Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu elemen terpenting dalam pertumbuhan ekonomi di negara berkembang, termasuk Indonesia. Sayangnya, UMKM di Tanah Air selama ini dinilai masih kurang memiliki daya saing dibandingkan dengan negara lain, khususnya ASEAN.
Sekretaris Jenderal Komite Ekonomi Nasional (KEN) Aviliani menilai Indonesia perlu meniru Thailand dalam mengembangkan sektor UMKM nya. "Di Thailand, semua mall mewajibkan menjual produk UMKM unggulannya, jadi UMKM mereka itu maju," katanya di acara Workshop Bank BTPN : Tantangan dan Peluang Pembiayaan Mikro 2014 di Hotel Swiss Bell, Cirebon, Kamis (5/12/2013).
KEN melaporkan UMKM di Indonesia saat ini didominasi sektor-sektor prdagangan. Hal itu bisa dimaklumi karena sektor perdagangan merupakan sektor usaha yang mampu diukur keekonomisannya.
Tak hanya itu, Indoenesia juga banyak dihuni oleh UKM yang bergerak di sektor usaha kreatif.
Aviliani mendesak agar pemerintah memberikan perhatian yang besar pada pengembangan bisnis UMKM. Bahkan bila perlu, pemerintah mendorong agar UMKM nasional bisa berubah menjadi industri.
Salah satu hal yang harus dicermati pemerintah adalah minimnya kepercayaan kalangan industri keuangan dalam hal pembiayaan pembiayaan sektor UMKM. Pemerintah seharusnya menjadi jemabatan bagi UMKM dan pihak swasta.
Tidak adanya langkah signifikan pengembangan UKM terealisasi dalam waktu cepet justru bisa membuat Indonesia kehilangan daya saing dalam memasuki era Asean Economic Comunity 2015. Bahkan dikhawatirkan UMKM Indonesia malah akan gulung tikar.
"Kalau seperti ini terus, itu yang akan memperparah neraca perdagangan kita. Jadi PR pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah produk UMKM," pungkasnya. (Yas/Shd)
Sekretaris Jenderal Komite Ekonomi Nasional (KEN) Aviliani menilai Indonesia perlu meniru Thailand dalam mengembangkan sektor UMKM nya. "Di Thailand, semua mall mewajibkan menjual produk UMKM unggulannya, jadi UMKM mereka itu maju," katanya di acara Workshop Bank BTPN : Tantangan dan Peluang Pembiayaan Mikro 2014 di Hotel Swiss Bell, Cirebon, Kamis (5/12/2013).
KEN melaporkan UMKM di Indonesia saat ini didominasi sektor-sektor prdagangan. Hal itu bisa dimaklumi karena sektor perdagangan merupakan sektor usaha yang mampu diukur keekonomisannya.
Tak hanya itu, Indoenesia juga banyak dihuni oleh UKM yang bergerak di sektor usaha kreatif.
Aviliani mendesak agar pemerintah memberikan perhatian yang besar pada pengembangan bisnis UMKM. Bahkan bila perlu, pemerintah mendorong agar UMKM nasional bisa berubah menjadi industri.
Salah satu hal yang harus dicermati pemerintah adalah minimnya kepercayaan kalangan industri keuangan dalam hal pembiayaan pembiayaan sektor UMKM. Pemerintah seharusnya menjadi jemabatan bagi UMKM dan pihak swasta.
Tidak adanya langkah signifikan pengembangan UKM terealisasi dalam waktu cepet justru bisa membuat Indonesia kehilangan daya saing dalam memasuki era Asean Economic Comunity 2015. Bahkan dikhawatirkan UMKM Indonesia malah akan gulung tikar.
"Kalau seperti ini terus, itu yang akan memperparah neraca perdagangan kita. Jadi PR pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah produk UMKM," pungkasnya. (Yas/Shd)