Liputan6.com, Jakarta - Turnamen Piala Kemerdekaan bentukan tim Transisi Kementrian Pemuda Olahraga sudah diwarnai beberapa permasalahan. Namun Panitia Pusat dan Komisi Disiplin Piala Kemerdekaan sudah mempersiapkan solusi untuk menciptakan kondisi turnamen yang lebih baik.
Ketua Panitia Pusat Piala Kemerdekaan, Letjen Lodewijk Freidrich Paulus, menyebut akan memberi sanksi bagi para pelaku pelanggaran. Dari wasit, ofisial, hingga pemain akan mendapatkan hukuman sesuai yang telah ditetapkan.
"Kita sudah sepakat bahwa wasit yang bertindak tidak sesuai aturan maka wasit itu tidak akan digunakan lagi di pertandingan berikutnya," ujar Lodewijk Freidrich Paulus, Jumat (21/8/2015).
Advertisement
Keputusan wasit yang kontroversial memang menyulut protes dari pihak klub. Bahkan pelatih Persis Solo, Aris Budi, menanduk asisten wasit ketika timnya menghadapi Persinga Ngawi.
Komdis Piala Kemerdekaan menilai aksi Aris Budi tidak sesuai dengan sebagaimana mestinya. Akibatnya, kini Aris Budi tidak dapat mendampingi timnya di sisa laga.
"Kejadian di Solo kemarin, orang yang bersangkutan tidak diperbolehkan memimpin timnya selama di Piala Kemerdekaan," ujar Komdis Piala Kemerdekaan, Rifaid Ismail.
Berbekal rekaman pertandingan dan foto-foto, pihak Komdis akan mendalami segala bentuk pelanggaran yang terjadi di turnamen tersebut. Bahkan nantinya akan ada pembatasan mengenai siapa saja yang dapat masuk ke lapangan demi menjaga keamanan.(Ton/Ian)
Baca juga:
Ricuh Piala Kemerdekaan, Pelatih Persis Kritik Kinerja Wasit