Menpora: Peluang Tuan Rumah Asian Games 70 Persen

Dibutuhkan sekitar Rp 4 Triliun untuk penyelenggaraan Asian Games 2019 nanti.

oleh Defri Saefullah diperbarui 15 Mei 2014, 12:08 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2014, 12:08 WIB
Roy Suryo_20140407

Liputan6.com, Jakarta: Indonesia kian serius untuk menjajaki jadi tuan rumah Asian Games 2019. Menurut Menteri Pemuda dan Olahraga, Roy Suryo peluang Indonesia saat ini sekitar 70 persen.

"Mengapa 70 persen, karena masih ada negara lain yang mengajukan diri seperti Turkmenistan. Tapi negara baru itu harus bidding ulang. Kita saat ini dalam posisi ditawarkan kembali menjadi tuan rumah setelah Vietnam mundur, kesempatan ini harus diambil," ujarnya saat meluncurkan program Lintas Khatulistiwa 2014, Rabu (14/5/2014) di kantor kemenpora.

Belakangan, seperti dilansir Znews, India juga berminat untuk mengajukan diri. Dengan demikian, saingan Indonesia bakal bertambah lagi. Hanya, Roy meyakini jika Olimpic Council of Asia (OCA) siap memberi jalan untuk Indonesia.

"Wei Jizhong (Wakil Presiden OCA) di balik kesuksesan Vietnam. Jadi kalau dia sudah berpihak, dilihat dari gesturnya, dia cenderung membantu Indonesia," ujarnya.

Roy mengakui, Indonesia lebih cenderung untuk mengajukan dua kota sebagai tuan rumah Asian Games. Pihaknya, kata dia, mengungkapkan seluruh fakta apa adanya kepada pihak OCA.

"Pemerintah akan jujur apa adanya dan kemungkinan ajukan dua kota..Kita beberkan punya beberapa kota seperti Jakarta, lalu kita puya Palembang dengan Jakabaring,Jawa Barat setelah PON 2016 akan lebih siap lagi dan Jawa Timur usai Youth Asean Games akan lebih siap," tuturnya.

Dia mengatakan, biaya yang dibutuhkan untuk menjadi tuan rumah Asian Games sekitar 3,5 sampai 4 Miliar. "Saya berharap pemerintah baru punya komitmen yang sama. Kesempatan menjadi tuan rumah harus diambil, 52 tahun lalu saja kita bisa kok," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya