Liputan6.com, Yogyakarta - Salat hajat adalah ibadah sunah yang dilakukan umat Muslim untuk memohon pertolongan, petunjuk, atau solusi atas persoalan hidup yang sedang dihadapi, baik terkait urusan duniawi maupun ukhrawi. Dilaksanakan dalam dua rakaat, salat ini mencerminkan penghambaan diri kepada Allah SWT, diiringi doa penuh harap setelahnya, sebagai bentuk keyakinan bahwa segala kesulitan hanya bisa diatasi dengan kekuasaan-Nya.
Mengutip dari Kitab Al-Wajiz fi Fiqh As-Sunnah Sayyid Sabiq, Rasulullah SAW menganjurkan ibadah ini dalam hadis riwayat Tirmidzi, menyebut bahwa siapa yang melaksanakan salat hajat dengan khusyuk, Allah akan mengabulkan permintaannya. Melalui sholat hajat, umat Islam tidak hanya mencari solusi, tetapi juga menguatkan ikhtiar batin dan ketenangan hati di tengah ujian kehidupan.
Advertisement
Pelaksanaan sholat hajat dimulai dengan membaca niat dalam bahasa Arab yang berbunyi Ushalli sunnatal haajati rak'ataini lillahi ta'aalaa.
Advertisement
Baca Juga
أَصَلِّي سُنَّةَ الحَاجَةِ رَكْعَتَينَ أَدَاءَ اللَّهُ تَعَالَى
Salat hajat dilaksanakan dalam dua rakaat. Pada rakaat pertama, setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca Ayat Kursi.
Sedangkan pada rakaat kedua, setelah membaca Al-Fatihah dilanjutkan dengan membaca Surat Al-Ikhlas. Dalam setiap sujud, terdapat bacaan khusus yang diulang sebanyak sepuluh kali, yaitu Subhanallah walhamdulillah wala illaha illallah wallahu akbar wala haula wala quwwata illa billahil aliyil adzim.
Seusai melaksanakan shalat hajat, rangkaian doa yang dibaca adalah Allahumma inni as-aluka muujibati rahmatika wa 'azaa-ima maghfiratika wal ghaniimata min kulli birrin was salaamata min kulli itsmin.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٌ وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْم Terdapat pula amalan tambahan yang dapat dilakukan untuk mengabulkan hajat besar dalam kehidupan sebagaimana diriwayatkan oleh Syeikh Mahyuddin Al Araby. Amalan tersebut berupa pembacaan Surah Al-Fatihah sebanyak 41 kali setelah shalat Maghrib.
Dalam pelaksanaannya, pembaca dianjurkan untuk tidak bergerak dari tempat duduknya hingga selesai membaca keseluruhan Surah Al-Fatihah. Setelah itu dilanjutkan dengan berdoa untuk hajat yang diinginkan.
Penulis: Ade Yofi Faidzun