Indonesia mendukung langkah Aljazair untuk menjadi anggota World Trade Organization (WTO) pada 2014. Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Bayu Krisnamurthi menilai hal itu bakal berdampak positif bagi hubungan perdagangan Indonesia-Aljazair.
Hal itu disampaikan saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Aljazair, Mustapha Benbada untuk membahas
isu-isu perdagangan kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Mustapha Benbada menyambut baik dukungan Indonesia dalam upaya proses aksesi Aljazair agar dapat diterima secara resmi menjadi anggota WTO pada 2014.
“Mudah-mudahan masuknya Aljazair menjadi anggota WTO akan berdampak posistif terhadap hubungan perdagangan Indonesia-Aljazair. Kami mendukung kerja sama bilateral Indonesia dan Aljazair yang dilandaskan pada perjanjian multilateral,” kata Bayu dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/12/2013).
Untuk meningkatkan hubungan perdagangan bilateral kedua negara, Bayu mengharapkan agar kedua negara dapat memperkuat kerja sama perdagangan di berbagai bidang.
“Saya melihat adanya peluang bisnis besar di Aljazair yang dapat dimanfaatkan sektor usaha jasa konstruksi Indonesia,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Mustapha Benbada mengatakan sangat mendukung upaya peningkatan kerja sama di berbagai bidang tersebut. “Kami mengharapkan agar perundingan perdagangan bilateral kedua negara dapat segera difinalisasi, termasuk pembicaraan tentang sektor jasa,” ujarnya.
Perdagangan RI-Aljazair
Total perdagangan Indonesia dan Aljazair pada akhir 2012 mencapai US$ 519,1 juta atau meningkat 5,8% bila dibandingkan 2011 yang mencapai US$ 488,9 juta. Ekspor Indonesia ke Aljazair pada 2012 sebesar US$ 211 juta dan impor sebesar US$ 308,1 juta.
Pada periode Januari-Agustus 2013, total perdagangan kedua negara mencapai US$ 531,6 juta atau meningkat sebesar 19,47% dibandingkan dengan periode yang sama 2012 yang mencapai USD 444,9 juta. Rata-rata pertumbuhan perdagangan Indonesia-Aljazair
dalam lima tahun terakhir sebesar 12,5%. (Ndw)
Hal itu disampaikan saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan Aljazair, Mustapha Benbada untuk membahas
isu-isu perdagangan kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Mustapha Benbada menyambut baik dukungan Indonesia dalam upaya proses aksesi Aljazair agar dapat diterima secara resmi menjadi anggota WTO pada 2014.
“Mudah-mudahan masuknya Aljazair menjadi anggota WTO akan berdampak posistif terhadap hubungan perdagangan Indonesia-Aljazair. Kami mendukung kerja sama bilateral Indonesia dan Aljazair yang dilandaskan pada perjanjian multilateral,” kata Bayu dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/12/2013).
Untuk meningkatkan hubungan perdagangan bilateral kedua negara, Bayu mengharapkan agar kedua negara dapat memperkuat kerja sama perdagangan di berbagai bidang.
“Saya melihat adanya peluang bisnis besar di Aljazair yang dapat dimanfaatkan sektor usaha jasa konstruksi Indonesia,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Mustapha Benbada mengatakan sangat mendukung upaya peningkatan kerja sama di berbagai bidang tersebut. “Kami mengharapkan agar perundingan perdagangan bilateral kedua negara dapat segera difinalisasi, termasuk pembicaraan tentang sektor jasa,” ujarnya.
Perdagangan RI-Aljazair
Total perdagangan Indonesia dan Aljazair pada akhir 2012 mencapai US$ 519,1 juta atau meningkat 5,8% bila dibandingkan 2011 yang mencapai US$ 488,9 juta. Ekspor Indonesia ke Aljazair pada 2012 sebesar US$ 211 juta dan impor sebesar US$ 308,1 juta.
Pada periode Januari-Agustus 2013, total perdagangan kedua negara mencapai US$ 531,6 juta atau meningkat sebesar 19,47% dibandingkan dengan periode yang sama 2012 yang mencapai USD 444,9 juta. Rata-rata pertumbuhan perdagangan Indonesia-Aljazair
dalam lima tahun terakhir sebesar 12,5%. (Ndw)