Liputan6.com, Jakarta Ganyang Malaysia selalu menjadi slogan Indonesia ketika menghadapi negara serumpun, sekaligus sang tetangga. Proklamator Republik Indonesia, Ir Soekarno mempopulerkan semangat ini ketika konfrontasi Indonesia dan Malaysia soal masa depan Pulau Kalimantan.
Sentimen anti-Malaysia merembet hingga ke lapangan hijau, bahkan ketika kedua kubu pertama kali bertemu pada 1957 lalu di ajang Piala Merdeka, Hong Kong. Indonesia berhasil keluar sebagai pemenang setelah sempat tertinggal 1-2. Legenda PSMS Medan, Saari menjadi penentu kemenangan Indonesia melalui dua gol untuk mengantarkan kemenangan Indonesia.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Pemain Malaysia, Abdul Ghani Minat mencetak dua gol di laga itu. Indonesia berhasil membalas satu gol melalui Jasrin Jusron. Pada babak kedua, Indonesia berhasil bangkit melalu gol Saari di menit 55. Gol penyeimbang itu membuat Indonesia di atas angin. Dua gol tambahan dari Saari dan Jusron membuat Indonesia menutup pertandingan babak grup dengan skor 4-2.
Laga ini menjadi tonggak sejarah rivalitas Indonesia dan Malaysia di pentas sepak bola. Dari rekor pertemuan, Indonesia masih memimpin atas Malaysia dalam 66 kali pertemuan. Indonesia mengamankan 30 kemenangan, 15 imbang, dan 21 kekalahan sejak pertama kali bertemu pada ajang Piala Merdeka 1957 lalu. Pertemuan terakhir kedua kubu terjadi pada (14/9/2016) di Gelora Delta Sidoarjo. Ketika itu, Indonesia memetik kemenangan, dua gol tanpa balas.
Rekor kekalahan dan kemenangan terbesar kedua tim juga tercatat mirip. Indonesia pernah mencukur Malaysia dengan skor telak 6-0 di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam pada ajang SEA Games 1999, melalui gol yang dicetak oleh Bambang Pamungkas (2 gol), Rochi Putiray (2 gol), Hariyanto Prasetyo dan Ali Sunan. Sementara Malaysia berhasil membungkam Indonesia dengan skor 7-1 di Kuala Lumpur pada ajang Merdeka Cup 1976.
Duel negara serumpun Indonesia dan Malaysia sarat gengsi ini terjadi di Stadion Manahan, Solo, Selasa, (6/9/2016). Partai ini terasa istimewa bagi Tim Merah Putih. Ini menjadi laga pertama Indonesia setelah lepas dari sanksi FIFA. Pertandingan ini masuk dalam agenda resmi FIFA.
Terlepas dari momen istimewa ini, Indonesia memiliki kenangan buruk dengan Malaysia. Mimpi Indonesia merebut Piala AFF enam tahun lalu. Kekalahan Indonesia di Stadion Bukit Jalil membuat Tim Merah Putih harus menyerahkan trofi juara kepada Indonesia. Kemudian pada SEA Games 2011, Indonesia harus kembali mengalah dari Indonesia. Tim Merah Putih kalah dalam adu penalti di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. (Penulis: Indra Eka Setiawan)
Â