begitu besar, mengingat bahwa komposisi pinjaman dan dana BRI yang mempunyai suku bunga yang terpengaruh dengan pergerakan BI rate cukup berimbang,"tegasnya.
Jadi dari sisi dana, kata Ali, terdapat porsi tabungan dan giro yang tidak sensitif terhadap perubahan suku bunga dan BRI juga mempunyai komposisi pinjaman yang dinilainya mudah diadjust suku bunganya yang dapat mendukung pencapaian terget BRI.
"Dengan demikian BRI cukup yakin bahwa target laba rugi BRI yang telah ditetapkan di awal tahun 2013 tetap dapat tercapai, namun dengan BRI berharap tetap dapat menjaga kualitas asetnya,"tutupnya. (Yas/Ndw)
Menurut Corporate Secretary BRI Muhammad Ali, BRI telah menaikkan suku bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar 0,5% mulai 1 September 2013.
"KPR per September naik 0,5%, Menjadi 7-8% lah, sekitar diangka tersebut," ungkapnya kepada Liputan6.com seperti yang ditulis Rabu (4/9/2013).
Namun kenaikan bunga KPR ini belum diikuti dengan kenaikan bunga di sektor kredit yang lain.
Ali menambahkan dengan adanya kenaikan BI Rate tersebut perseroan akan mengalami pengurangan margin pendapatan (net interest margin/NIM). Namun menurut dia, hal itu tidak akan terlalu berpengaruh banyak.
"Kenaikan BI rate akan mempunyai dampak pada laba rugi BRI, walaupun BRI melihat bahwa impactnya tidak akan begitu besar, mengingat bahwa komposisi pinjaman dan dana BRI yang mempunyai suku bunga yang terpengaruh dengan pergerakan BI rate cukup berimbang,"tegasnya.
Jadi dari sisi dana, kata Ali, terdapat porsi tabungan dan giro yang tidak sensitif terhadap perubahan suku bunga dan BRI juga mempunyai komposisi pinjaman yang dinilainya mudah diadjust suku bunganya yang dapat mendukung pencapaian terget BRI.
"Dengan demikian BRI cukup yakin bahwa target laba rugi BRI yang telah ditetapkan di awal tahun 2013 tetap dapat tercapai, namun dengan BRI berharap tetap dapat menjaga kualitas asetnya,"tutupnya. (Yas/Ndw)