Liputan6.com, Jakarta - Indonesia harus mengubur harapan ambil bagian di gelaran ASEAN Super League (ASL) di tahun pertama. Konfederasi sepak bola Asia Tenggara (AFF) berencana menggulirkan ASL pada Agustus tahun depan.
Kompetisi tersebut bakal diikuti 12 negara Angggota ASEAN. Negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam dan Filipina masing-masing mendapat jatah dua wakil di kompetisi antarklub negara ASEAN itu.
Menurut Hinca, pihaknya memang menerima undangan dari penyelenggara. "Tapi melihat situasi Indonesia sekarang tidak memungkinkan bagi kami berpartisipasi. Jadi kami tidak ikut serta," ucap Hinca di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta 2 Agustus 2015.
Advertisement
Menurut rencana, ASL bakal bergulir selama 10 bulan. Kendati sanski FIFA dicabut dalam waktu dekat, Hinca mengungkapkan sulit bagi tim untuk memenuhi persyaratan tampil di kompetisi itu. Sebagai penyelenggara, AFF menerapkan verifikasi yang ketat terhadap peserta. AFF tidak ingin klub berhenti di tengah jalan ketika terjun di ASL karena kendala non-teknis. Menurut Sekjen AFF.
Sebelumnya, CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono telah mengutarakan keraguan Indonesia bakal mengirimkan wakil ke gelaran ASL 2015 karena Indonesia masih disanksi FIFA. "Kami juga belum tahu apakah akan membentuk tim baru atau tidak," katanya.
Mantan Sekretaris Jendral PSSI itu pun menilai, penyelenggaran ASL perlu pengkajian lebih dalam. Jangan sampai, kompetisi domestik di negara tersebut kalah populer dengan ASL. Penentuan wakil peserta kompetisi pun perlu pertimbangan matang.
Sekjen AFF, Azzuddin Ahmad menambahkan, FIFA telah merestui AFF menggelar ASL. Rencana itu sempat tertunda selama satu tahun akibat izin FIFA. "ASL berada di trek."
(Ton/Rjp)