Harga Emas Makin Murah Bikin Pembaca Berbinar

Jatuhnya Harga emas dan naiknya gaji pegawai BI menyita perhatian pembaca hari ini. Apalagi artikel yang tak boleh Anda lewatkan?

oleh Syahid Latif diperbarui 03 Des 2013, 22:41 WIB
Diterbitkan 03 Des 2013, 22:41 WIB
artikel-bisnis-emas-131203c.jpg
Membaiknya perekonomian Amerika Serikat (AS) menjadi kabar buruk bagi para investor emas di seluruh dunia. Maklum saja, perbaikan tersebut justru memicu bank sentral AS, The Federal Reserves, untuk menarik program stimulusnya selama ini.

Imbas lanjutannya, masyarakat yang selama ini mempercayakan investasinya pada produk emas mulai beralih pada instrumen lain. Bunga pinjaman dan dolar AS bakal menjadi tempat bernaungnya investasi baru para pencari untung.

Wall Street Journal melaporkan harga emas pada perdagangan Selasa (3/12/2013) telah anjlok ke level terendahnya dalam lima bulan terakhir. Emas saat ini dijual di level US$ 1.221,9 per ounce, jauh dari posisi puncaknya di atas US$ 1.800 per ounce.

Anjloknya harga emas menjadi salah satu artikel bisnis Liputan6.com yang paling banyak menarik perhatian sepanjang laporan hari ini.

Tak hanya emas, masih banyak lagi artikel Liputan6.com yang menjadi pilihan pembaca. Berikut adalah lima artikel ekonomi dan bisnis paling menarik perhatian:

1. Harga Emas Tersungkur

Kemilau Emas sebagai investasi pilihan kala ekonomi dunia dilanda krisis mulai meredup. Membaiknya ekonomi Amerika Serikat menjadi pemicu utama runtuhnya harga jual emas dalam beberapa bulan terakhir.

Data penjualan emas di divisi Comex New York menunjukan harga jual emas kini berada di level US$ 1.221,9 per ounce. Harga jual emas ini merosot tajam dari posisi puncaknya sekitar US$ 1.900 per ounce.

2. Tiga Penyebab Orang Indonesia Malas Berhemat BBM

Berbagai upaya dipikirkan pemerintah untuk mengajak pemerintah menghemat konsumsi BBM masyarakat Indonesia. Sayangnya tak ada satupun program yang bisa dikatakan suskes mengurangi konsumsi BBM tersebut.

Kementerian ESDM mengungkapkan kesulitan pemerintah menekan konsumsi BBM sebetulnya dipicu oleh tiga hal yaitu kesadaran masyarakat, teknologi, dan skema pendanaan.

3. Bos Pertamina Ibaratkan Akuisisi Migas Bak Berjudi

Perusahaan minyak nasional, PT Pertamina, memberikan kado indah bagi Indonesia jelang akhir tahun ini. Sebanyak lima blok Migas telah diambil alih Pertamina.

Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan mengatakan akuisisi lapangan Migas memang jadi salah satu cara mewujudkan ambisi Pertamina menjadi perusahaan kelas dunia. Karen mengakui, keputusan akuisisi Pertamina ibarat perjudian yang kadang-kadang bisa saja meleset dari target.

4. 15 Negara Jejali Pasar Ponsel Indonesia

Dengan jumlah penduduk 250 juta orang, Indonesia tak dipungkiri menjadi incaran perusahaan dunia untuk menjual produknya. Tak terkecuali produk telepon genggam (Handphone) yang beredar dengan berbagai merek.

Data terbaru dari BPS memperlihatkan, tak kurang dari 15 negara di dunia merangsek masuk pasar Indonesia sebagai pemasok produk handphone. Tentu saja, Handphone China menjadi pemasok terbesar pasar Ponsel di Indonesia.

5. Gaji Pegawai Bank Indonesia Naik 7%

Kabar gembira bagi para pegawai Bank Indonesia. Komisi XI DPR telah menyetujui usulan kenaikan gaji sebesar 7% yang berlaku tahun depan. Namun tambahan penghasilan tersebut tak bisa dinikmati para petinggi BI yang duduk di jajaran dewan gubernur BI.

Komisi XI DPR beralasan kenaikan gaji pegawai bank sentral itu dilakukan untuk menyetarakan penghasilan pegawai lembaga keuangan seperti OJK dan LPS.
(Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya