PT Pupuk Indonesia (Persero) mengaku bakal segera mengambil alih salah satu perusahaan peternakan terbesar di Australia yang memiliki lahan hingga dua juta hektare (ha). Tujuan akuisisi ini untuk memenuhi kebutuhan sapi dalam negeri.
"Kami sudah bicara untuk akuisisi perusahaan peternakan. Tapi masih dikoordinasikan terus supaya ada timbal balik investasi di sana dan di Indonesia supaya suplai change-nya nyambung," kata Direktur Utama Arifin Tasrif di kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (16/10/2013).
Meski enggan menyebut nama perusahaan dan nilai investasinya, lebih jauh dia menjelaskan, pihaknya akan mencaplok mayoritas saham dari perusahaan peternakan tersebut.
"Kami inginnya mayoritas, sebab kalau minoritas biasanya diinjak-injak. Jadi nanti beternak di Australia, tapi bangun Rumah Potong Hewan (RPH) dan penggemukan sapi di Indonesia," ujar dia.
Arifin menambahkan, perusahaan peternakan tersebut memiliki lahan peternakan sebesar dua juta ha dengan kapasitas sapi sekitar 300 ribu-400 ribu ekor.
"Sangat besar karena perusahaan perternakan itu merupakan perusahaan terbesar ketiga di Australia yang berbasis di wilayah Rokaten," tuturnya.
Dia meminta kepada pemerintah untuk mendukung rencana akuisisi Pupuk Indonesia dari sisi regulasi. "Jadi supaya ada kepastian investasi sekian besar sehingga bisa mendukung produksi sapi dalam negeri. Ini juga harus dihitung keekonomiannya supaya return menguntungkan," pungkas Arifin. (Fik/Ndw)
"Kami sudah bicara untuk akuisisi perusahaan peternakan. Tapi masih dikoordinasikan terus supaya ada timbal balik investasi di sana dan di Indonesia supaya suplai change-nya nyambung," kata Direktur Utama Arifin Tasrif di kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (16/10/2013).
Meski enggan menyebut nama perusahaan dan nilai investasinya, lebih jauh dia menjelaskan, pihaknya akan mencaplok mayoritas saham dari perusahaan peternakan tersebut.
"Kami inginnya mayoritas, sebab kalau minoritas biasanya diinjak-injak. Jadi nanti beternak di Australia, tapi bangun Rumah Potong Hewan (RPH) dan penggemukan sapi di Indonesia," ujar dia.
Arifin menambahkan, perusahaan peternakan tersebut memiliki lahan peternakan sebesar dua juta ha dengan kapasitas sapi sekitar 300 ribu-400 ribu ekor.
"Sangat besar karena perusahaan perternakan itu merupakan perusahaan terbesar ketiga di Australia yang berbasis di wilayah Rokaten," tuturnya.
Dia meminta kepada pemerintah untuk mendukung rencana akuisisi Pupuk Indonesia dari sisi regulasi. "Jadi supaya ada kepastian investasi sekian besar sehingga bisa mendukung produksi sapi dalam negeri. Ini juga harus dihitung keekonomiannya supaya return menguntungkan," pungkas Arifin. (Fik/Ndw)