Liputan6.com, Manchester - Tidak ada yang bisa meragukan jika Sir Alex Ferguson merupakan manajer tersukses di Liga Premier Inggris, bahkan dunia bersama Manchester United. Selama 27 tahun di Old Trafford Stadium, Ferguson meraih 38 gelar.
Ferguson memulai kariernya sebagai pelatih pada tahun 1974. Ketika itu dia melatih klub asal Skotlandia, East Stirlingshire FC, usianya masih 33 tahun. Namanya mulai populer ketika melatih Aberdeen (1978-1986) dan Timnas Skotlandia (1985-1986).
"Saya mendapat lisensi kepelatihan saat masih berusia 24 tahun. Jadi, ketika berusia 32 tahun, saya sudah siap melatih tim sepak bola. Setelah itu, dalam industri ini, Anda harus belajar segalanya, atau Anda tidak bisa bertahan hidup," papar Ferguson, seperti dikutip dari Telegraph.
Sebelum bekerja sebagai manajer sepak bola, pria yang memiliki sebuah pub di Glasgow, Skotlandia itu memaparkan kesuksesannya sebagai nakhoda sebuah tim, terutama saat dirinya masih memimpin Setan Merah (julukan MU) pada tahun 1986 hingga 2013.
Salah satu kunci suksesnya adalah membina pemain muda. Ferguson menjelaskan para wonderkid itu merupakan masa depan bagi sebuah tim.
Advertisement
"Saya tidak pernah takut mencoba hal-hal baru. Saya selalu siap mengambil risiko untuk memenangkan pertandingan sepak bola. Selain itu, saya juga selalu percaya dengan pemain-pemain muda," papar Ferguson.
"Seperti yang saya lakukan saat masih di Aberdeen dan Manchester United. Di MU, saya melihat pekerjaan Matt Busby di tahun 1950-an. Cerminan sejati dari Manchester United adalah mengembangkan pemain muda selama setengah abad," pria berusia 73 tahun tersebut menjelaskan.
Ronaldo Sombong
Lebih lanjut, Ferguson menambahkan, para pemain muda itu juga harus dipimpin oleh seorang kapten yang tegas saat berada di lapangan. Dia juga menyebut mantan anak asuhnya yang sangat tegas di lapangan, yakni Bryan Robson, Brian McClair, Mark Hughes, Steve Bruce, Paul Ince, Roy Keane hingga Eric Cantona.
"Harus ada seseorang yang memiliki karakter tegas untuk bisa menangani masalah pemain muda jika tidak menikmati permainan. Mereka memiliki tekat, ambisi dan tujuannya sendiri. Mereka adalah seorang pemenang," dia memaparkan.
Mantan manajer asal Skotlandia tersebut juga menjelaskan resep lain untuk meraih kesuksesan. Sistem manajerial yang tepat dan cara meredam ego pemain merupakan unsur penting dalam menangani sebuah tim yang selalu dituntut meraih gelar setiap tahunnya.
Dia mencontohkan sikap sikap buruk Cristiano Ronaldo --mantan pemain MU yang kini bermain untuk Real Madrid-- ketika berada di ruang ganti. Menurutnya, Ronaldo merupakan orang yang sombong.
"Berurusan dengan ego tidak pernah mengganggu saja. Anda selalu dikelilingi pemain yang berbeda karakter. Seperti halnya Cristiano Ronaldo yang selalu berdiri di depan cermin dan membanggakan tubuhnya. Tapi, itu sebuah kesombongan yang baik," dia memaparkan.
"Untuk menghilangkan sikap buruk Ronaldo itu, biasanya ada pemain yang melempar lelucon, sepatu atau segala macam padanya. Ini (ego pemain) tidak pernah mengganggu saya sedikitpun," tambah Ferguson.
Hal lain yang membuat Fergusun sukses di dunia sepak bola adalah hairdryer treatment. Itu adalah ungkapan untuk menggambarkan luapan amarah jika para pemainnya bermain jelek pada babak pertama. Hairdryer treatment selalu dilontarkannya untuk pemain Setan Merah (julukan MU).
"Tim saya (Manchester United) pernah bermain dengan rasa takut. Mereka menyatakan tidak menikmati permainan, banyak membual. Untuk membangkitkan kesadaran mereka, saya harus berkata: 'Kita ini Manchester United. Kita tidak bisa lagi membual seperti in'," dia memberikan penjelasan.
"Kemudian saya mengatakan: 'Uang tidak akan menghampiri Anda jika tidak keluar dari pintu. Anda akan mendapatkan segalanya jika melewati sebuah pintu. Jadi, Anda harus pergi ke lapangan sepak bola sekarang dan mendapatkan uang Anda'," imbuh Ferguson seraya mengingat hairdryer treatment yang sering dikeluarkannya untuk para pemain MU.
Baca juga:
Piala Presiden Berakhir, Osas Saha Mengais Rezeki Lewat Tarkam
6 Pemain Ini Patah Kaki seperti Luke Shaw
Advertisement