Indonesia hanya mampu mengambil 50% dari setiap cadangan minyak yang ada di perut bumi. Kepala Humas Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Elan Biantoro mengungkapkan, hal itu terjadi karena terkendala teknologi dan tingginya biaya eksplorasi.
"Jadi ada sumur primary itu hanya bisa diambil 25%-35%, lalu secondary itu sekitar 40%-50%. Di Indonesia sekarang 94% lapangan sudah lapangan tua, sumur primary dan secondary sudah ke ambil," ungkapnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Malang, Jawa Timur yang ditulis, Sabtu (16/11/2013).
Elan menuturkan, sebenarnya ada satu teknologi yang mampu memaksimalkan pengambilan minyak di dalam perut bumi sampai ke 100%. Namun hal itu membutuhkan investasi yang cukup besar dan tidak mudah dilakukan.
"Lebih ada sebetulnya tapi teknologinya yang belum kita punya, ada tapi biayanya sangat mahal. Itu dengan teknologi Enhance Oil Recovery (EOR)," tambah dia.
Meski mahal, namun saat ini tengah Indonesia melakukan uji coba EOR di dua wilayah kerja yaitu di Mina dan di Tanjung, Kalimantan Selatan.
Data SKK Migas menyebutkan, Indonesia memiliki 86 cekungan yang berpotensi menghasilkan minyak yang tersebar di Tanah Air. Dari 33 provinsi yang ada di Indonesia, baru 18 provinsi yang berproduksi atau sekitar 55% yang berada di 65 kabupaten dari 497 kabupaten di seluruh Indonesia. (Yas/Ndw)
"Jadi ada sumur primary itu hanya bisa diambil 25%-35%, lalu secondary itu sekitar 40%-50%. Di Indonesia sekarang 94% lapangan sudah lapangan tua, sumur primary dan secondary sudah ke ambil," ungkapnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Malang, Jawa Timur yang ditulis, Sabtu (16/11/2013).
Elan menuturkan, sebenarnya ada satu teknologi yang mampu memaksimalkan pengambilan minyak di dalam perut bumi sampai ke 100%. Namun hal itu membutuhkan investasi yang cukup besar dan tidak mudah dilakukan.
"Lebih ada sebetulnya tapi teknologinya yang belum kita punya, ada tapi biayanya sangat mahal. Itu dengan teknologi Enhance Oil Recovery (EOR)," tambah dia.
Meski mahal, namun saat ini tengah Indonesia melakukan uji coba EOR di dua wilayah kerja yaitu di Mina dan di Tanjung, Kalimantan Selatan.
Data SKK Migas menyebutkan, Indonesia memiliki 86 cekungan yang berpotensi menghasilkan minyak yang tersebar di Tanah Air. Dari 33 provinsi yang ada di Indonesia, baru 18 provinsi yang berproduksi atau sekitar 55% yang berada di 65 kabupaten dari 497 kabupaten di seluruh Indonesia. (Yas/Ndw)