Liputan6.com, Manajer Chelsea, Jose Mourinho sewot. Gara-gara ejekan fans Arsenal yang menyebut permainan anak asuhnya membosankan ketika kedua kubu berduel akhir pekan lalu. Ketika itu, pertarungan berakhir imbang tanpa gol.
Namun, The Special One membalas dengan lebih pedas. Pelatih kontroversial itu berujar sinis, bila Arsenal sudah terlalu lama tanpa gelar. Praktis, sindirian Mourinho membuat pendukung The Gunners terdiam.
Setelah cibiran Arsenal membosankan mereda, Mourinho kembali dibuat jutek lantaran hanya enam pemain Chelsea yang masuk dalam daftar PFA Player of The Year 2015 diantaranya adalah, Eden Hazard dan striker veteran Didier Drogba.
Mou kembali dibuat heran karena tidak ada nama Raja Assist Premier League, Cesc Fabregas. Padahal, pemain asal Spanyol itu termasuk kunci sukses Chelsea semakin dekat dengan gelar Premier League.
Baca Juga
"Seharusnya, ada lebih banyak pemain Chelsea. Dan mestinya semua pemain Chelsea (ada dalam komposisi pemain terbaik)," ketus Mourinho dilansir dari Skysports.
Advertisement
"Saya respek dengan setiap pemain di dalam tim pilihan itu, karena mereka pilihan terbaik dari yang terbaik," ujar pelatih asal Portugal itu. "Pemain luar biasa berada dalam tim, tetapi delapan pemain berada di luar tim," sindir mantan pelatih Real Madrid itu.
Di pertengahan pekan ini, Mourinho siap membuktikan bila seluruh pemain Chelsea mutlak menghuni jajaran tim terbaik PFA of The Year 2015 ketika menghadapi Leicester City di King Power Stadium, Rabu (29/5/2015) atau Kamis dinihari WIB.
Leicester kini tengah berjuang mendongkrak posisi dari papan bawah klasemen. Ya, tim berlogo kepala rubah itu menempati peringkat 17. Tentu, kemenangan bakal sangat berharga bagi tim besutan Nigel Pearson itu. Sang pelatih sempat mencak-mencek atas kritik yang ditujukan untuk tim.
The Foxes, julukan Leicester City baru mampu merebut empat kemenangan beruntun dari total 8 kemenangan musim ini. Pencapaian terburuk Leicester dalam kurun waktu 51 tahun terakhir. "Saya kira kritikan itu penghinaan terhadap profesionalisme. Apakah Anda tahu sisi kuat kami? Pertanyaan itu harus dijawab!," ketus Pearson.
"Kami bukan tim lemah. Tidak sopan menyebut kami seperti itu. saya tidak pernah berpikir, kami tim yang tidak memiliki integritas," tutur Pearson dikutip dari BBC Sport.