Liputan6.com, Jakarta - Siapa pembalap MotoGP tersukses? Yang terlintas tentulah nama Valentino Rossi. Maklum, pembalap asal Italia tersebut telah menggondol sembilan gelar juara dunia adu kebut kuda besi paling bergengsi tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Namun jangan lupa ada pameo, 'Di atas langit masih ada langit'. Selain Rossi, ternyata masih ada beberapa pembalap yang namanya layak masuk dalam daftar pembalap MotoGP terbaik sepanjang sejarah. Prestasi mereka tak kalah mentereng dibanding pembalap asal Italia itu, bahkan melampauinya.
Dia adalah Giacomo Agostini. Senior Rossi ini telah 15 kali meraih gelar juara dunia. Hingga kini, belum ada pembalap yang mampu menyamai prestasi tersebut. Padahal, teknologi di dunia balap motor sudah sedemikian canggih.
Selain Rossi dan Agostini, ada pembalap lain yang juga pantas disebut sebagai pembalap terbaik sepanjang sejarah. Seperti dikutip Totalsportek, berikut daftar pembalap MotoGP terbaik sepanjang masa.
1. Giacomo Agostini
Giacomo Agostini merupakan pembalap tersukses dalam sejarah MotoGP. Sepanjang kariernya, Agostini telah mengemas 15 gelar juara dunia.
Ke-15 gelar itu diraih Agostini saat berkarier di kelas 500 cc (8 gelar) dan 350 cc (7 gelar) dalam kurun waktu 1966 hingga 1975. Bukan cuma itu, Agostini memegang rekor kemenangan sebanyak 122 kali.
Agostini pertama kali membalap pada 1963 di kelas 250 cc. Uniknya, Agostini pada awal kariernya tidak didukung sang ayah untuk jadi pembalap motor.
Namun ayahnya akhirnya merelakan Agostini begitu melihat kemenangan sang anak di kelas 175 cc di kejuaraan lokal di Italia. Agostini terakhir kali membalap pada 1977 di kelas 500 cc.
Sepanjang kariernya, dia telah meraih 159 podium, 9 pole position dan total poin 1493.
Advertisement
2. Valentino Rossi
Tidak bisa dimungkiri, Valentino Rossi merupakan salah satu pembalap MotoGP terbaik sepanjang sejarah. Bukan hanya terbaik, Rossi bisa jadi pembalap MotoGP yang paling populer.
Rossi adalah daya tarik bagi MotoGP. Pengoleksi tujuh gelar juara dunia ini jadi magnet yang menarik banyak orang untuk menyaksikan MotoGP. Itu bisa dilihat dari warna kuning yang mendominasi tribun penonton jika balapan sedang berlangsung.
Saking populernya, CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta sempat mengungkapkan kekhawatirannya soal bakal pensiunnya Rossi. Carmelo khawatir peminat MotoGP berkurang jika Rossi benar-benar pensiun.
Rossi saat ini sudah berusia 37 tahun. Di awal musim ini, ia sempat mengungkapkan kalau musim ini akan jadi musim terakhirnya jika dia jadi juara dunia.
Namun seiring musim berjalan, peluang Rossi untuk jadi juara dunia mengecil. Pasalnya, The Doctor gagal tampil impresif di beberapa balapan.
3. Jorge Lorenzo
Pembalap berjuluk X Fuera ini adalah salah satu rival Rossi dalam memperebutkan gelar juara dunia. Meski berada dalam tim yang sama, Lorenzo tidak jarang bersitegang dengan Rossi.
Lorenzo mulai meraih nama besar sejak ia sukses merengkuh gelar juara dunia di kelas 250cc. dua kali (2006 dan 2007). Padahal, ketika itu usianya baru 19 tahun.
Keberhasilan itu pula yang membuat Lorenzo naik ke kelas MotoGP. Di kelas premier, kelihaian Lorenzo menggeber motor pun terbukti dengan tiga gelar juara dunia MotoGP.
Dengan usia yang masih tergolong muda (29 tahun), Lorenzo masih mungkin menambah koleksi gelar juara dunia. Apalagi di musim depan, ia akan bergabung dengan tim Ducati, yang dikenal memiliki motor cepat.
Advertisement
4. Marc Marquez
Melejit dalam waktu singkat bukan hal mudah di MotoGP. Apalagi, jika usianya masih muda.
Tapi anggapan tersebut tidak berlaku buat seorang Marc Marquez. Pembalap Repsol Honda ini sudah berhasil jadi juara dunia MotoGP di usianya yang baru 20 tahun pada 2013. Namanya pun masuk buku sejarah MotoGP sebagai pembalap termuda yang merengkuh gelar juara dunia.
Prestasi tersebut diulangi Marquez di musim berikutnya. Ya, Marquez kembali jadi juara dunia pada musim 2014 dengan mengalahkan Rossi dan juga Lorenzo.
Karena prestasi cemerlang itu pula, Marquez mendapat julukan Baby Alien. Di musim ini, Baby Alien berpeluang besar menambah koleksi gelar juara dunianya jadi tiga. Itu setelah Marquez masih memimpin klasemen pembalap MotoGP dengan selisih 43 poin dari Rossi.
5. Mick Doohan
Jauh sebelum Marquez mengibarkan bendera Honda, ada Mick Doohan yang pernah melakukannya lebih dulu. Di bawah Doohan, Honda mencapai puncak kejayaannya yakni pada kurun waktu 1994 hingga 1998.
Doohan berhasil memenangkan gelar juara MotoGP lima kali berturut-turut. Selama kariernya, Doohan meraih 95 podium, 54 di antaranya podium pertama. Pembalap asal Australia ini juga mencatat 58 kali pole position dan 2283 poin.
Ada yang unik dari Doohan. Usai pensiun dari MotoGP pada 1998, Doohan sempat mencoba peruntungan di Formula 1 (F1). Namun ia enggan meneruskan hal itu usai hanya sekali mencoba. Doohan mengaku, mobil F1 sulit untuk dikendarai.
Advertisement