Saran Pengamat untuk Menpora Imam Nahrawi

Dia perlu memahami persoalan di tubuh sepakbola nasional. Jangan menelan mentah-mentah masukan yang justru menyesatkan dari satu pihak saja.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 13 Des 2014, 15:15 WIB
Diterbitkan 13 Des 2014, 15:15 WIB
Curhatan Menpora Imam Nahrawi di Markas Liputan6.com
Imam Nahrawi menegaskan akan mengikuti Presiden Jokowi dalam soal blusukan. Menurutnya dengan blusukan, ia dapat mengetahui kelemahan dan kelebihan yang dimiliki lembaganya, Jakarta, Rabu (10/12/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Mentri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawai diminta fokus menyediakan infrastruktur olahraga dibanding ikut dalam polemik mengenai sepakbola nasional.

Hal itu disampaikan oleh pengamat sosial dan olahraga Umar S Bakry dari Lembaga Survey Nasional (LSN). Menurut Umar, intervensi sepakbola yang dilakukan Menpora berpotensi menimbulkan kisruh baru dan mengulang masa-sama suram sepakbola Indonesia tiga empat tahun ke belakang.

Di mata Umar, PSSI saat ini telah berada di jalur yang tepat setelah lama berkonflik."Seharusnya Menpora mendukung dan memfasilitasi agar PSSI bisa lebih berprestasi di ajang internasional. Bukan sebaliknya," ujar Umar pada wartawan.

Umar pun meminta Menpora mencermati persoalan di tubuh sepakbola nasional. Jangan menelan mentah-mentah masukan yang justru menyesatkan dari satu pihak saja.

Seharusnya, pemerintah melalui Menpora harus memperbaiki infrastruktur. Pasalnya, sampai saat ini Umar melihat belum ada upaya konkret dari pemerintah. Kesalahan tidak bisa ditimpakan hanya pada pengurus PSSI.

Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla juga menekankan pentingnya infrastruktur dalam menunjang prestasi sepak bola nasional.

"Bukan salah PSSI, mau diganti kayak apapun, semangat juang dan tempat latihan yang kurang, prestasi tak akan maksimal," kata Ketua Umum Partai Golkar.

Baca Juga:

7 Klub yang Diperkuat Mantan Pemain Timnas U-19

Ronaldo Didatangi "Vampir" Saat Latihan

Ragam Komentar Soal Transparansi PSSI

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya