Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) mengungkapkan masih banyak warga miskin yang tak mampu membeli beras miskin (Baskin). Padahal pemerintah hanya mematok Raskin di harga terendah sebesar Rp 1.600 per kilogram (kg).
"Masih banyak warga miskin utang buat beli Raskin karena memang tidak mampu. Daya beli mereka sangat rendah walaupun harga tebus raskin Rp 1.600 per kg," ungkap Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso usai Evaluasi Realisasi Raskin 2013 di Kantornya, Jakarta, Senin (20/1/2014)
Akibat berutang untuk membeli Raskin, Sutarto mengakui Bulog mencatat masih banyak tunggakan pembayaran Raskin dari daerah-daerah yang nilainya mencapai miliaran rupiah. Bahkan, total tagihan pembayaran Raskin sepanjang 2013 mencapai Rp 5,49 triliun.
Jumlah ini diperoleh dari hasil realisasi penyaluran Raskin tahun lalu sebanyak 3,43 juta ton atau 98,21% dari pagu sebanyak 3,49 juta ton beras dengan harga Rp 1.600 per kg.
"Tagihan pembayaran Raskin sudah ada beberapa yang lunas, seperti daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan lainnya. Tapi ada beberapa daerah yang masih menunggak karena masyarakat masih utang beli Raskin," terangnya.
Sejumlah pemerintah daerah (Pemda) memang sudah ada yang mengeluarkan kebijakan penyaluran Raskin gratis bagi warga yang benar-benar miskin. Pekanbaru, Riau dan Bandung, Jawa Barat merupakan dua provinsi yang pernah menggratiskan pembagian Raskin.
Sutarto berharap, daya beli masyarakat bakal meningkat seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Harapannya, warga miskin masih bisa menebus jatah Raskin yang rencananya akan dinaikkan dua kali lipat menjadi Rp 3.200 per Kg pada 2018.
"Mestinya ada peningkatan kesejahteraan, supaya mereka bisa beli raskin di harga Rp 2.800 per kg pada 2015, Rp 3.000 per kg di 2016, dan sebesar Rp 3.200 per kg di 2017-2018," pungkas dia.(Fik/Shd)
Baca Juga
"Masih banyak warga miskin utang buat beli Raskin karena memang tidak mampu. Daya beli mereka sangat rendah walaupun harga tebus raskin Rp 1.600 per kg," ungkap Direktur Utama Perum Bulog, Sutarto Alimoeso usai Evaluasi Realisasi Raskin 2013 di Kantornya, Jakarta, Senin (20/1/2014)
Akibat berutang untuk membeli Raskin, Sutarto mengakui Bulog mencatat masih banyak tunggakan pembayaran Raskin dari daerah-daerah yang nilainya mencapai miliaran rupiah. Bahkan, total tagihan pembayaran Raskin sepanjang 2013 mencapai Rp 5,49 triliun.
Jumlah ini diperoleh dari hasil realisasi penyaluran Raskin tahun lalu sebanyak 3,43 juta ton atau 98,21% dari pagu sebanyak 3,49 juta ton beras dengan harga Rp 1.600 per kg.
"Tagihan pembayaran Raskin sudah ada beberapa yang lunas, seperti daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan lainnya. Tapi ada beberapa daerah yang masih menunggak karena masyarakat masih utang beli Raskin," terangnya.
Sejumlah pemerintah daerah (Pemda) memang sudah ada yang mengeluarkan kebijakan penyaluran Raskin gratis bagi warga yang benar-benar miskin. Pekanbaru, Riau dan Bandung, Jawa Barat merupakan dua provinsi yang pernah menggratiskan pembagian Raskin.
Sutarto berharap, daya beli masyarakat bakal meningkat seiring dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Harapannya, warga miskin masih bisa menebus jatah Raskin yang rencananya akan dinaikkan dua kali lipat menjadi Rp 3.200 per Kg pada 2018.
"Mestinya ada peningkatan kesejahteraan, supaya mereka bisa beli raskin di harga Rp 2.800 per kg pada 2015, Rp 3.000 per kg di 2016, dan sebesar Rp 3.200 per kg di 2017-2018," pungkas dia.(Fik/Shd)
Baca Juga
Tak Dapat Untung, Bulog Iri pada Pertamina
Bulog Target Kucurkan Beras Raskin 45 Kg per Bulan di 2018
Baca Juga
Sosialisasi BLSM dan KPS Kacau, Pembagian Raskin Membengkak
Advertisement