Liputan6.com, Zurich - Prince Ali dari Yordania disebut siap maju lagi dalam pemilihan ulang Presiden FIFA setelah Presiden Incumbent, Sepp Blatter memutuskan mundur dari kursi orang nomor satu di FIFA.
Pria asal Swiss itu resign sepekan setelah terpilih menjadi Presiden FIFA dalam Kongres pemilihan Presiden pada 29 Mei 2015. Langkah Blatter meninggalkan kursi Presiden tidak lepas dari skandal korupsi yang menimpa institusinya.
Jelang Kongres FIFA, Kepolisian Swiss dan FBI mencokok sejumlah petinggi FIFA yang diduga terlibat suap dan pencucian uang di Amerika Serikat. Dalam pidato resmi pengunduran diri, Blatter mengungkapkan, "FIFA membutuhkan perbaikan mendalam."
Advertisement
Pria 79 tahun itu merasa tidak mendapat dukungan penuh dari seluruh dunia. "Termasuk di dalamnya, pemain, klub, orang-orang yang hidup dan bernapas dengan mencintai sepakbola. Seperti yang kami lakukan di FIFA."Melihat kenyataan itu, Blatter membulatkan tekad mundur dari Presiden FIFA.
Dalam Kongres FIFA pekan lalu, Pangeran Ali dari Yordania mundur dari pemilihan setelah kalah telak di putaran pertama. Pangeran Ali mengumpulkan 73 suara sedangkan, sang rival memimpin sendirian dengan 133 suara dari total 209 suara.
Dan dalam waktu dekat ini, FIFA bakal kembali memilih Presiden baru. "Blatter telah mengambil tindakan yang tepat," kata Pangeran Ali dikutip SB Nation.