Direksi Ramai-ramai Mundur, Pengusaha Dukung Reformasi Pelindo II

Manajemen PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II diharapkan dapat mengoperasikan pelabuhan-pelabuhan yang dinaunginya secara normal.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 16 Des 2013, 17:50 WIB
Diterbitkan 16 Des 2013, 17:50 WIB
pelindo130301b.jpg
Perhimpunan Pengusaha Pelayaran Indonesia (PPPELRI) meminta kepada manajemen PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II supaya dapat mengoperasikan pelabuhan-pelabuhan yang dinaunginya secara normal. Kekhawatiran ini muncul akibat aksi pengunduran diri massal oleh 61 pejabat internal perusahaan pelat merah itu.

Pembina PPPELRI Natsir Mansyur berharap, pengoperasian pelabuhan oleh Pelindo II dapat berjalan normal dan tidak terpengaruh oleh mundurnya sejumlah direksi dalam tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.

“Saya yakin apa yang dilakukan Direktur Utama  R.J Lino mampu membawahi pelindo II yang lebih baik, profesional dan efisien,” kata dia dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (16/12/2013).

Natsir mengatakan, reformasi jilid I di Pelindo II merupakan upaya efisiensi pelabuhan melalui pemangkasan biaya operasional karena memberatkan dunia usaha. Penurunan biaya pelabuhan di pelabuhan selama ini merupakan pekerjaan rumah bagi pemerintah dan Pelindo II karena bisa menggerus pendapatan perseroan.

“Saya kira ini perlu kita dukung agar pelindo II bisa bersaing dengan pelabuhan lain di dunia,” tambah dia.

Sementara itu, lanjut Natsir, Pelindo II juga harus menjalankan reformasi jilid II dengan membenahi sumber daya manusia (SDM) di lingkungan perseroan untuk menyesuaikan efisiensi di pelabuhan. (Fik/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya