China Siap Bangun 6 Smelter & Kawasan Industri di Indonesia Timur

Kemenperin terus menjajaki peluang investasi dengan negara lain, termasuk China sebagai penguasa perekonomian di kawasan Asia.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 23 Jan 2014, 17:08 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2014, 17:08 WIB
smelter-indonesia130712b.jpg
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menjajaki peluang investasi dengan negara lain, termasuk China sebagai penguasa perekonomian di kawasan Asia.

Hal ini ditunjukkan dengan menindaklanjuti perkembangan Kawasan Industri Baru seluas 20 hektare (ha) di Indonesia Timur.

Direktur Kerjasama Industri International Kemenperin, Agus Tjahajana Wirakusumah mengungkapkan, pertemuan dengan Dubes Republik Rakyat China untuk Indonesia H. E. Mr. Liu Jianchao hari ini untuk menindaklanjuti pertemuan business meeting antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden China Xi Jinping pada tahun lalu.

"Mereka melaporkan perkembangan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) dari perusahaan China yang sudah implementasi," tutur dia singkat saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis (23/1/2014).

Meski tak menyebut identitas perusahaan China yang berinvestasi membangun smelter, Agus menambahkan, pabrik pemurnian itu bakal berdiri di Kawasan Industri Khusus yang salah satunya berada di Morowali, Sulawesi.

"Rencananya akan ada 5-6 unit smelter di sana, tapi untuk lebih detailnya nanti saja lah karena sekarang baru akan merumuskan implementasi kawasan industri tersebut, salah satunya terkait pembangunan smelter," tutur dia.

Sayang, Agus tak menyebut jumlah investasi yang ditanamkan perusahaan China tersebut untuk membuka kawasan industri baru maupun anggaran pembangunan smelter.

Sebagai proses lanjutan, tambah Agus, Menteri Perindustrian MS Hidayat akan mengundang Gubernur Kalimantan dan Sulawesi untuk membahas kembali rumusan kawasan industri itu. "Nanti setelah itu ada implementasi agreement yang ditargetkan bakal diteken pada April 2014," pungkas dia.

Sekadar informasi, Kemenperin berencana menggandeng pemerintah China untuk membuka kawasan industri baru seluas 20 ribu ha di Indonesia timur. "Mereka ingin membuat kawasan industri baru di tiga atau empat lokasi," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat.

Hal ini, menurut dia, adalah bagian dari komitmen perusahaan-perusahaan di China untuk memperluas ekspansinya di Indonesia. Sedangkan bagi Indonesia, ini merupakan salah satu bentuk upaya pemerintah dalam pemerataan pembangunan ke wilayah Indonesia timur. "Nanti bentuknya akan berupa kerja sama government to government," cetus Hidayat. (Fik/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya