Beli BBM Pakai Kartu, Debit atau Prabayar?

BI mengaku sudah menggelar pertemuan dengan BPH Migas terkait program pembelian BBM bersubsidi menggunakan kartu elektronik.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 26 Sep 2013, 18:47 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2013, 18:47 WIB
spbu-cikini130622b.jpg
Bank Indonesia (BI) mengaku sudah membahas wacana kebijakan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menggunakan kartu elektronika. Pembahasan dilakukan antara bank sentral dengan Badan Pengatur Hilir Minyak Bumi dan Gas (BPH Migas).

"Pokoknya kita sudah ketemu, BPH Migas ketemu dengan BI, Kemarin," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Difi A Johansyah di Gedung BI, Jakarta, Kamis (26/9/2013).

Meski enggan menjelaskan secara detil pertemuan tersebut, Difi mengatakan kedua pihak baru sebatas membahas konsep penggunaan kartu. BPH Migas dan BI sama sekali belum menetapkan tipe kartu yang akan digunakan untuk transaksi pembelian tersebut.

"Sebenarnya ide-nya baru membahas kartu saja, apakah Flazz atau apa, itu belum. Debet atau e-money kita juga belum tau," ungkapnya.

Dari hasil pertemuan tersebut, BI kini masih terus mengkaji skema dan sistem yang dianggap mampu digunakan untuk program pengendalian BBM bersubsidi dengan menggunakan kartu tersebut. "Memang sudah diminta BPH Migas, tapi kita masih mempelajari,"tegas Difi.

Seperti diketahui, pemerintah berencana menerapkan penggunaan kartu untuk pembelian BBM bersubsidi pada Oktober 2013. Staf Khusus Menteri Energi Sumber Daya Mineral Wiratmaja Puja mengakui kendaka terbesar program tersebut adalah mengajak masyarakat yang belum terbiasa bertransaksi dengan sistem non tunai.

Meski kesulitan mengubah kebiasaan masyarakat, namun program tersebut akan tetap mulai dilaksanakan pada Oktober nanti. "Budaya non cash ini kita harapkan minggu satu dan dua akan mulai. kita harapkan oktober terbiasa," ungkapnya. (Yas/Shd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya