Penarikan Stimulus AS Tak Bikin Investor Saham Gundah

Beberapa minggu lalu, investor sempat khawatir jika The Fed menarik program stimulusnya pada Desember ini karena data ekonomi AS yang buruk.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 10 Des 2013, 10:32 WIB
Diterbitkan 10 Des 2013, 10:32 WIB
ihsg-jalan-130618c.jpg
JPMorgan, perusahaan jasa keuangan dan perbankan multinasional Amerika Serikat (AS), cukup yakin para investor saham tak akan terganggu jika Bank Sentral AS (The Fed) benar-benar menarik dana stimulusnya pada bulan ini.

Direktur Pelaksana JPMorgan Thomas Lee bahkan optimis pada pergerakan saham 2014. Padahal, beberapa minggu lalu para investor sempat khawatir jika The Fed menarik program stimulusnya pada Desember ini karena data ekonomi AS yang tidak menggairahkan.

"Namun laporan tenaga kerja AS pekan lalu didorong dengan sejumlah data lainnya, saya rasa para investor tak akan terganggu jika The Fed melakukan rencananya bulan ini," ungkap Lee, seperti mengutip laman CNBC, Selasa (10/12/2013).

Laporan tenaga kerja bulan November AS telah menjadi kabar baik bagi bursa saham negara ini mengingat indeks Dow Jones dan S&P 500 melonjak lebih tinggi dan ditutup menguat di level masing-masing 16.000 dan 1.800. Meski angka tersebut belum menutupi pelemahan di minggu sebelumnya.

Menurut Lee, kuatnya data tenaga kerja AS juga menunjukkan kemungkinan lebih besar The Fed akan menarik dana stimulus bulan ini.

Meski begitu, Lee tetap yakin Januari merupakan waktu yang lebih baik untuk The Fed mengumumkan realisasi rencananya.

Keyakinan itu mengingat laporan tenaga kerja Desember dan laporan akhir tahun lainnya akan memberikan The Fed lebih banyak dorongan bahwa ekonomi telah siap.

"Saya rasa apa yang telah dilakukan (mengenai pergerakan saham) sejak Mei hingga akhir tahun ini masih baik-baik saja  dan itu akan menjadi siklus para investor," ungkap dia.

JPMorgan memprediksi indeks saham S&P 500 akan menguat setidaknya ke level 1.805. Selama setahun ini, indeks saham tersebut telah melonjak hingga 26%. (Sis/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya