Liputan6.com, Surabaya: Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jatim langsung bergerak untuk menyelamatkan sepak bola di Jawa Timur usai penghentian kompetisi ISL atau QNB League oleh PSSI. Penghentian kompetisi ini seperti diketahui merupakan buntut dari pembekuan PSSI oleh Menpora.
Lebih lanjut, pembekuan ini berdampak kepada tidak keluarnya izin bermain sepak bola dari Mabes Polri. Kondisi ini membuat tim-tim amatir anggota Asprov PSSI Jatim yang tampil Piala Nusantara gelisah.
Karena itu Asprov PSSI Jatim rencananya mengumpulkan seluruh tim amatir yang terlibat dalam Piala Nusantara, Jumat (8/5) di Hotel Sahid, Surabaya. Langkah ini dianggap penting untuk menyamakan visi dan misi antara Asprov PSSI Jatim dengan klub peserta.
Sekretaris Umum Asprov PSSI Jawa Timur, Amir Burhanuddin, menyatakan bahwa agenda pertemuan ini akan membahas kelanjutan dari Piala Nusantara terkait dengan kegaduhan panjang antara PSSI-Menpora.
“Nanti kita akan duduk bersama dengan klub peserta Piala Nusantara dan membicarakan nasib mereka ke depan. Sebagai induk organsisasi sepakbola di Jatim, kita merasa perlu memberikan keterangan dan menyampaikan mau dibawa kemana kompetisi ini nanti dalam kondisi seperti sekarang,” tuturnya, Kamis (7/5).
Tak hanya membahas tentang agenda Piala Nusantara, tanggung jawab yang lebih besar terkait pembinaan usia dini yang selama ini sudah berjalan mulus juga dianggap perlu dibicarakan.
"Total 62 tim amatir yang menjadi anggota Asosiasi PSSI Jawa Timur (Jatim), hanya 25 tim saja yang berpartisipasi pada Piala Nusantara," ujarnya.