"Atlet Indonesia Harus Tahu Masa Depannya"

Komite Olimpiade Internasional dan Komite Olimpiade Indonesia menggelar pelatihan dasar untuk atlet-atlet Indonesia.

oleh Risa Kosasih diperbarui 06 Agu 2015, 23:19 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2015, 23:19 WIB
Atlet Indonesia
Pengurus Besar (PB) beberapa cabor bentuk Tim Penjaringan Ketua KOI baru. Ketua KOI sekarang, Rita Subowo (kanan) sedang digoyang.(Liputan6.com/Risa Rahayu Kosasih)

Liputan6.com, Jakarta - Komite Olimpiade Internasional (IOC) bekerja sama dengan KOI (Komite Olimpiade Indonesia) menggelar pelatihan dasar untuk atlet-atlet Indonesia guna mempersiapkan masa depannya. Selain menawarkan bantuan pendidikan setelah pensiun sebagai atlet, KOI bakal membuka kursus bahasa asing sebelum para pahlawan dunia olahraga ini berlaga di Asian Games 2018.

Ketua Komisi Atlet IOC Claudia Bokel mengatakan program pemberdayaan atlet ini bekerja sama dengan sejumlah akademisi dan mantan atlet. "Kami punya beberapa program, salah satunya untuk memastikan para atlet memikirkan lebih awal masa depannya," kata Claudia di kantor KOI, Jakarta, Kamis (6/8/2015).

"Kami juga mengumpulkan kontak atlet yang mencari pekerjaan, mereka yang butuh pendidikan. Ini pendidikan online, bekerja sama dengan dosen-dosen universitas dan atlet ternama," tambahnya.

Mantan atlet anggar ini mengaku gembira bisa hadir di Indonesia melihat langsung pembekalan atlet tersebut. "Saya gembira bisa berada di Indonesia untuk melaksanakan agenda IOC 2020, yaitu workshop untuk atlet. Ini adalah upaya untuk memproteksi atlet bersih dari korupsi dan manipulasi, serta mendukung transisi hidup atlet setelah berkarier dari olahraga," ucap Bokel.

Ketua Komisi Atlet IOC Claudia Bokel dan Ketua Umum KOI Rita Subowo membahas masa depan atlet Indonesia (Liputan6.com/Risa Rahayu Kosasih)

Ketua Umum KOI Rita Subowo menambahkan, pembekalan atau workshop kepada para atlet sebagai upaya meluruskan persepsi bahwa masa depan olahragawan tetap bakal cerah setelah pensiun.

"Mereka nanti sudah tahu setelah tidak jadi atlet mau jadi apa. Hari ini diberikan masukan dan gratis. Tapi, karena memerlukan keterampilan berbahasa Inggris, karena itu KOI memberikan dukungan dengan cara bekerja sama dengan LIA," beber Rita.

Pada awalnya, hanya para volunteer atau sukarelawan di Asian Games yang mendapatkan pembekalan keterampilan bahasa dari Lembaga Indonesia-Amerika (LIA). Namun, pada edisi pesta olahraga se-Asian ini, Rita turut menyertakan para atlet untuk segera mengambil program belajar singkat di lembaga kursus bahasa Inggris tersebut.

Claudia menimpali kalau persepsi olahragawan tak bisa sukses di masa pensiun adalah tidak benar. "Dalam penelitian, olahraga sangat bagus untuk masa depan, karena kamu mengerti cara hidup sehat, mencapai target dan tujuan, punya manajemen waktu yang baik, serta masyarakat bisa belajar dalam olahraga," pungkasnya.

"Karier akan bagus kalau sebagus kamu berolahraga." (Ris/Bog)

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya